Chapter 55

1.6K 73 7
                                    

Regan mengernyit bingung saat melihat Anggara berdiri di depan pintu ruang kelas nya. Ia pun berjalan menemui Anggara yang tengah menunggu nya.

"Kenapa? " Tanya Regan.

"Gue boleh ngomong sesuatu sama lo?" Tanya Anggara dan dibalas anggukan oleh Regan.

Regan berjalan mendahului Anggara, ia mengajak Anggara pergi ke rooftop.

Rooftop POV

"Soal tawaran Lo buat mau bantuin gue" Ucap Anggara.

"Masih berlaku" Balas Regan yang sudah tau arah pembicaraan Anggara.

"Kapan Lo tunangan sama dia? Besok? " Ucap Regan membuat Anggara menatap tajam ke arah laki-laki itu.

"Dua bulan setelah kelulusan" Balas Anggara membuat Regan terkekeh mendengar nya.

"Kenapa ketawa?!" Gertak Anggara.

"Gak nyangka gue! Kisah cinta lo berakhir di pelukan mantan! Hahhahaha!! " Ucap Regan.

"Sialan!"

Regan masih saja tertawa saat mendengar Anggara mengumpat. Setelah itu, ia mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam saku baju nya.

"Mau Lo?" Tawar Regan dengan msnyodorkan sebatang rokok ke hadapan Anggara dan dibalas gelengan oleh Anggara.

Regan menghisap rokok itu membuat asap mengepul, ia sesekali menghela nafas dengan mata yang terfokus ke depan.

"Lo udah tau kabar Lenata?" Tanya Regan dengan mata yang masih terfokus ke arah depan.

"Belum!"

"Dia gak balas chat Lo, ya?" Tebak Regan.

"Gue gak ngechat dia!"

"Bodoh!!" Desis Regan pelan lalu menolehkan kepala nya menatap Anggara.

Anggara hanya diam tak mau berdebat dengan Regan

"Dia bakalan lupa sama Lo kalau kayak gini cara nya" Ucap Regan.

"Kalau Lo masih mau sama dia! Kenapa Lo sama sekali gak ada kirim pesan buat dia! Lo bodoh Anggara!! Gue baru sadar ternyata Lo itu bodoh! Hahahaha!!" Hina Regan diselingi kekehan membuat Anggara yang mendengarnya semakin jengkel.

"Lo mau bantu'in gue atau ngetawain gue?!" Tanya Anggara menahan kekesalan nya kepada Regan.

"Gue bantu'in Lo tapi gue gak bisa kasih tau rencana gue ini sama Lo! Semuanya Rahasia!!" Ucap Regan lalu ia berdiri hendak pergi meninggalkan Anggara namun laki-laki itu mencegah nya.

"Tunggu!"

"Apa?"

"Lo nggak lagi ngerencana'in hal buruk buat bantu'in gue kan??" Selidik Anggara.

"Otak Lo mana pernah bisa berfikir yang jernih kalau sama gue!" Balas Regan lalu benar-benar meninggalkan Anggara.

Putung rokok Regan tadi dijatuhkan nya tepat di dekat sepatu Anggara membuat laki-laki itu mengumpat.

Anggara berdiri menghadap ke depan dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celana nya. Dua kancing baju seragam nya telah ia buka dan terlihatlah kaos hitam polos di dalam nya.

Ting!

Ponsel nya berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk. Dengan gerakan malas, Anggara merogoh saku baju nya dan membuka ponsel nya.

Mata nya menatap tajam ke layar ponsel dengan tangan yang mencengkram kuat ponsel nya itu. Setelah membaca pesan masuk itu, ia bertekad pada diri nya sendiri bahwa kali ini Anggara harus menang.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang