Lenata berjalan menemui teman-teman nya kembali. Ia tersenyum manis menatap Hilda yang sedang menulis di buku coretan nya.
"Hil?" Panggil Lenata membuat perempuan itu mendongak'kan kepala nya.
"Kenapa?"Tanya Hilda menutup pena nya kembali.
"Tadi ada Putra" Balas Lenata membuat Hilda menatap datar sahabat nya ini
"Kenapa lapor ke gue??" Tanya Hilda.
"Suka kan sama Putra??" Goda Lenata.
"Dapet berita hoax dari mana tuh??" Tanya Hilda memicingkan mata nya kearah Lenata.
"Gue mau comblangin lo sama Putra" Balas Lenata.
"Dihhh!!! Apa'an sih, ta!" Ucap Hilda dengan nada ketus nya.
Lenata terkekeh lalu kembali duduk ke posisi awal nya. Ia menatap Cia yang duduk di samping nya sedang memainkan ponsel nya sesekali tertawa cekikikan.
"Dhirga terus sampai mampus!!" Ucap Lenata membuat Cia menolehkan kepala nya kearah Lenata dengan di selingi cengiran khas nya.
"Kenapa, ta?" Tanya Cia lalu menutup ponsel nya dan duduk menghadap Lenata.
"Gue berasa didua'in tau nggak!" Ucap Lenata dramatis.
"Anggara selingkuh sama siapa?" Tanya Cia asal membuat Lenata menjitak kepala perempuan itu.
"Kok di jitak?" Tanya Cia mengusap kepala nya yang terasa berdenyut.
"Lagian lo nya suka ngasal kalau ngomong!" Balas Lenata.
"Tapi ntar juga jadi kenyataan" Ucap Cia cengengesan.
Lenata hanya diam, berbicara dengan sahabat nya malah akan membuat nya mempunyai penyakit darah tinggi. Lebih baik ia diam dan masa bodoh dengan ucapan nyeleneh teman-teman nya.
Ara menatap ke arah bangku Cia dan Lenata yang tepat di depan nya "Pulang sekolah ke cafe depan yuk!?" Ajak Ara.
Cia menolehkan kepala nya kearah belakang dan kini ia berhadapan dengan Ara "Boleh! Udah lama kita nggak ngumpul bareng" Balas Cia menyetujui ajakan Ara.
Tinggal Hilda dan Lenata yang sama-sama diam membuat kedua perempuan yang sudah setuju itu mengernyit bingung.
"Lo berdua?" Tanya Ara menunjuk Lenata dan Hilda dengan jari telunjuk nya.
"Ikut" Balas Hilda.
"Sama!" Balas Lenata singkat.
"Singkat amat jawab nya!" Cibir Ara lalu kembali mengobrol dengan Cia.
"Si abang-abang yang pernah kita Ketemu di cafe itu ganteng ya!" Ucap Ara mengembangkan senyum nya.
"Yang mana?" Tanya Cia.
"Ada, ci! Yang terakhir kita ke cafe habis pulang sekolah. Abang-abang pakai kaos coklat" Ucap Ara.
"Lupa deh! Lagian banyak kali yang pakai baju warna coklat" Balas Cia.
Ara mendengus kesal "Tapi yang ini ganteng" Sambung Ara kembali tersenyum seperti sedang membayangkan laki-laki yang ia bicarakan.
Cia hanya memutar bola mata nya malas.
**
Bel pulang sekolah baru saja berbunyi membuat ke-4 perempuan yang berasal dari kelas XII IPA 4 keluar dari kelas mereka dengan menggendong tas mereka masing-masing.
Lenata dan Ara sibuk bercengkrama sesekali tertawa terbahak-bahak sedangkan Hilda dan Cia sama-sama memainkan ponsel nya.
"Jalan kaki kan kesana?" Tanya Hilda sembari memasuk'kan ponsel nya kedalam kelas nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/183367639-288-k546375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
أدب المراهقين"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...