Chapter 53

1.3K 62 5
                                        

Anggara dan Olive berhenti di depan pintu dengan nomor 105. Langkah Olive yang lebih dahulu masuk ke dalam kamar rawat Amel. Dan saat pintu terbuka,terlihatlah seorang perempuan terbaring lemah dengan selang oksigen di hidung nya.

Olive berjalan mendekati brankar itu disusul oleh Anggara.

"Amel bangun! Ini Tante"Ucap Olive lirih sambil memegang tangan Amel yang bebas selang infus.

Anggara hanya diam,mata nya melirik ke arah Amel sesaat sebelum ia mengalihkan tatapan nya ke arah jendela rumah sakit.

"Ma! Gak telpon orang tua nya aja,biar kita gak di repotin sama dia?" Usul Anggara terlalu frontal.

"Anggara!! Gak baik bicara seperti itu"Balas Olive mendelik tajam ke arah Anggara.

"Kamu diem aja udah!"

Anggara mendengus pelan,ia berjalan mendekati sofa empuk lalu duduk di sana sedangkan Olive duduk di kursi samping brankar.

Anggara membuka ponsel nya,mengirimkan sebuah pesan kepada Lenata. Bicara soal Lenata,Anggara kepikiran dengan keadaan perempuan itu. Apa dia sudah melupakan nya hanya dalam waktu beberapa jam saja setelah melihat kota baru yang akan ia tempati.

Hingga suara sang mama membuyarkan lamunan Anggara.

"Anggara!! Panggil dokter! Amel sudah sadar"Ucap Olive membuat Anggara keluar dari ruangan dan segera untuk memanggil dokter.

~~

Lenata meregangkan otot-otot tangan nya saat ia turun dari tempat tidur. Mata nya melirik ke arah ponsel nya,lalu meraih dan membuka nya.

Niat awal hanya ingin melihat jam,tapi ia di lihatkan pada sebuah pesan dari Anggara. Lenata hanya diam,ia menghapus pesan itu dan tak membalas nya.

Cukup sudah

Lenata sudah tak ingin berurusan dengan Anggara walaupun masih ada sedikit rasa tak rela tapi ia harus bisa menghadapi semua nya. Ini adalah keputusan diri nya sendiri maka ia juga akan menerima semua akibat nya.

Lenata berjalan keluar rumah,ia menghela nafas pelan saat melihat pemandangan kota Bali pada saat malam hari. Terlihat ramai dengan lalu-lalang pengendara atau pun pejalan kaki.

Cukup lama ia diam berdiri di teras rumah, kini Lenata memilih untuk kembali masuk ke dalam rumah tapi tiba-tiba ada orang yang memanggil nya.

"Nak!!"Seruan itu membuat Lenata memutar tubuh nya kembali.

Di sana terlihatlah dua orang perempuan berjalan mendekati nya.

"Orang baru,ya?" Tanya ibu-ibu yang mengenakan pakaian rumahan.

"Iya Bu"Balas Lenata ramah,ia berfikir bahwa dua orang perempuan ini adalah tetangga nya.

"Kenalin nama ibu  Ida Ayu Saswati,panggil saja ibu Sas"Ucap perempuan yang menggulung rambut nya rapi.

"Kalau ibu Ni Made Suasti,panggil saja ibu Asti"Kini perempuan berpakaian rumahan itu yang memperkenal kan diri nya.

"Nama saya Lenata,Bu. Senang bisa berkenalan dan bertemu dengan kalian"Balas Lenata ramah dan tersenyum manis.

"Mari Bu,masuk"ajak Lenata dan mereka pun masuk ke dalam rumah Lenata.

Tiba nya di dalam rumah,dua perempuan itu duduk di sofa ruang tengah rumah Lenata. Sedangkan Lenata sedang mengambilkan minuman di dapur untuk Bu Sas dan Bu Asti.

"Mari Bu,diminum"Ucap Lenata dan di balas anggukan oleh kedua perempuan itu.

"Gak usah repot-repot,nak"Ucap Bu Asti.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang