Chapter 34

2.2K 91 5
                                    

Saingan mu saat ini adalah, masa lalu nya
❣️❣️❣️

Cia menatap Lenata dengan tatapan sendu, mata nya bengkak akibat terus-terus'an menangisi perempuan yang ada di hadapan nya ini. Ia mengusap pelan tangan Lenata yang di perban sesekali meringis ketika mengingat kejadian yang belum lama terjadi.

Anggara, laki-laki itu baru saja keluar karena harus menemui sang dokter. Kini ia berjalan mendekati brankar yang terdapat Lenata.

"Gimana?" Tanya Cia ketika melihat Anggara tiba.

Anggara diam, ia hanya menatap Lenata lalu tangan nya terulur untuk mengusap rambut perempuan itu lembut.

"Ini semua salah gua" Ucap Anggara.

"Kalau aja dia nggak denger semuanya, dia nggak akan bisa ada di sini!!" Sambung Anggara.

"Maksud lo apa?" Tanya Cia.

"Gua nggak bisa jelasin sekarang, ci!" Balas Anggara.

"Keadaan Lenata masih belum di katakan membaik, luka sobek di pergelangan tangan nya terlalu dalam. Itu sebabnya kenapa keadaan Lenata belum pulih sepenuh nya!" Ucap Anggara.

"Dia nggak pernah ngelakuin hal senekat ini setau gua!!" Ucap Cia.

"Ini semua salah gua!!" Ucap Anggara dengan gigi yang saling menggertak.

"Kalau lo mau pulang, pulang aja nggak apa-apa! Nanti kalau Lenata udah siuman, gua kabarin lo" Ucap Anggara.

"Tapi gua masih mau nemenin Lenata!" Balas Cia.

"Nyokap lo belum tau soal Lenata yang ada di rumah sakit! Mending lo pulang kerumah terus kasih tau nyokap lo! Gua tau kalau lo lupa bawa ponsel!" Ucap Anggara.

"Kok lo ngusir, sih!!" Gerutu Cia merasa tak suka dengan ucapan Anggara.

"Bagus dong kalau lo sadar! Buruan pulang! Kesini lagi sama pacar lo!!" Ucap Anggara.

Cia berdiri dari kursi nya, lalu menarik tas yang berada di atas nakas. Tatapan nya terhenti di wajah Anggara, ia menatap laki-laki yang ada di hadapan nya ini dengan tajam. Setelah itu ia mendengus "Gua pulang! Jaga'in Lenata!! Awas kalau lo berani macem-macem sama Lenata!! Gua tusuk perut lo ntar!!" Ucap Cia sadis.

"Iya iya!!" Balas Anggara.

Sepeninggal'an Cia, Anggara duduk di kursi samping brankar Lenata. Menggenggam tangan perempuan itu, berusaha membuat perempuan itu bangun dari tidur panjang nya. Hingga jemari kecil yang ia genggam itu bergerak perlahan. Mata gadis itu terbuka secara perlahan membuat Anggara mengembangkan senyum nya.

~~

Ara dan hilda saat ini tengah menikmati angin sore yang berhembus kencang dari balkon kamar Hilda.

"Hayayaya!!!" Teriak Ara membuat Hilda mendegus kesal.

"Apa'an sih, ra!" Ucap Hilda.

"Nyokap gua barusan transfer duit ke gua!! Aaaa!! Senang nya hati ku!!" Teriak Ara girang.

"Biasa aja tapir!!" Gerutu Hilda memutar bola mata nya malas.

Ara tak menggubris ucapan Hilda, ia kembali menatap ponselnya dengan mata yang berbinar. Hingga kening nya berkerut ketika membaca sebuah pesan masuk dari ponselnya.

AcillaFleandra🤖: Lenata masuk rumah sakit! Kalau lo mau tau kabar dia, ntar malem ke sana! Ajak Hilda sekalian

Mata nya membulat sempurna hingga tak sadar tangan nya mencengkram kuat paha Hilda yang tengah duduk bersila di samping nya.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang