Siang ini, Jakarta terlalu panas sampai membuat Lenata merasa haus ketika ia keluar dari taxi yang baru saja ia tumpangi. Karena tenggorokan nya terasa kering, ia memutuskan untuk pergi membeli minuman terlebih dahulu di minimarket seberang lapas penjara, tempat dimana sang Papa nya berada.
Saat ia telah menyebrangi jalanan, ia segera saja masuk ke dalam mini market tersebut. Mencari barang yang sedang ia perlukan hingga tak sengaja mata nya melihat sosok tinggi yang sedang berdiri di depan kasir.
"Iii.. itu Anggara?" Gumam Lenata pelan.
Tak mau berlama-lama ia memutuskan untuk keluar dari minimarket tersebut dan tidak jadi membeli minuman. Dengan langkah tergesa-gesa , Lenata keluar dengan menundukan kepala nya.
Ia berlari,kembali menyebrang dan sesegera mungkin masuk ke gedung lapas penjara itu. Setidaknya ia aman dari orang yang selama beberapa minggu ini ia hindari.
~~
Di lain tempat, Anggara baru saja keluar dari minimarket dengan membawa sekantong plastik yang berisi beberapa makanan ringan dan minuman. Tanpa sengaja, mata nya menatap sosok perempuan yang berlari saat menyebrang. Ia merasa bahwa sosok itu adalah Lenata. Baru saja ia melangkah mengikuti perempuan yang ia lihat itu, suara seseorang membuat nya harus berhenti untuk melangkah.
"Anggara ayo!"
Helena, perempuan itu sudah berdiri di samping Anggara dan menggoyang-goyangkan lengan laki-laki itu.
Anggara mengangguk lalu berjalan terlebih dahulu untuk masuk ke dalam mobil milik nya. Sedangkan Helena masih diam, mata nya menatap ke arah dimana Anggara tadi menatap nya. Dan objek yang pertama kali ia lihat saat itu adalah, gerbang lapas penjara.
"Helena buruan!!" Teriak Anggara dari dalam mobil.
Mendengar itu, Helena langsung berlari dan masuk kedalam mobil menyusul Anggara yang sedari tadi menunggu nya.
Di dalam mobil dan di perjalanan pulang. Mereka berdua sama-sama diam, seolah tidak ada topik penting yang harus mereka bicarakan.Hingga suara Helena memecah keheningan.
"Habis anter aku pulang kamu mau kemana?" Tanya Helena.
Anggara masih tetap fokus pada jalanan tapi sedetik kemudian ia menjawab pertanyaan Helena dengan kedua bahu yang ia angkat tidak tau
"Kamu gak ngumpul sama temen-temen kamu?" Tanya Helena.
"Nggak" Balas Anggara singkat.
"Kalau jalan sama aku mau gak?" Tawar Helena.
"Gue gak bisa! Gue mau istirahat" Tolak Anggara membuat Helena mengerucutkan bibir nya kesal.
"Sebentar aja, ga! Nanti aku izin sama mama kamu deh" Ucap Helena
"Hmm" Balas Anggara dengan deheman tapi sudah bisa membuat Helena tersenyum senang.
"Mau jalan kemana?" Tanya Anggara.
"Ke mana aja. Yang penting jalan-jalan sama kamu" Balas Helena.
Anggara hanya diam tak ingin membalas ucapan Helena.
"Ga?" Panggil Helena dan di balas deheman oleh Anggara.
"Minggu depan kan udah ujian, kamu semangat ujian nya, ya! Oh iya, kalau habis ujian nanti. Kita jalan-jalan yuk sama temen-temen kamu" Ucap Helena.
"Gue sibuk! Lo jalan aja sendiri" Balas Anggara.
"Kok kamu gitu, sih!! Kamu masih mikirin Lenata, iya??" Tanya Helena dengan nada bicara yang terdengar tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
Teen Fiction"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...