Percayalah
Ketika nanti kamu merasakan sulitnya untuk bertemu.
Baru kamu menyadari betapa berharga nya sebuah pertemuan.
❣️❣️❣️Anggara saat ini tengah mengotak-atik ponsel yang berada di tangan nya. Alan yang berada di samping nya mengernyit bingung.
"Lo kenapa??" Tanya Alan.
"Gue lagi bingung"
"Bingung kenapa?"
"Hari ini, Lenata berangkat ke Bali"
"NGAPAIN!" Teriak Alan spontan membuat teman-teman nya yang lain melihat kearah bangku mereka berdua.
"Gue gak tau" Balas Anggara dengan raut wajah frustasi.
"Lo gak mau cegah dia?" Tanya Alan.
Anggara diam tapi semenit kemudian ia langsung berdiri dan berlari keluar ruang kelas nya.
~~
Saat ini Anggara telah tiba di bandara Jakarta. Ia mengatur nafas nya seraya melirik ke kanan dan ke kiri melihat apakah masih ada sosok Lenata atau tidak. Dan hasilnya nihil.
Ia berlari mendekati petugas bandara lalu bertanya dan memohon agar ia bisa masuk ke dalam dan menyusul Lenata yang mungkin masih berada di ruang tunggu. Tapi usaha nya gagal, petugas itu tidak mengizinkan Anggara untuk masuk.
Anggara berjalan sambil mengacak rambut nya.
"Ini semua salah lo Anggara!!" Gumam Anggara untuk diri nya sendiri.
10 menit ia hanya berdiam diri di area bandara. Kaki nya enggan untuk melangkah ke parkiran dan kembali ke sekolah. Kepala nya tertunduk menatap sepatu putih nya,hingga tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak nya.
"Kenapa gak pulang?"
Suara itu,suara yang ingin sekali Anggara dengar. Suara yang ia rindukan selama ini. Suara yang dimiliki oleh perempuan'yang ntah sudah berapa kali ia sakiti hati nya.
Anggara mendongak melihat siapa gerangan yang bertanya kepada nya itu. Dan ia berharap semoga apa yang ia duga memang benar adanya.
Lenata, perempuan itu tengah tersenyum tipis kearah Anggara. Tangan kanan nya yang saat ini tengah memegangi koper besar.
Anggara diam,bibir nya kelu untuk mengucapkan sepatah kata. Mungkin yang bisa menjadi perwakilan dari rasa kaget dan senang nya ini adalah sebuah pelukan hangat yang ia salurkan kepada Lenata.
"Jangan pergi gue mohon!!" Ucap Anggara lirih di sela-sela pelukan mereka.
"Gue minta maaf"
Anggara masih memeluk Lenata dengan erat. Ia tak akan melepaskan perempuan di hadapan nya ini kembali. Sudah cukup untuk semuanya dan saat ini ia akan memilih sendiri tanpa di atur oleh orang lain sekalipun itu adalah keluarga nya sendiri.
"Janji sama gue,kalau lo gak pergi"Gumam Anggara.
Lenata melepaskan pelukan itu lalu menatap kearah Anggara yang juga tengah menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
Ficção Adolescente"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...