Di sarankan membaca nya sambil dengerin lagu Kepastian ~Rossa
Biar lebih dapet feel nya👍Soalnya Author ngetiknya sambil dengerin lagu itu dan tiba-tiba kok jadi nyess ya😪
Lenata kini sedang berada dikamar Anggara hendak mengambil tasnya. Tapi saat ia ingin keluar dari sana, Anggara datang lalu mencekal tangan Lenata agar berhenti.
Lenata menatap Anggara dengan tatapan teduh nya sedangkan Anggara sudah beralih mengusap pipi Lenata dengan lembut
"Siapa yang udah berani bikin kamu nangis?" Tanya Anggara.
"Kamu!!" Batin Lenata memberontak.
"Nggak ada aku nangis!" Ucap Lenata sedikit terkekeh.
"Jangan bohong! Aku tahu kamu nangis! Mata kamu bengkak terus merah! Bilang sama aku, ta! Siapa yang udah buat kamu nangis kayak gini??" Tanya Anggara mendesak Lenata agar jujur dengan diri nya.
"Kamu ngomong apa sih? Aku nggak nangis! Mata aku tadi ke masukan debu terus aku kucek makanya merah sama agak bengkak" Ucap Lenata.
"Mau pulang? Aku anter" Ucap Anggara dan dibalas gelengan oleh Lenata.
"Kenapa? Pokoknya aku anterin kamu! Tunggu di bawah aku ganti baju dulu" Ucap Anggara membuat Lenata keluar dari sana dan berjalan menuruni tangga.
Setelah cukup lama Lenata menunggu akhirnya Anggara datang dengan membawa kunci mobil di tangan nya.
"Kamu emang udah sehat?" Tanya Lenata dan dibalas anggukan oleh Anggara.
"Ayo!" Ajak Anggara menggenggam tangan Lenata.
**
Di perjalanan menuju rumah Cia. Lenata dan Anggara sama-sama diam ntah mengapa mereka sangat sulit untuk membuka suara dalam keheningan yang melanda di antara mereka ini.
Hingga tiba-tiba Anggara menghentikan mobil nya membuat Lenata mengernyit bingung.
"Kenapa?" Tanya Lenata.
"Helena!" Gumam Anggara tapi masih dapat di dengar oleh Lenata. Hingga satu kata itu mampu membuat Lenata diam mematung.
"Kamu tunggu di sini! Aku pergi dulu!" Ucap Anggara lalu keluar dari mobil dan berlari meninggalkan Lenata.
Lenata buru-buru ikut keluar dari mobil lalu berteriak memanggil Anggara tapi laki-laki itu keburu pergi
"Apa dia bakalan rebut Anggara dari gua?" Batin Lenata lalu memilih mengejar Anggara.
Di tempat yang berbeda dengan orang yang sama, saat ini Anggara sedang menarik tangan perempuan yang ia sebut nama nya tadi dan memeluk nya begitu erat melupakan gadis yang sedang bersama nya dan kini menatap diri nya yang sedang berpelukan dengan perempuan lain.
"Helena aku kangen" Ucap Anggara lirih masih memeluk Helena begitu erat.
Helena terkekeh "Lepasin dulu! Aku nggak bisa nafas kalau kamu peluk aku kenceng begini" Ucap Helena membuat Anggara melepaskan pelukan nya.
"Sorry" Ucap Anggara menatap wajah Helena.
Helena tersenyum menatap Anggara tangan nya terulur untuk merapikan rambut laki-laki di depan nya ini.
"Kamu makin ganteng" Ucap Helena di iringi kekehan.
"Kamu makin manis" Balas Anggara.
Ucapan dan perlakuan Anggara terhadap perempuan itu disaksikan oleh seorang gadis yang mati-mati 'an menahan air mata dan sesak di dada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GaraNata (TAMAT)
أدب المراهقين"Tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik. Tolong jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya"~GaraNata 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛 Anggara adalah sosok yang mampu membuat Lenata tersenyum, terluka, bahkan menangis. Aneh nya Lenata masih mencintai laki-l...