Chapter 27

2.4K 118 4
                                        

Anggara saat ini sedang berjalan ke arah ruang kelas Lenata. Penampilan yang berantakan tapi malah membuat ia terlihat lebih menawan membuat para kaum hawa yang melihat nya memekik tertahan. Memang Anggara di kenal seantero sekolah sebagai badboy kedua setelah Dhirga yang kelakuan nya dapat membuat guru-guru angkat tangan dalam menghadapi nya.

Kini ia berdiri di depan pintu kelas Lenata, mata nya menatap ke meja paling sudut di depan. Dan terlihat lah perempuan yang ia cari sedang memandang sebuah boneka berwarna merah. Langkah Anggara terarah ke pada Lenata yang saat ini belum menyadari akan kehadiran nya.

"Ta?" Panggil Anggara membuat Lenata mendongakkan kepala nya dan tak sengaja boneka itu terjatuh ke lantai dekat kaki kursi nya.

"Ehh!!" Ucap Lenata pelan lalu ia membungkuk'kan badan nya hendak meraih boneka itu tapi ada tangan lain yang merampas nya.

"Boneka dari siapa?" Tanya Anggara sambil memandang boneka yang terlihat sedikit mengerikan.

"Ini boneka horor, ya?" Tanya Anggara kembali.

"Ii.. itu! Itu boneka dari..! Aduhh!" Seketika Lenata mengaduh kesakitan saat sesuatu menghantam kepala nya.

Anggara yang melihat nya pun langsung duduk di kursi samping Lenata dan mengusap kepala sang kekasih dengan lembut.

"Kenapa, ta? Apa yang sakit?" Tanya Anggara dengan nada khawatir.

"Nggak tahu! Kayak ada yang lempar sesuatu ke arah kepala aku" Balas Lenata membuat Anggara langsung menatap ke sekeliling nya.

Hingga mata nya menemukan sebuah gulungan kertas yang tergeletak di lantai. Tangan besar Anggara meraih nya dan membuka nya.

MATI DENGAN CARA GUA BUNUH!

Begitulah isi kertas tersebut yang membuat nafas Anggara tercekat.

"Apa, ga?" Tanya Lenata.

Anggara menggeleng lalu membuang kertas itu ke luar jendela yang terbuka.

"Ihh kok di buang?!" Tanya Lenata kesal.

"Nggak penting! Isi nya cuma rumus-rumus fisika! Paling ada yang nggak sengaja ngelempar" Ucap Anggara berbohong.

"Masih sakit nggak?" Tanya Anggara mengalihkan pembicaraan.

"Nggak kok! Kenapa ke sini?" Tanya Lenata.

"Emang salah kalau ke kelas pacar sendiri?" Tanya Anggara balik.

Lenata menghembuskan nafas nya kasar. Mata nya kembali menatap boneka yang berada di atas meja Cia.

"Oh iya! Itu boneka dari siapa?" Tanya Anggara.

"Bukan dari siapa-siapa! Bukan punya aku juga" Balas Lenata.

"Lah terus punya siapa?" Tanya Anggara mengernyit bingung.

"Punya Cia" Balas Lenata.

"Serem ya! Kok tumben ada perempuan yang beli boneka horor kayak gitu!" Ucap Anggara.

"Nggak tahu aku!" Balas Lenata menggeleng pelan.

"Masih marah?" Tanya Anggara.

Lenata menggeleng pelan tapi pandangan nya masih menatap boneka tersebut.

Anggara menarik boneka itu lalu menyembunyikan nya di balik punggung besar nya.

"Aku nanya malah bengong" Ucap Anggara.

"Aku nggak marah sama kamu" Balas Lenata.

Anggara tersenyum lalu mengacak rambut Lenata gemas "I love you" Bisik Anggara mampu membuat pipi Lenata memanas.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang