Chapter 61

999 81 23
                                    

Hari ini tepat dimana Anggara dan Helena akan bertunangan. Jam dinding di kamar Anggara telah menunjukan pukul satu siang. Itu artinya satu jam lagi acara akan dimulai.

Anggara: Lenata gue mohon sama Lo. Datengin rumah gue sekarang!! Gue butuh Lo,Ta! Gue butuh Lo sekarang juga!.

Send

Setelah mengirimkan pesan itu kepada Lenata. Anggara menyimpan ponselnya di dalam laci nakas.

Laki-laki itu sudah mengenakan jas hitam nya dengan rapi. Hingga dobrakan pintu membuat ia terjengkit kaget.

"ASTAGFIRULLAH!!" Seru Nilo saat melihat penampilan Anggara.

"Bukan temen gue!! Masa temen gue ganteng nya ngalahin gue"Ucap Alan.

Anggara hanya diam,ia tak peduli dengan celotehan kedua sahabat nya ini. Yang ia fikirkan adalah,bagaimana ia bisa keluar dari semuanya di hari ini juga.

"Jangan gugup gitu! Gue yakin,acara ini bakalan bubar!"Ucap Dhirga mencoba memberi ketenangan untuk Anggara.

"Gue gak bisa tenang,Ga!!"Balas Anggara mengusap wajahnya dengan kasar.

"Regan mana?"Tanya Nilo.

"Katanya lagi otewe! Habis bensin di tengah jalan"Balas Putra.

"Tampang kaya,bensin aja sampai habis di tengah jalan!"Gurau Nilo.

"Gue gak mau ikut-ikutan"Ucap Alan.

"Sampai di pom bensin malah lupa bawa duit! Malu-maluin"Ucap Nilo.

"Regan yang malu bukan Lo"Balas Alan.

Hingga tak lama setelah itu,munculah orang yang mereka tunggu-tunggu sejak tadi.

"Habis bensin,Gan?"Tanya Nilo menahan tawa.

Regan berdecih kesal "Bukan nya jemput gue malah duluan ke sini!! Fucek Lo semua!".

"Fucek-fucek gundulmu!"Balas Nilo.

"Jadi gimana?"Tanya Regan yang tak menggubris ucapan Nilo.

"Setengah jam lagi,Ga! Lo siap-siap"Ucap Dhirga.

Anggara menolehkan kepalanya kearah Dhrga saat mendengar laki-laki itu mengucapkan kata siap-siap.

"Siap-siap buat marah di depan semua orang! Gue tau kalau Lo udah nahan semuanya. Lo tahan sebentar,acara ini mulai. Lo teriak-teriak sesuka hati Lo"Ucap Regan.

"Ini pada ngomong'in apa?"Tanya Alan.

"Gue gak ngerti sumpah! Berasa jadi kambing congek"Sambung Putra karena sedari tadi ia hanya diam menyimak pembicaraan teman-teman nya yang ia sendiri tak tau.

"Diem aja! Haram hukumnya buat anak kecil yang mau tau"Balas Dhirga.

Putra dan Alan sama-sama mencibir ucapan Dhirga.

"Lenata udah Lo kabar'in?"Tanya Dhirga.

"Udah,barusan gue chat dia"Balas Anggara.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang