Chapter 8

3.2K 124 0
                                    

Tidak percaya dengan hati sendiri itu, ANEH!
️❣️❣️

Anggara berhenti di rumah nya dengan gadis yang berada di belakang punggung nya. Ia lebih dahulu berjalan tanpa menunggu gadis yang terlihat ceria, buktinya ia berlari agar dapat menyusul Anggara yang sudah berdiri di depan pintu rumah nya.

Tokk.. tokk.. tokk..

Anggara mengetuk pintu rumah nya dan terlihat lah seorang wanita dengan baju kantoran menatap Anggara lalu tersenyum tapi sedetik kemudian mimik wajah nya berubah kala melihat seorang gadis yang berdiri di belakang Anggara.

"Kenapa dia bisa sama kamu?" Bisik Olive kepada putra semata wayang nya ini.

Anggara hanya mengendik'kan bahu nya tanda tak tahu lalu berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan mama nya dan gadis itu.

"Haii tante!" Sapa gadis itu tersenyum manis.

Olive hanya diam tak menjawab sapa'an gadis tersebut bahkan ia memasang wajah datar "Masuk!" Ucap Olive dingin membuat gadis itu sedikit takut tapi ia tetap masuk ke dalam rumah milik orang yang berpengaruh pada hidup nya.

Olive berjalan ke arah ruang tamu di susul gadis manis itu. Ia mempersilahkan gadis itu duduk dan ia pergi ke dapur. Setelah peninggalan Olive, Anggara melihat gadis itu dari lantai atas sambil menghela nafas kasar.

"Mau cari muka terus morotin duit nyokap gue!" Teriak Anggara dari lantai atas. Katakan jika ucapan nya sangat lah tidak sopan tapi ia lakukan ini karena ia sudah muak dengan sandiwara gadis yang berwajah malaikat tapi berhati iblis.

Olive yang datang dari arah dapur tersentak kaget mendengar ucapan Anggara.

"Mm.. maksud kamu?" Tanya Gadis itu dengan polos nya. Ntah memang ia tak mengerti atau pura-pura tak mengerti.

Anggara turun dari atas dan berjalan mendekati 2 perempuan yang berada di ruang tamu.

"Jangan sok polos lo!! Lo pikir gue nggak tau maksud lain dari lo bilang kangen sama nyokap gur!!" Ucap Anggara tepat di depan wajah gadis itu.

"Pergi!" Satu kata yang keluar dari mulut Anggara membuat gadis itu meneteskan air mata nya.

"Ga!" Panggil gadis itu.

"Pergi!!!" Bentak Anggara.

Gadis itu menggeleng lalu menatap Olive yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Ngapa'in lo ngeliat'in nyokap gue?! Mau ngemis perhatian!! Lo salah orang! Keluarga gue nggak nampung pengemis yang kayak lo!!" Ucap Anggara ketus.

Olive berjalan mendekati mereka yang sedang beradu mulut itu "Anggara! Jangan seperti itu" Balas Olive.

Anggara membuang muka ke samping tepat pintu keluar berada.

"Tante!" Adu gadis itu lalu memeluk Olive membuat Olive hanya bisa pasrah.

"Tante, Anggara bilang kayak gitu sama Amel! Amel salah apa tante?" Tanya gadis itu yang bernama Caramela tapi lebih sering di panggil Amel.

"Kamu pulang! Jangan membuat Anggara tambah marah!" Ucap Olive setengah tak tega dengan gadis ini.

Amel melepaskan pelukan nya dari Olive lalu mengangguk lemah "Amel pulang tante" Pamit Amel lalu berjalan keluar rumah sekilas ia menatap Anggara yang tak mau menatap nya.

Sepulang nya Amel dari rumah mereka, Anggara hendak kembali ke kamar nya tapi di tahan oleh Olive "Mama mau bicara sama kamu" Ucap Olive.

"Anggara gerah, ma! Nanti aja ngomong nya" Ucap Anggara.

"Makan malam nanti!" Ucap Olive akhirnya lalu meninggalkan Anggara seorang diri.

**

Kini Lenata dan Cia sedang beristirahat di kamar Cia. Cia yang sibuk dengan laptop dan Lenata yang tengah duduk di balkon kamar Cia.

"Ta?" Panggil Cia membuat perempuan itu menoleh.

"Apa?" Tanya Lenata.

"Lo kenapa? Dari cafe tadi diem terus?" Tanya Cia dan di balas gelengan oleh Lenata.

"Pasti soal Anggara sama cewek tadi?" Tebak Cia.

Lenata berjalan mendekati Cia lalu membaringkan tubuh nya di samping perempuan itu.

"Ci?" Panggil Lenata membuat Cia menolehkan kepala nya.

"Kalau tiba-tiba gua cemburu sama orang yang bahkan bukan siapa-siapa gua itu wajar nggak sih?" Tanya Lenata membuat Cia mengangguk.

"Wajar! Itu tanda nya lo ada rasa sama orang itu" Balas Cia.

"Tapi nggak mungkin, ci! Bahkan gue baru beberapa kali ketemu sama dia" Ucap Lenata tak percaya dengan omongan Cia.

"Lo emang baru ketemu sama dia tapi hati lo udah lama mau sama dia! karena lo terlalu cuek sama keadaan sekitar makanya lo nggak sadar sama perasaan yang tiba-tiba muncul di hati lo" Ucap Cia.

"Gue nggak percaya" Ucap Lenata.

"Nggak percaya sama hati sendiri itu aneh! Ngapa'in lo punya perasaan kayak gitu sedangkan lo yang punya hati dan ngerasa'in perasaan itu malah nggak percaya sama realita" Ucap Cia.

Lenata diam seperti sedang mencerna ucapan Cia yang menurut nya benar.

"Lo boleh cemburu sama cewek tadi tapi lo harus sadar bahkan lo belum siapa-siapa nya Anggara! Lenata!!" Gumam Lenata yang masih dapat di dengar oleh Cia.

"Dan lo juga harus sadar bahwa kalau lo cemburu sama orang yang bahkan bukan siapa-siapa lo, itu berarti lo sayang sama dia!" Sambung Cia membuat Lenata menolehkan kepala nya menatap Cia.

"Lo denger?" Tanya Lenata memicingkan mata nya.

"Gue punya telinga" Balas Cia lalu menutup laptop nya dan memilih untuk ke luar kamar.

"Mau kemana, ci?" Tanya Lenata.

"Gazebo!" Ucap Cia lalu pergi menghilang dari pandangan Lenata.

**

Regan sedang berada di kamar nya, ia terlihat sedang membuka bungkusan kecil yang di dalam nya terdapat pil kecil. Setelah ia mengambil 2 butir pil tersebut, Regan langsung memakan nya.

Setelah ia memakan pil tersebut, tubuh nya bereaksi ia seperti orang linglung yang berjalan sedikit sempoyongan ke arah tempat tidur nya.

"Kenapa lo kayak gitu, ta?!!" Regan meracau dengan wajah yang terlihat memerah.

"Lo nggak tahu gimana jadi gue selama ini!" Ucap Regan masih meracau tapi beda nya kali ini sesekali ia tertawa.

Regan,laki-laki ini tertidur di kasur empuk nya dengan wajah yang terlihat sedikit memerah.

Laki-laki itu baru saja memakan Nipam, sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas. Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol yang sebenar nya dapat beresiko bahaya bagi pengguna nya. Untung saja, Regan tak sampai meminum alkohol.

Dan hari ini dunia akan melihat lebih banyak kehidupan Regan yang ia tutupi dengan berbagai cara yang malah membuat laki-laki itu terjerat dalam masalah.

"Ta!" Regan masih meracau memanggil nama Lenata sang pujaan hati.

Vote & Coment
Anggara-Lenata
Semangat puasanya bagi yang menjalankan🙏Semoga nggak bolong-bolong ya😂

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang