Chapter 60

1K 76 51
                                    

Lukamu akan segera sembuh.
Jangan berjatuh cinta dulu.
Nanti luka mu bisa kambuh.
❣❣❣

Lenata tiba dibandara,ia menarik kopernya di ikuti langkah kaki Tama. Sebelum masuk,ia menatap kearah laki-laki yang telah mengantarkan nya itu.

"Baik-baik"Ucap Tama.

Lenata tersenyum "Makasih! Aku masuk,ya".

"Ya udah sana! Kalau udah di Jakarta. Chat aku"Ucap Tama membuat Lenata mengangguk mengiyakan.

Lenata berjalan masuk kedalam bandara.Ia sebelum nya menatap kembali kearah Tama yang melambaikan tangan kearah nya.

~~

Olive dan Anggara tengah berada di balkon kamar Anggara. Mereka menatap orang-orang yang sibuk dengan pekerjaan mereka di bawah sana.

Dekorasi-dekorasi kecil sudah di bentuk walau belum sepenuhnya selesai. Anggara menghembuskan nafasnya pelan membuat Olive menolehkan kepalanya.

"Sabar ya,sayang! Mama ke bawah dulu"Ucap Olive menepuk pundak Anggara lalu pergi meninggalkan laki-laki itu.

Selepas kepergian Olive,Angkasa berjalan mendekati tempat tidur nya. Ia meraih ponsel yang berada diatas nakas. Hal pertama yang ia lihat saat membuka ponselnya adalah pesan dari Regan.

Regan:
Bisa ketemuan?

Anggara:
Dimana?

Regan:
Tempat biasa

Anggara tak membalasnya,ia langsung menarik jaket dan merampas kunci motornya. Berjalan keluar dari kamar dan menuruni setiap anak tangga.

Tepat dibawah sana,Olive tengah berbincang dengan nenek nya.

"Anggara mau kemana kamu?"Tanya nenek nya.

Anggara terpaksa menghentikan langkah nya. Ia berbalik menatap kearah kedua perempuan itu.

"Keluar sebentar"

"Mau kemana?"

"Kerumah temen"

"Eng.."

"Nek! Untuk kali ini jangan ngekang aku,aku juga butuh kebebasan!"

Neneknya menatap kearah Anggara dengan emosi yang ia tahan. Perempuan yang sudah berusia matang itu,memandang Anggara dengan tatapan menghunus tajam.

"Kamu..."

Anggara langsung berjalan meninggalkan sang nenek dan Mama nya. Ia tak akan peduli dengan teriakan nenek nya yang memanggil dirinya untuk kembali ke dalam rumah.

~~

Di sebuah cafe kecil,disinilah Anggara berada. Laki-laki itu sedang menunggu kedatangan Regan yang sejak sepuluh menit tadi tak kunjung datang.

Tapi sebuah tepukan pelan di pundak nya membuat Anggara menolehkan kepalanya ke belakang. Disana Regan berdiri dengan sedikit tersenyum kearah Anggara.

"Sorry lama"Ucap Regan setelah duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Anggara.

"Kenapa?"Tanya Anggara.

Regan menghembuskan nafasnya pelan "Gimana sama besok?"Tanya Regan.

Anggara seketika terdiam,ia tau kemana arah pembicaraan Regan.

"Gue tau,Ga!! Gue bakalan bantu'in Lo! Lo tenang aja"Ucap Regan saat melihat Anggara yang tetap diam membisu.

"Besok,Gan! Tinggal besok! Gue udah gak tau bakalan jadi apa gue nanti nya"Balas Anggara.

GaraNata (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang