0.1

16.7K 549 2
                                    

Ada yang harus kau tinggalkan, karena nyatanya hal itu hanya membuat luka di hatimu. Belajar merelakan suatu hal walaupun berat, untuk membuatmu lebih tangguh. Terkadang Tuhan selalu memberikan petunjuk dari hal yang tak terduga.

"Hari ini aku sudah di Indonesia, bisa temui aku?" Suara gadis manis di ujung telepon itu membuatmu harus beranjak dari tempat tidur, bersiap-siap untuk menemuinya.

Nalla, teman mu di sekolah menengah atas dua tahun lalu itu saat ini sedang melanjutkan study-nya di negara impian mu. Korea Selatan. Ada rasa sedikit iri dengan keberhasilannya namun tetap saja kamu merasa bangga dengan teman se-fandom mu itu.

 Mengingat dulu selama tiga tahun kamu dengan dia menjadi sangat akrab karena menyukai hal yang sama, boygrup dari Korea. Kalian sampai belajar bahasa Korea bersama, juga belajar menulis hangul, hingga saat perpisahan sekolah dua tahun lalu dia memberi tahu mu jika dirinya sudah di terima di Seoul University, kamu tersenyum rapuh saat itu, sudah tidak bisa bersekolah disana, ditinggalkan sahabat pula. Miris sekali.

Kamu menggunakan salah satu pakaian terbaikmu untuk menemui Nalla, skinny jeans hitam, kaus putih juga blazer berwarna baby pink, ya tidak semewah gadis-gadis lain. Kamu kan memang paling malas tentang per-fashionan, jika libur kuliah saja kau hanya mengenakan piyama favoritmu.

Saat ini kau tepat di depan gerbang rumahnya yang terlihat megah dibalut warna oranye itu.
"Hara, ayo masuk! Nalla sudah menunggu mu" Nyonya Kim merangkulmu dengan hangat, sudah dua tahun kau tidak berkunjung kesini.

Iya, Nyonya Kim itu adalah ibunya Nalla, Nalla terlahir dari orang tua yang berasal dari Korea, jadi wajar saja jika Nalla diizinkan berkuliah disana sementara kamu tidak.

"Ommo apakah ini Nalla teman SMA ku dulu? Astaga kau cantik sekali Kim Nala" Kau terkejut melihat perubahan yang cukup signifikan dari sahabatmu itu, walau memang sedari dulu dia sudah cantik tapi sekarang dia terlihat semakin terawat.

"Yaak, kau ini! Jangan membuatku malu" Dia tersenyum malu sembari menutupi wajahnya yang merah padam dengan kedua telapak tangannya.

"Kau memang cantik sekarang. Ngomong-ngomong bagaimana kehidupan kost-mu disana?" Kali ini kau dapat melihat wajah cantik sahabatmu dengan jelas, kalian duduk berhadapan di atas kasur, ditemani makanan ringan juga soft drink seperti biasanya.

"Lumayan, tidak seburuk yang ku kira, aku jadi bisa mengurus rumah, memasak, juga mengurus keuanganku sendiri. Awalnya sulit apalagi aku pendatang, tidak ada siapapun yang ku kenal di Seoul, kau tahu sendiri kan saudara-saudara ku tinggal di Ilsan?" Tangannya yang mungil mengambil dua potong kue lalu memasukan ke mulutnya, kau hanya tersenyum melihatnya, senang sekali rasanya.

"Lalu bagaimana dengan kuliah mu disini? Well, aku tahu kau pasti selalu dapat beasiswa kan?" Dia kembali membuka percakapan yang membuatmu sedikit tersenyum malu.

"Ya begitulah, aku mengambil jurusan psikologi di sebuah universitas negeri disini, tentang beasiswa aku sangat bersyukur mendapatkan itu, apalagi sekarang saingannya sangat sulit" Kau menceritakan semuanya saat itu dan Nalla pun begitu, sesekali sunyi hinggap di antara kalian namun dengan mudah kalian bisa mengatasinya, maklum saja kalian sangat dekat selama SMA, benar-benar dekat.

"Apa kau masih menyukai BTS?" Nalla menatap mu dengan seksama, menunggu jawaban yang terlontar dari mulut mu yang hingga saat ini kau tutup rapat.

"Sedikit, semenjak kuliah aku terlalu sibuk dengan semua tugas-tugasku belum lagi jika libur aku bekerja di sebuah kafe untuk menyanyi" Kau mempoutkan bibirmu, dibicarakannya saja sudah lelah, dan beruntungnya saat ini kau sedang libur semester-an jadi kau bisa menemani Nalla kapan saja.

"Kau sibuk sekali Hara, hmm bagaimana jika kita berlibur di Seoul? Kau tahu dekat-dekat ini BTS akan mengadakan fansign di Seoul, mereka baru saja comeback. Aku sudah lama tidak fangirling bersama mu hahaha" Tawanya yang sedikit memekakan telinga itu mengundang tawamu juga. Namun dari sana kau memikirkan salah satu, bukan, salah dua mimpi mu; pergi ke Korea, juga bertemu Min Yoongi, bias mu sedari dulu.

"Ahh sepertinya itu ide bagus, kapan kita akan berangkat?" Ucapmu di sela sela tawa yang sedikit terdengar sampai lantai bawah itu.

"Besok, bagaimana?" Nalla menaikkan alis kiri nya, dia menatap mu lagi, seolah memohon agar kau menyetujuinya.

-Bandara Soekarno Hatta

Hari ini seperti mimpi untuk mu, kamu dan Nalla benar-benar akan pergi sehari setelah pertemuan itu, Nalla memang seperti itu dari dulu, tidak suka merencanakan sesuatu. Sebelumnya bahkan pernah saat kalian dipulangkan lebih awal dari sekolah, Nalla 'menculikmu' untuk menemaninya ke Surabaya, jika sudah seperti itu ya kamu biasanya hanya mengangguk dan menelpon Ibu untuk izin pulang malam.

"Padahal tidak usah bawa banyak pakaian, aku akan mentraktirmu di sana hahaha" Nalla menatapmu juga koper yang kau bawa bergantian, senyumannya yang manis itu tidak pernah lepas dari wajahnya.

"Yaak kenapa baru bilang disini? Setelah aku membawanya, tapi tetap ya kau harus membelikanku pakaian disana?" Kamu ikut tertawa bersama candaannya, sembari menunggu pemberangkatan pesawat kalian.



"Yaak kenapa baru bilang disini? Setelah aku membawanya, tapi tetap ya kau harus membelikanku pakaian disana?" Kamu ikut tertawa bersama candaannya, sembari menunggu pemberangkatan pesawat kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telah direvisi tanggal : 20 Agustus 2020

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang