7.5

1.4K 141 42
                                    

Bagaimana mungkin aku akan melepaskanmu setelah perjuanganku sebesar ini? Jadi tolong biarkan aku tetap bersamamu dan memastikan kau akan hidup dengan baik. Aku tidak akan mengganggumu, aku berjanji.


(Pastikan kalian sudah vote part ini dan jika sudah membacanya tolong tinggalkan banyak komentar. Happy reading.)

"Yoon, aku izin pulang dulu ya?"

Setelah acara makan-makan tersebut kau izin untuk pulang terlebih dulu. Awalnya Yoongi tidak mengizinkan, namun setelah memberitahukan alasannya dia hanya mengangguk pasrah. Sulit sekali Yoongi untuk percaya terhadap orang lain.

Kau berpamitan untuk pulang sebentar, untuk mengambil barang-barangmu. Dan akhirnya Yoongi menyetujuinya.

"Hara-yahh!" Seseorang memekat nafas memanggil namamu.

Senyummu mengembang saat menatapnya, wajahnya yang menggemaskan selalu membuatmu tersenyum. Jungkook, dia ternyata mengikuti langkahmu sampai di depan gerbang rumah Min Yoongi.

"Kajja, aku akan mengantarmu" Tanpa meminta persetujuan dia menarik pergelangan tanganmu agar masuk ke dalam mobil pribadinya.

Dia manis sekali, membukakan pintunya untukmu. Bahkan saat kau baru saja duduk disana dia masih bisa mengembangkan senyumannya.

"Jika hyung-mu tahu dia pasti akan marah besar" Kau menarik sabuk pengaman dan memasangkannya dengan nyaman.

"Aku sudah izin kok" Ucap Jungkook enteng, kau menatapnya tidak percaya. Tidak mungkin Min Yoongi mengizinkan Jungkook bersama mu.

"Izin pada Namjoon-hyung" Dia terkekeh,merasa itu semua lucu. Kau juga ikut tertawa disana. Ah bayi kelinci ini membuat semua beban mu hilang -sementara.

Di perjalanan kau dan Jungkook tidak berhenti berbicara. Semua topik pembicaraan kalian bicarakan. Sesekali kau menatap wajahnya yang terlihat semakin dewasa, kau selalu melihatnya seperti balita padahal dia sudah dewasa.

Jungkook yang menyadari kau menatapnya sedari tadi ikut menatapmu. Kau seperti orang dungu yang dengan sekilat mengalihkan pandanganmu tertangkap oleh Jungkook. Apa-apaan ini semua? Kau tidak boleh seperti ini pada bayi besarmu.

"Hara-yah, jangan menatapku seperti itu. Bagaimana jika aku sampai merebutmu dari Yoongi-hyung?" Kekehannya terdengar renyah di kupingmu. Bisa-bisanya bayi kelinci ini membuat matamu terbelalak.

"Kau tambah tampan. Padahal baru kutinggal setahun" Candaanmu mungkin mampu mencairkan suasana saat itu. 

Mobil Hyundai warna putih itu terparkir rapi di depan hunianmu. Kau segera melepaskan sabuk pengamanmu dan membuka pintu mobil. Seharusnnya Jungkook menunggumu saja di dalam mobil, tapi dia malah mengikuti langkahmu.

"Yaakk! kenapa mengikutiku?" Tanyamu saat baru sadar Jungkook berdiri tepat di belakangmu.

"Biar saja, untuk apa aku sendirian menunggu di dalam mobil?" Dia menunjukan deretan gigi depannya dan kau hanya menggelengkan kepalamu. Benar-benar bayi kelinci ini.

Sebenarnya kau merasa risih saat membawa seorang pria masuk ke dalam rumahmu. Walaupun di Korea ini terkenal dengan kebebasannya, tapi tetap saja kau tidak dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan tersebut.

Kau dapat bernafas lega saat mengetahui keadaan rumah sewa-mu itu dalam keadaan bersih dan rapi. Kau harus berterimakasih pada sahabatmu nanti. Jungkook tersenyum dan memilih untuk duduk di atas tempat tidurmu.

"Rumahmu rapi Hara-yah. Apakah kau sering mebereskannya?" Jungkook menatapmu yang sedang memasukkan tumpukan baju ke dalam koper. Kau tidak menjawabnya, hanya mengangguk dengan cepat.

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang