"Kali ini mungkin kau begitu dekat denganku, dengan jarak yang bisa terhitung oleh beberapa langkah kaki, tapi mengapa rasa kita tak kunjung bersua juga?"
Kamu menatap Jungkook setelah ucapan konyol nya tadi yang membuatmu sedikit jijik, percaya diri sekali bayi kelinci ini.
Jungkook menatapmu kembali, dia menyunggingkan senyumnya, manis. Tangannya yang tadi ia letakkan di atas pahanya, ia pindahkan jadi menggenggam tanganmu.
"Kau tadi sedang apa di depan kamarku huum?" Kamu berusaha mencairkan suasana, lagipula lelah juga jika harus membahas Jimin.
"Kau mau aku jujur apa berbohong?" Jungkook menatapmu, sebelah alisnya terlihat sedikit terangkat.
"Jujur lah, untuk apa aku ingin mendengarmu berbohong" Kamu menarik tanganmu dengan cepat, walau terasa nyaman tapi ini sedikit canggung.
"Sebenarnya aku tidak di depan kamarmu, aku di depan kamar Jimin-hyung tadi hihi" Dia tertawa geli saat mengakhiri ucapannya.
"Mengapa kau di depan kam...YAAKKK KAU MENGINTIP MEREKA SEDANG... AISSHH KAU INI" Kamu meninggikan suaramu dan Jungkook hanya tertawa, pipinya terlihat memerah.
"Suruh siapa mereka melakukan disana, sudah tahu di lantai 2 kan tempat tidur kita" Jungkook mendelik, tidak mau salah.
"Iya, tapi bukan berarti kau harus mengintipnya kan, bayi besarrrr" Kamu mengacak acak rambut Jungkook yang sedikit tertiup angin, gemas sekali rasanya melihat Jungkook saat ini.
"Aishh mengapa orang lain selalu memanggilku bayi sih? Aku kan sudah dewasa" Dia memalingkan wajahnya, kesal, dan kau hanya terkekeh melihat kelakuan Jungkook.
"Karena kamu bayi army, lagipula tingkah lakumu kekanak-kanakan Jungkook-ah, mengapa harus bertanya lagi sih?" Kamu menatap Jungkook dengan tatapan gemasmu, tanganmu sesekali mengacak ngacak rambutnya.
"Ya sudahlah sebahagia mu saja, ngomong-ngomong Hara-yah, apa kau ada perasaan pada Suga-hyung? Aku yakin kalau Suga-hyung menyukaimu" Matanya menatapmu dengan tatapan selidiknya, kamu yang mendengar ucapan Jungkook sedikit tertohok.
"Hmm, ntahlah. Kau tahu Jungkook-ah, Yoongi sering kali menunjukan perhatiannya padaku, dia juga seringkali bilang kalau dia menyukaiku, tapi aku masih ragu" Kamu mengerucutkan bibirmu, dengan tatapan ragu kamu menatap Jungkook.
"Aku tahu Hara-yah kalau hyung ku menyukaimu, dia sudah lama tidak mengobrol tentang yeoja, tapi setelah mengenalmu dia jadi kembali membicarakan yeoja, iya yeoja itu kamu, hyung ku memang dingin, cuek dan tidak romantis, tapi percaya padaku jika dia yang paling setia di antara kami ber-7, dia yang paling sederhana tentang cinta" Jungkook terus menerus memuji Yoongi, pikiranmu jadi terbuka tentang dirinya.
"Benarkah? Entahlah Jungkook-ah aku pusing" Kamu membenamkan kepalamu di bahunya, nyaman sekali menyender seperti itu di bahu bidangnya.
Matahari kali ini entah mengapa sangat terasa di matamu, perlahan namun pasti, matamu mulai membuka dan sekarang ini kau sedang di atas kasur. Kamu tersenyum sebentar, mengingat Jungkook pasti susah payah menggendongmu sampai kamar.
"Kau sudah bangun?" Suara khas orang bangun tidur, terdengar merdu di kupingmu.
"Sudah hnnggg..." Kamu bahkan tidak sadar dengan suara orang tadi, hingga saat kau membalikkan badan, terlihat wajah bare face dari Jeon Jungkook tepat di belakangmu.
"YAAAKKKK" Kau berteriak keras saat menyadari jika kau dan Jungkook tidur di ranjang yang sama.
"Sialan kau, jelaskan kenapa aku bisa ada disini!" Kamu sudah terduduk di hadapan Jungkook saat ini, menarik selimut yang menutupi tubuh Jungkook agar dia terbangun.
"Kau semalam tidur diluar, aku menggendongmu ke kamarku, karena kamarku lebih dekat dengan balkon, jelas?" Jelas Jungkook saat melihatmu yang masih dalam keadaan bingung.
"Ta-tapi kau tidak itu kan?" Ucapmu takut dan malu setengah mati saat bertanya itu pada Jungkook.
"Kau tidak aku apa-apakan, tenang saja, sudah sana buatkan aku sarapan" Jungkook mendorong tubuhmu agar keluar dari kamarnya, dan dia akan melanjutkan kembali tidurnya.
Kamu mendecak sebal, sembari mengikat rambutmu di depan kamar Jungkook. Kamu dengan wajah bangun tidurmu berjalan gontay menuju dapur, tidak memperdulikan jika kau ini belum mandi, jorok memang.
-Jimin POV
Aku masih berada di dalam kamar, menyisir rambutku yang baru saja ku keramasi, 'berkencan' dengan Seulgi tadi malam benar-benar membuat sekujur badanku basah dan lengket."Jimin-ah" Seulgi kembali masuk ke dalam kamarku, dan menghampiriku. Raut wajahnya terlihat sangat terkejut.
"Ne, ada apa sayang ku?" Aku tersenyum manis di hadapannya walau aku tahu dia sedang shock.
"Ta-tadi aku lihat Hara keluar dari kamar Jungkook, mereka sepertinya tidur bersama, apa mereka menjalin hubungan?" Seulgi menghentikan penjelasannya dan melihat raut wajahku yang sangat terlihat tidak percaya.
"Tidak mungkin, mereka tidak mungkin punya hubungan" Ucapku tidak percaya lalu berlari menuju kamar Jungkook, sementara Seulgi hanya mematung di dalam kamarku.
Aku masuk dengan tergesa ke dalam kamar Jungkook bahkan tanpa permisi, terlihat Jungkook yang tiba-tiba terbangun saat aku berada di hadapannya.
"Jimin-hyung, ada ap..." ucapan Jungkook bahkan belum selesai.
"Apa kau tidur bersama Hara?" Aku dengan nada panik ku tak membiarkan Jungkook untuk berpikir dulu.
"Iya memang..." Jungkook lagi-lagi harus bersabar karena ucapannya ku potong kembali.
"Bajingan kau" aku bahkan tidak sadar jika saat ini aku sudah menarik lengannya untuk ku tonjok.
"HEI ADA APA INI?" Suara renyah itu benar-benar dapat membuatku menghentikan aktivitasku.
"Apa bajingan ini tadi malam menidurimu?" Aku langsung memutarkan badanku dan menghampiri Hara di ujung pintu.
"Hah? Tidak Chim, aku memang tertidur di kasurnya, karena aku tertidur di balkon lalu dia membawaku ke kamarnya, kau tahu kan kamarnya lebih dekat dengan balkon, dari pada kamarku?" Jelas Hara benar-benar membuatku malu, aku merasa bersalah telah menuduh yang tidak-tidak pada adik ku sendiri.
"Jungkook-ah, maafkan aku, aku hanya terkejut jika kau kelepasan dan memaksanya untuk melakukan bersamamu" Aku menghampiri Jungkook yang sedang susah payah menahan emosinya, dia mengangguk namun masih diam tidak bergeming.
"Sudah hyung, lagipula kau ini kenapa hah? Cemburu?" Ucapan Jungkook benar-benar menyadarkanku, untuk apa aku berbuat hal bodoh tadi?
"Cemburu? Maaf Kook, kau bukan sainganku, sainganku disini hanya Yoongi-hyung" Aku berjalan keluar kamar Jungkook bahkan melewati Hara yang hanya diam mematung menatapku.
Skak mat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...