Saat kamu kesulitan dalam satu hal, jangan mencaci dirimu sendiri dengan perkataan "aku tidak bisa", berbisiklah dalam hati "aku pasti bisa, hanya saja aku memerlukan waktu sedikit lebih lama dari yang lain"
Seokjin masih mendekapmu erat, erat sekali hingga kau kesulitan bernafas. Dia larut dalam tangisnya, suaranya yang indah itu sekarang menjadi parau.
"Kau tahu? aku selalu depresi seorang diri. Saat menemukan kesulitan, tidak ada yang tahu jika aku menderita, aku selalu tersenyum dihadapan mereka walaupun aku sedang menahan tangis" Seokjin masih belum bisa melepasmu, dalam tangisnya seolah kamu bisa merasakan lukanya. Rasanya begitu memilukan, belum lagi selama ini kau mengikuti perjuangan mereka.
"Kenapa harus menyembunyikan luka di depan teman-teman mu sendiri? Kau harus belajar berbagi oppa, ceritakanlah masalahmu pada seseorang yang bisa kau percaya" Kamu mengelus halus pungunggnya, kamu percaya cara itu sangat ampuh untuk menenangkan seseorang.
"Aku takut mereka tidak menyukaiku"
"Aku akan tetap menyukaimu walaupun kau bercerita tentang semua kekuranganmu oppa"
Seokjin melepaskan dekapannya, dia menundukan kepalanya, apakah dia merasa malu? Entahlah.
"Aku akan berlatih lagi" Dia bangkit dari duduknya dan segera memutar lagu Dionysus kembali.
"Oppa, kau suka berdua apa sendirian?" Tanyamu yang melihat Seokjin mendekati speaker di hadapanmu.
"Hmm berdua ku kira" Dia terlihat sedikit berpikir dulu, lalu dengan yakin dia menjawabnya.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menemanimu" ucapmu polos sembari membuka cemilan dan mulai menonton Seokjin menari.
Kamu menontonnya tidak begitu fokus, sesekali kamu memainkan ponselmu kadang juga memakan cemilan yang ada. Rasa kantuk yang sedari tadi kau rasa semakin mendominasi dirimu, terakhir kali kamu melihat arlojimu sudah pukul 12 malam, dan setelah itu kamu tidak ingat apa-apa.
Kamu menutup telingamu setelah lagu "fire" terputar dari ponsel mu, alarm mu sudah berbunyi, dengan sigap kamu meraihnya lalu mematikannya. Kamu mengedarkan pandanganmu mencari seseorang, iya dia masih disini, tertidur di sebelahmu. Kamu menatapnya lekat sebelum akhirnya dia terbangun.
"Selamat pagi" Dia tersenyum ke arahmu dengan bare face-nya, entahlah ini terlalu menggoda anak gadis sepertimu.
"Hmmm, kita tertidur disini semalaman?" Kamu meregangkan badanmu dan mengucak-ngucak matamu.
"Iya, kau tertidur disini, jadi ku temani. Jam berapa sekarang?" Kamu dengan segera melihat arlojimu, dan syukurlah ini masih jam 6 pagi.
"Bantu aku memasak ya" Dia tiba-tiba menyeretmu tanpa aba-aba dan itu membuatmu terkejut setengah mati.
Kalian kini sedang membuatkan pancake untuk semua member Bangtan, walaupun kalian belum membersihkan diri tapi Seokjin dengan yakin jika masakannya itu akan enak.
"Semalam kalian tidur dimana?" Leader kesayangan itu datang menghampirimu juga Seokjin yang sedang memasak.
"Aku menemani Seokjin-oppa berlatih semalam, tapi aku malah tertidur disana" Kamu tertawa sesaat untuk mengingat kejadian semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...