Aku akan mendekapmu erat bahkan saat seluruh dunia menyudutkanmu. Aku akan melindungimu saat semuanya ingin melukaimu. Untuk itu, tetaplah di sampingku. Kau akan bahagia. Aku berjanji.
Setelah bujukan juga rayuan dari Yurin dan Jaehyun kau akhirnya menyetujui. Jaehyun memiliki sebuah apartemen di dekat gedung BigHit. Kau hanya menarik nafas panjang saat mengetahui jarak antara apartemennya dan Gedung BigHit hanya sekitar 500 meter.
Kau hanya menatap Yurin yang sedang dipangkuanmu. Kau duduk di samping Jaehyun sedang mengemudi. Ah, apakah kalian terlihat seperti keluarga kecil yang akan pergi berlibur?
"Hala-eonni, kau cantik seperti eomma. Eomma ku pasti senang beltemu denganmu" Ucapannya yang sedikit cadel itu sangat menggemaskan, apalagi sekarang dia menatapmu dengan mata minimalisnya.
"Ahh, pasti eomma mu sangat cantik humm? Jika ada waktu aku ingin mengobrol dengannya" Jelasmu dan Yurin hanya mengacungkan ibu jarinya.
Jaehyun sesekali melirik ke arahmu. Terkadang dia terkekeh kecil setelah mendengar percakapan kau dan keponakan kecilnya yang lucu ini.
"Apa tidak masalah jika kau tinggal di apartemenku lalu pergi ke dorm?" Tanya Jaehyun saat menyadari Yurin tertidur di pangkuanmu.
"Jaehyun-ah, sebenarnya aku berhenti bekerja..."
Jaehyun yang baru mendengar setengah saja dari jawabanmu sangat terkejut. Dia menginjak pedal rem dengan cepat dan tanpa aba-aba. Menimbulkan suara decitan yang cukup keras.
"Heol? Jinjja?" Tanyanya setelah mobilnya terhenti di pinggir jalan setelah rem tiba-tiba itu.
"Yaakk aku terkejut !"
Kau mau tidak mau menceritakan semuanya. Ah, tidak semuanya kok. Kau hanya menceritakan jika ada seseorang yang menghasut BTS agar memutuskan kontrakmu sebagai asistennya. Kau menggigit bibir bawahmu saat menyelesaikan penjelasan.
"Luapkan saja semuanya padaku, jangan ditahan" Jaehyun menarik tubuhmu untuk didekapnya. Kau kembali menangis di atas dada bidangnya. Ini sangat nyaman.
Dadanya sangat nyaman untuk kepalamu. Walau tidak empuk, tapi ada sesuatu yang membuat ini sangat nyaman. Kau masih saja membenamkan kepalamu dan dia hanya mengusap puncak kepalamu dengan lembut.
Hentikan! Kau bisa jatuh cita nanti.
"Hala-eonni gwaenchanna? Apa oppa ku ini membuatmu menangis huum?" Yurin terbangun dari tidurnya karena air matamu, atau mungkin karena posisinya yang kurang nyaman.
Kau menggeleng dan segera menghapus air matamu. Kau tersenyum dengan mata sembap.
"Annii, aku hanya kelilipan" Kau menyubit pipinya gemas saat melihatnya yang khawatir akan kondisimu. Kwiyeopda, dia lucu sekali saat menatap Oppa-nya sinis.
"Ahh kelilipan nee? Hmm Nenekku dulu bilang jika kelilipan, matamu harus dicium oleh seseorang agar cepat sembuh" Ucapnya dengan gemas. Jika melihat pipinya ini, kau ingin untuk memakannya, benar-benar seperti mocchi.
chup..
Kau hanya dapat terdiam membeku saat kecupan itu mengenai mata kananmu. Terlebih lagi saat kau sadar jika yang mengecup matamu bukan Yurin, melainkan Jaehyun.
"Kau akan segera sembuh" Ucapnya dengan senyum yang benar-benar manis. Apa dia tidak merasa malu sama sekali eoh?.
Sialan, terus saja membuat jantungmu berpacu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...