"Hidup bersamamu itu pilihan, membuatmu bahagia itu keharusan. Jadi, izinkan aku untuk bersamamu dan membuatmu bahagia"
Hari ini dan ketiga hari kedepan Bangtan tidak ada jadwal, jadi mereka bisa merasakan liburan walau sangat singkat.
"Sepertinya aku akan pulang ke rumah, rindu sekali dengan orang tua ku" Hoseok menghampiri kami yang sedang ber-sarapan ria di meja makan.
"Iya aku juga sepertinya" Seokjin dengan mulutnya yang penuh itu juga ikut bicara.
"Ya sudah kalau begitu, untuk kalian yang akan pulang, bergegaslah, jangan buang-buang waktu" ucapmu sembari melirik Seokjin juga Hoseok bergantian.
"Lalu kau bagaimana?" Jungkook tersenyum ke arahmu walau hanya sekilas, tapi itu manis.
"Aku akan ke rumah sahabatku sepertinya, rumahku terlalu jauh untuk liburan 3 hari" Kamu menatap Jungkook sembari menghentikan kunyahan mu sejenak.
Setelah selesai dengan urusan perut kalian, akhirnya ruangan makan menjadi sepi. Kamu sudah selesai membereskannya, ruang makan juga seluruh dorm. Hoseok juga Seokjin sudah berangkat menuju rumahnya.
Semua menikmati liburannya, walaupun ada beberapa member yang harus berdiam di dorm. Namjoon dan Yoongi yang harus menyelesaikan lagunya, Jimin yang tidak pulang karena orang tuanya sedang di luar negeri, sementara Taehyung yang sedang malas pulang karena ada masalah dengan appa-nya.
Jungkook? Tenang, dia akan ada di dorm, karena orang tuanya akan sering berkunjung ke dorm, jadi dia tidak usah susah payah pulang kampung.
"Nalla, aku akan mengunjungi mu"
"Oh iya? Kapan? Cepatlah aku tunggu di kost-an ku"
"Tunggu, aku akan memesan taxi dulu"
Kamu mematikan panggilannya, dan segera bersiap untuk pergi. Kamu sudah siap dengan skinny jeans juga sweater merah muda mu.
"Cegah Hara pergi" seseorang sedang menelpon pada salah satu atasannya di Big Hit, tersenyum licik dan berlalu begitu saja.
Kamu sudah melangkahkan kaki mu ke luar gerbang, matamu mulai mengedarkan pandangannya untuk mencari taxi.
Choi PD-nim is calling you~
Sial! Mengganggu saja.
"Nee, PD-nim"
"Maaf jika aku terlambat memberi tahumu, tapi untuk liburan kali ini kau tidak boleh pergi kemana-mana, masih ada pekerjaan dari Bang PD untuk kau kerjakan di dorm. Sebentar lagi pekerjaanmu akan di kirim"
"Huum? Aku ingin berlibur, tolong izinkan aku"
"Maaf ku tak bisa membantumu"
Double kill!
Kamu terus saja mengumpat sembari berjalan pulang ke arah dorm. Ini menyebalkan, mengapa kau tidak boleh berlibur juga? Aishh dasar.
"Hara-yah mengapa pulang lagi" Jimin menghampirimu dan bertanya dengan ramah. Kamu menatap Jimin sekilas lalu berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya.
Semua orang yang bersisa di dorm mengamatimu yang berjalan gontay menuju kamarmu. Tanganmu sibuk menyeka air mata yang lolos begitu saja.
"Hikss... sialan, dipikir aku tidak lelah apa? Tugasku bahkan lebih banyak dari mereka" Kamu menjatuhkan tubuhmu di atas kasur empuk milikmu.
Terdengar suara ketukan dari arah luar kamarmu, kamu hanya mengamati pintunya tanpa membukanya, kamu terlalu malas.
"Masuk saja" ucapmu singkat dan tidak peduli jika mereka semua masuk ke dalam kamarmu.
"Ada apa?" Jungkook duduk di sebelahmu tangannya ia simpan di pundakmu.
"Tidak ada, aku hanya kesal aku tidak diizinkan libur, mereka malah menambah pekerjaanku" kamu mempoutkan bibirmu kesal.
"Yaakk kenapa?" Taehyung dengan mata tajamnya ikut kesal dengan pernyataanmu.
"Mana ku tahu, tanyakan saja sana pada atasan kalian" Kamu sudah kesal sekali dengan atasanmu yang menyebalkan itu.
"Halah baru berapa minggu saja bekerja, sudah sedih karena tidak diberi libur" Yoongi tersenyum meledek ke arah mu, dan kamu hanya membulatkan matamu kesal.
"Kau tahu? Aku dulu pernah tidak diberi libur selama 2 tahun, dan aku tidak menangis sepertimu, lemah" Yoongi berhenti menatapmu dan mulai mengamati seisi kamarmu.
Kamu mengernyitkan alismu, menatap tajam pada manusia kutub menyebalkan ini, bagaimana bisa dia membandingkanmu dengan dirinya dulu?
"Jangan dimasukkan ke hati ya ucapannya" Bisik Namjoon ke kupingmu, dan kamu hanya mengangguk.
"Hara-yah It's okay, ada kami disini, kita akan berlibur dengan cara kita sendiri" eyesmile Jimin terbentuk begitu saja di hadapanmu. Tangannya usil merangkul mu dengan hangat.
"YAAKK" Yoongi berteriak membuat kalian terkejut, saking terkejutnya rangkulan Jimin hingga terlepas.
"HUAAA Ada apa hyung?" Namjoon yang masih terkejut hingga nada bicaranya meninggi.
"Apa kalian lupa jika makanan berserakan di bawah? Kalian kan tadi janji untuk membereskannya" Yoongi menatap tajam pada dongsaeng dongsaengnya yang hanya bisa menuruti perkataannya.
Disinilah kamu, di kamarmu bersama seorang Min Yoongi yang sekarang tersenyum mendekat ke arah mu. Kamu menatapnya tajam, kesal dengan ucapannya tadi.
"Kau harus kuat Hara-yah" Yoongi menghampirimu dan mendekapmu dengan hangat.
"Aku tahu itu sulit, tapi jika kau tidak kuatkan dirimu, mentalmu akan lemah"
"Maafkan aku dengan ucapan sarkas ku tadi, itu agar memotivasi dirimu"
"dan..."
"Jangan terlalu dekat dengan Jimin, aku cemburu"
Tubuhnya masih setia mendekapmu, dan kamu hanya bingung dengan sikapnya, tadi dia menyebalkan sekali dan sekarang dia jadi manis. Perbuatannya memang tidak mudah di tebak, jadi kuatkan dirimu, pasti ada kejutan lain yang akan dia beri.
"Aku tidak bisa bernafas" ucapmu, tubuhmu menggeliat berusaha melepas dekapan Yoongi yang terasa semakin erat.
"Mau ku beri nafas buatan hmm?" Yoongi tidak menatapmu, dia hanya memalingkan wajahnya setelah melepas pelukan.
"YAAKK" Kamu mendorong tubuh kurus Yoongi dengan keras hingga dia keluar dari kamarmu.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...