4.3

2.1K 126 23
                                    

"Hara-ssi"

"Hara-ssi"

Suara itu, panggilan itu, membuatmu mengerjap. Perlahan kau membuka matamu, itu sedikit membuatmu pusing. Terlihat Pak Ji-On yang sedang menghadapmu dan menepukan tangannya ke bahumu.

Sialan, kau malah tertidur.

Tunggu, berarti perpisahan tadi itu? hanya sebuah mimpi?

"Kita sudah sampai di dorm" Pak Ji-On tersenyum ramah di antara kerutan di wajanya.

Kamu terdiam sejenak lalu membuka pintu mobil, entah mengapa kau jadi sangat merindukan Min Yoongi.

Segelas americano menemani kesendirian Yoongi, dia sedang duduk di kursi kebangsaan miliknya, menekuk tangannya juga memainkan bolpen dengan mengetuk-ngetuknya ke meja.

Kamu berdiri di hadapannya yang ia tidak sadari, kamu memang sudah hafal dengan password ruangan Genius Lab milik anak kucing ini.

Mengamatinya dari belakang, punggungnya yang rapuh itu terlihat perlu kau dekap.

Kau benar-benar mendekapnya, tanpa aba-aba ataupun pemberitahuan. Yoongi sedikit terperanjak namun ketika dia menyadari itu adalah kamu, dia tersenyum lelah.

"Aku merindukanmu, Yoongi-ah"
Kau masih saja bergelantungan pada punggungnya.

"Ada sesuatu yang terjadi? Mengapa kau jadi manja begini?" Yoongi melepaskan pelukanmu dan sedikit menggeserkan posisimu agar jadi di hadapannya.

"Annii, tidak ada kok, hmm maafkan aku tadi tidak mengabari mu" Kamu terlihat sedikit sedih mengakui kesalahan kecilmu itu.

"Aahh, benar, kenapa kau tidak memberi ku kabar hmm? Kalau begitu kau harus dihukum"

Untuk beberapa detik hanya hening, kau mulai menatap wajahnya yang entah untuk alasan apa menjadi menyeringai.

"Kemarilah" dia sedikit menarik badanmu agar lebih merapat ke badannya.

Kau seharusnya sudah paham, sebenarnya hukuman apa yang dimaksud Yoongi. Kau menatapnya untuk ke sekian kalinya. Ragu? Takut? Entahlah, yang jelas saat ini kau hanya diam membeku.

Tangan Yoongi merengkuh tengkuk mu dengan perlahan. Matamu secara refleks menutup dengan takut.

Yoongi tersenyum saat melihatmu menutup mata, dan sialan, mengapa dia diam saja? Mengapa tidak kunjung dimulai juga?

Kau memberanikan diri untuk membuka mata, untuk memastikan keadaan. Kau melihat Yoongi sedang tersenyum ke arahmu dengan jarak yang teramat dekat.

"Mengapa menutup mata hmm?" Sialann Min Yoongi, mengapa dia terus saja menggodamu? Alhasil pipimu menjadi memerah padam dan kau bisa merasakan panasnya wajahmu.

"Lepaskan kalau begitu" Kau berusaha melepaskan tangan Yoongi yang masih setia mengunci tengkukmu.

"Aku tidak mau kau menutup mata, bukalah dan rasakan sensasinya" Untuk sedetik kemudian dia sudah menempelkan bibirnya di bibirmu, memberi kecupan di setiap sisi bibirmu.

Walaupun ini bukan yang pertama kalinya kalian berciuman, tapi tetap saja sensasinya masih sama. Degup jantung itu, deruan nafas itu, juga bibir yang lembut dan sedikit basah itu mengabsen setiap inchi bibirmu dengan rasa yang sama.

Kau masih diam tidak bergeming, menikmati bibir lembut itu yang sedang bekerja dengan perlahan membuatmu nyaman.

"Hyung-ah..."

"Mianhae"

Sialan, mengganggu saja.

Kau dan Yoongi sama-sama terperanjak saat mendengar suara Taehyung yang saat ini sedang memalingkan wajahnya.

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang