3.4

3K 199 1
                                    

"Saat kau bertemu seseorang, kau harus siap dengan perpisahan. Tuhan bukannya tidak menyayangimu tapi semuanya sudah berjodoh, seperti pertemuan yang akan selalu berjodoh dengan perpisahan. Siap-siap saja."

"Dia milikku"

Damn, benar-benar ya Min Yoongi paling tidak bisa menjaga ucapan, jika sudah begini kan kamu juga ikut-ikutan panas dingin.

"Apa maksudmu hyung?" Taehyung menatap Yoongi dengan penuh kebingungan, rasanya aneh mungkin, melihat seorang idol seperti Min Yoongi menjalin hubungan dengan asistennya sendiri.

Yoongi kali ini hanya diam, matanya berusaha menatap ke arah lain agar tidak terlihat dirinya sedang mencari alasan.

"Sudahlah hyung, Yoongi-hyung ini memang suka sedikit iri, jika salah satu diantara kita mendapat perhatian dari yeoja, benar kan?" Jungkook menatap Taehyung lalu menatap Yoongi bergantian, alisnya terlihat naik turun, juga tawa dari bibirnya tidak pernah lepas.

Yoongi hanya terdiam dan mendeham sedikit, dia terlihat tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuk lehernya. Kamu menatapnya, melihat raut wajahnya yang berubah, dari panik menjadi lebih tenang. Kali ini kalian selamat.

Kini hari telah berganti malam, kamu dan Yoongi sedang berada di balkon lantai 2, hanya untuk berbincang, menikmati americano favoritnya juga susu vanila kesukaanmu.

Sekali-kali matamu mengerjap saat angin malam yang sedikit ribut itu tertiup terlalu kencang, rambutmu yang terurai juga sudah sedikit kusut tertiup angin.

Kalian sama-sama diam, menikmati pemandangan malam kota Seoul, terlalu indah untuk kalian lewatkan begitu saja.

"Hara-yah, jangan pergi terlalu cepat ya, aku masih ingin menikmati kedamaianku lebih lama" Suasana yang sedari tadi hening akhirnya berakhir dengan ucapan Yoongi, ucapan itu benar-benar membuat moodmu turun drastis.

"Apa maksudmu tentang kontrak kerjaku yang selama 3 bulan itu?" Kamu mengernyitkan sebelah alismu meminta jawaban.

Yoongi hanya kembali meneguk americano miliknya, matanya ia fokuskan pada salah satu bintang di atas. Dia mengangguk perlahan.

"Aku juga tidak tahu Yoongi-ah, tapi bagaimana jika kita LDR..." ucapmu terhenti karena setelah mendengar kata LDR dari bibirmu, wajah Yoongi jadi menegang.

"Aku tidak akan mampu" akhirnya dia menatapmu, lalu sedetik kemudian ia menunduk.

"Aku juga harus menyelesaikan study ku Yoon, aku hanya butuh 2 tahun untuk..." lagi-lagi ucapmu terhenti karena dipotong Yoongi.

"Itu terlalu lama, aku tidak sanggup" Sekali lagi dia tertunduk lemah, di sudut matanya terlihat setetes air yang siap kapan saja untuk turun.

"Maafkan keegoisanku Hara-yah, aku benar-benar tidak akan sanggup berjauhan denganmu selama itu, apa tidak ada cara lain?" Okay, kini air matanya sudah turun tanpa henti, wajahnya terlihat begitu jelas karena sekarang dia menghadap ke arahmu.

"Jangan menangis ku mohon" Kamu meraih tubuhnya untuk di dekap, dingin. Tubuhnya dingin sekali. Kamu sedari tadi ikut terisak karena suara parau tangisannya, ini benar-benar membuatmu terluka.

"Jangan dulu pikirkan masalah ini, kita bersenang-senang saja dulu" Kamu melepaskan dekapannya, memperhatikan wajahnya dan tanganmu secara otomatis menghapus cairan bening dari matanya yang turun membasahi pipinya.

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang