0.8

5.2K 322 5
                                    

"Percayaiku seutuhnya
atau
Tidak sama sekali"


Yoongi menatapmu lekat, memperhatikan tiap inci tubuhmu, tentu saja ini membuat perasaanmu tidak enak. Kamu berusaha mengalihkan pandangan ke sudut-sudut lain dari kamar mandi ini.

"Aku tidak mudah mempercayai seseorang, entah, aku menganggap semuanya sama saja, tidak akan mengerti diri ku, jadi aku bingung untuk menceritakannya padamu." Yoongi kembali membuka suaranya, parau sekali terdengarnya juga matanya yang merah dan sembap, sangat membuatmu iba.

"Aku tidak akan memaksa Yoongi-ahh, aku hanya memberimu pilihan, lagipula aku paham sekali, tidak akan mudah untuk mempercayai orang baru" Kamu tersenyum ke arahnya, berusaha menetralkan perasaanmu sendiri yang sekarang sedang campur aduk.

" Yoon, aku harus segera pulang, temanku menunggu dari tadi" Kamu membuyarkan lamunan pria yang ada dihadapan mu saat ini.

"Ahh iya aku lupa, maaf" Dia tersenyum kecil, matanya yang minimalis itu nampak hilang saat dia sedang tersenyum.

"Bisakah kau merahasiakan semua ini, semua yang terjadi saat tadi? Aku tidak mau Bang PD-nim memarahiku" Dia membuka kunci pintu toilet ini dan menatapmu sekilas.

"Kau mempercayaiku tidak?" Kamu malah bertanya saat dia meminta jawabanmu secepatnya.

"Entahlah, tapi sepertinya aku mempercayaimu" Dia nampak ragu dengan ucapannya, sangat terlihat dari raut wajahnya yang kembali terlihat cemas.

"Jawabanmu tepat hahaha, tenang saja Yoongi-ahh aku akan menjaga rahasiamu ini" Kamu menaikkan kedua ibu jari mu dan tersenyum ceria untuk menghiburnya.

"Harra, gomawo aku sedikit lega saat ini" Dia tersenyum saat itu sebelum berbelok menuju tempat ruang tunggu Bangtan, kau memperhatikannya yang melangkah semakin jauh hingga masuk ke dalam suatu ruangan.

"Sudah selesai?" Nalla tiba-tiba mengejutkanmu dengan menepuk pundakmu.

"Ah iya hehe" kamu gelagapan menjawabnya.

"Ayo pulang sekarang" dia menarik tanganmu lalu ke luar gedung untuk kembali ke hotel.

Kamu dan Nalla pulang berjalan kaki kembali menuju hotel, awalnya Nalla menyarankan untuk naik taksi namun kamu menolaknya dengan alasan ingin berlama-lama di jalan.

"Kau lama sekali tadi di toilet, jadi aku pergi ke luar sebentar dan berbelanja" Dia mempoutkan bibirnya, kesal. Kamu hanya tersenyum tidak enak dan memperhatikan satu keresek yang dibawa Nalla.

"Mianhae, aku tadi hmm sakit perut" Alibi mu pada Nalla, walau dia adalah sahabatmu dari dulu, tetap janjimu adalah nomor 1.

"Sebagai permintaan maaf, biar aku saja yang bawa" Kamu dengan paksa merebut keresek yang sedari tadi dibawa Nalla.

Hotel yang sejuk karena AC juga bangunannya yang antik membuatmu betah berlama-lama di hotel. Sebelum naik menuju lantai kalian memutuskan untuk duduk dulu di lobby hotel sembari makan makanan ringan yang tadi dibeli oleh Nalla.

"Kau betah disini?" Nalla mulai membuka kue kesukaannya sembari menatapmu.

"Hmm betah sih, hanya yaa kehidupanku kan di Indonesia jadi tetap saja aku lebih memilih Indonesia" Kamu yang saat ini membuka tutup botol dari minuman favorit mu hanya menatap ke arah luar.

"Bukankah tadi Namjoon tampan sekali?" Nalla tersenyum sendiri dengan tatapan yang jauh ke depan, kamu hanya mengangguk dan ikut tersenyum dibuatnya.

Kalian memutuskan untuk masuk kedalam kamar, karena kalian letih sekali apalagi Nalla yang habis berbelanja.

"Aku ingin tidur Hara, kalau ada apa-apa bangunkan saja aku" Nalla mulai membalut tubuhnya dengan selimut dan mulai menutup kedua matanya.

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang