5.1

1.9K 134 10
                                    

Mari kita berbahagia kasih, lupakan semua kenangan indah selama ini. Maafkan aku yang tidak pandai menjagamu hingga membuatmu tergoda dengan wanita lain.


"Bajingan kau!" Teriakan itu dengan jelas dapat kudengar. Perlahan kepalan tangan Namjoon mengenai wajah samping kiri ku. Dia menghajarku dan aku hanya terdiam, dia benar-benar pantas menghajarku.

Jungkook juga Hyerin hanya mematung menyaksikan Namjoon yang penuh emosi menghujaniku dengan pukulan. Aku meringis kesakitan, namun tetap saja kesalahan yang kubuat lebih menyakitkan untuk semua pihak.

"YAAKK ADA APA INI? NAMJOON-IE APA KAU GILA MEMUKUL HYUNG MU SENDIRI?" Ada beberapa langkah kaki yang kudengar. Seokjin-hyung dia berada paling depan. Tidak, aku tidak mau bertambah orang yang tahu masalahku kini.

Namjoon menghentikan pukulannya dan sedikit mundur menjauh dariku. Pandangan bencinya sangat mendominasi mata kecil miliknya. Semua orang disana benar-benar menatapku penuh bingung, bahkan Hyerin nampak seperti wanita bodoh yang tidak sama sekali membantuku berdiri.

"Yaakk... mengapa berhenti hyung? kau harus memukulnya sampai otaknya keluar, percuma didalam kepalanya ada otak jika tidak digunakan" Jungkook menyilangkan tangannya di dadanya. Dia masih menatapku dengan kebencian.

"Tolong jelaskan ini ada apa? Jika tidak, aku akan laporkan pada PD-nim" Ucapan Hoseok itu benar-benar membuatku terperanjak. Aku menatapnya penuh mohon.

"Hoseok-ah, hyung kebangganmu ini sudah kehilangan kewarasannya. Dia selama ini telah berselingkuh dengan mantan kekasih matrenya itu sampai menghamilinya" Namjoon menatapku sesekali dengan senyuman ejekan. Hoseok, Jin-hyung, Taehyung juga Park Jimin hanya menatapku bingung.Seolah bertanya 'benarkah ini semua?'. 

Aku mengangguk perlahan. Tak kuasa rasanya untuk menatap wajah mereka yang telah ku kecewakan. Ingin sekali aku hilang dari dunia ini Tuhan. Mereka hanya menggelengkan kepala dan berteriak satu sama lain. Mereka sangat tidak percaya dengan perlakuanku.

"Kau keterlaluan hyung. Kau tahu saat Hara menemaniku tidur hanya untuk menenangkanku? Dan kau? Kau malah membalasnya dengan tidur bersama mantan kekasihmu sampai membuahkan hasil." Jimin berdiri tepat di hadapanku bahkan sesekali telunjuknya menunjuk wajahku mengumpat dengan penuh kebencian.

"Aku saat itu sedang emosi Park Jimin. Pria mana yang tidak cemburu jika tahu kekasihnya bermalam dengan pria lain? Apalagi aku tahu jika pria itu adalah kau, pria yang menyukainya juga." Aku akhirnya berani angkat bicara, terlalu takut untuk beralasan. Namun, biar sajalah toh semenjak kepergiannya hidupku sudah hancur.

"Tolol! Saat itu kan kekasihmu sudah menjelaskannya bahkan sampai dia menangis frustasi, mengapa kau masih tidak percaya juga? Sebenarnya kau mencintainya atau tidak sih?" Baiklah sekarang bahkan Jimin mengataiku tolol.

"Yakk sudahlah, jangan menghina calon suamiku terus. Memangnya kenapa jika aku hamil? Kenapa hah? jawab!" Hyerin, wanita yang paling anggun selama kukenal sekarang berteriak dengan air matanya bahkan mengalir deras begitu saja.

Tanpa banyak berkata-kata aku segera memapahnya dan membawanya keluar, entah aku akan kemana yang penting menjauh dari teman-temanku yang lain. Beruntung masih ada sopir pribadi Hyerin di luar dorm.

"Sudahlah Hyerin,maafkan aku dan sahabat-sahabatku ya? Ayo kita periksa kandunganmu sekarang!" Aku tersenyum seolah aku baik-baik saja di hadapannya. Jemariku bahkan dengan terampil menghapus air mata dari wajahnya. Berhasil, dia tersenyum sekarang.

"Hyerin-ah aku akan menjadi appa." Aku tersenyum getir menyandarkan kepala Hyerin di bahuku. Dia nampak senang sekali.

Mobil milik Hyerin ini melaju tidak begitu cepat ke sebuah Rumah Sakit Kandungan. Aku sempat bingung bagaimana aku mengantarnya tapi tidak diketahui oleh orang lain.

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang