4.2

2.4K 138 15
                                    

"Kamu, aku menyukaimu tolong maafkan aku"

"Jimin-ssi, kau sudah gila? Aku ini sudah memiliki kekasih, hyung mu sendiri. Jangan gila!" Kau hanya mendorong sedikit tubuhnya dari dekapanmu, gila Park Jimin ini bisa-bisanya jadi selancang itu.

"Ini bukan kemauanku, aku juga tidak tahu mengapa aku menyukaimu saat kita sudah memiliki kekasih" Jimin menarik tanganmu untuk di genggam, dan kau akhirnya menghentikan langkahmu.

"Iya okay, ini memang bukan salahmu, tapi ku mohon hilangkan perasaanmu, jika Yoongi atau Seulgi tahu ini akan jadi masalah besar" Kamu melepas genggaman Jimin dengan sedikit paksa, melanjutkan langkahmu untuk menjauhinya.

"Hara-yah kau tidak usah jadi munafik, aku tahu sampai saat ini kau masih mencintaiku kan?" Kau terdiam sejenak, memikirkan ucapan Jimin dengan seksama, rasa-rasanya yang dia katakan membuatmu kehilangan akal, kamu kembali menghampirinya, menatap wajahnya dengan teliti tentu dengan penuh kesal.

"Kau ini kenapa bisa segila ini sih? Apa-apaan maksudmu berbicara seperti itu? Kau tahu sendiri kan aku ini kekasih hyung mu?" Kamu menghela nafas panjang dengan kesal, sialan, Park Jimin malah tersenyum ke arahmu.

"Aku tahu kau menerima Yoongi-hyung karena kasihan kan?" Jimin mendekatkan wajahnya ke wajahmu, menyisakan jarak yang teramat dekat. Kau menatapnya dengan kesal, walau begitu tatapan juga senyumnya benar-benar bisa membuat mu lemah.

Kau menelan kasar saliva mu, menatapnya sedekat ini membuatmu canggung setengah mati.

"Sialan" Kamu mendorong kasar tubuh Jimin lalu beranjak pergi meninggalkannya.

Kau masih terus mengumpat di dalam hati, bisa-bisanya Jimin berbicara seperti itu, tidak tahu saja jika itu membuatmu ragu dengan hubungan yang sedang kau jalani selama ini dengan Min Yoongi.

Kau terlalu fokus dengan pikiranmu, hingga tak memperhatikan jika di hadapanmu ada Min Yoongi. Dia tersenyum ke arahmu dan mengiringmu menuju teras dorm.

"Hara-yah ayo kita mengobrol" Yoongi melambaikan tangannya di hadapan mu yang terlihat sedang melamun.

"Liburan nanti, aku akan membawamu ke Daegu, eomma ku merindukanmu" Yoongi tersenyum ramah ke arahmu, dan itu manis sekali.

"Ayoo, hmm aku tidak sabar jadinya" mendengar ucapannya yang lembut juga melihat senyumnya yang memikat hati, membuatmu sedikit lupa tentang masalah Jimin tadi.

"Jika ku bilang aku merindukanmu, apa kamu percaya?" Yoongi membelai indah puncak kepalamu dan kau hanya menikmatinya.

"Aku percaya... "

"...sedikit" Kamu terkekeh dengan sedikit keras, dipikir-pikir seru juga menggoda Min Yoongi yang selalu serius.

"Yaaakkk mengapa seperti itu? Asal kau tahu, aku ini benar-benar merindukanmu" Yoongi memajukan sedikit bibirnya. Tangannya ia dekatkan denganmu, bukan untuk membelai indah rambutmu, tapi untuk memukul kepalamu.

"YAAKK... SAKIT" Kau melepaskan tangannya dan sedikit menjauh dari tubuhnya, hidup bersama Yoongi ya seperti ini, tidak semanis kisah drama Korea yang selalu kau harap.

"Sepertinya aku harus menjagamu dengan extra Hara-yah" Yoongi menatapmu lekat, setelah 'perkelahian' tadi, ia menaruh kepalanya di pundakmu.

"Wae? Kau pikir aku ini anak bayi hah? Dasarr!" Kau menatapnya sekilas, berpura-pura tidak mengerti apa yang dia ucapkan, padahal kau sangat paham akan hal itu.

"Kau itu cantik dan mengagumkan, dan disini ada 7 namja yang tinggal bersamamu, aku tidak mau jika kau tergoda dengan mereka, karena kau milikku, hanya aku" Yoongi memutar kepala mu perlahan agar menatap manik indah miliknya.

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang