Untuk apa berjuang seorang diri? Maksudku, memang cinta perlu perjuangan. Namun, bertepuk sebelah tangan tanpa dihargai sedikitpun menurutku bukan suatu hal yang baik.
(Part ini panjang. Tolong baca dengan seksama)
"Hara-yah maafkan aku. Aku benar-benar menginginkan tubuhmu malam ini"
Suara terakhir Jungkook yang dapat kau dengar adalah itu. Untuk selanjutnya kau hanya menangis dan membuang pandanganmu ke lain arah.
Bugghh...
Suara kepalan tangan yang mengenai wajah Jungkook itu membuatmu sadar dari ketakutanmu. Kau dapat melihat jika saat ini Jungkook tengah memegangi pipi kanannya yang terkena bogem mentah dari hyung-nya itu.
"BAJINGAN KAU!" Pria itu menarik lenganmu ke luar kamar. Meninggalkan Jungkook yang berjalan sempoyongan di belakangmu.
"YAAKK.. KEMBALIKAN! DIA KEKASIH KU!" Teriakan Jungkook sangat seram kau dengar. Terlebih kau tahu jika saat ini dia masih berusaha mengejarmu.
"Dia kekasihku. Jangan macam-macam!"
Kau masih saja menangis tersedu-sedu. Kau tidak sadar berada di kamar mana, yang jelas salah satu pria membawamu kesini.
Kau menghentikan tangisanmu dan mendongakan kepala. Dia menatapmu dengan tajam. Sialan, setelah keluar kamar buaya, sekarang kau masuk ke kamar harimau. Kau menelan salivamu secara kasar, setelah melihat tatapan sinis itu.
"Maafkan aku, tidak serius menjagamu. Tolong maafkan aku" Yoongi mendekat ke arahmu dan menggapai tubuhmu untuk didekap.
Tangismu yang sudah terhenti sekarang tambah menjadi. Bukan karena mengingat Jungkook, tapi mendengar ucapan Yoongi yang parau terdengar.
Yoongi nampak kecewa dengan dirinya sendiri. Dia tidak berhenti meminta maaf dalam dekapannya. Kau bahkan dapat melihat air matanya yang turun begitu saja.
"Aku takut Yoon..hikss.." Kau masih saja menangis. Entah mengapa jika bersama Yoongi kau bisa serapuh ini.
"Tenanglah. Kau akan aman jika bersamaku" Yoongi kembali mengeratkan pelukannya. Dan kau menikmati hangatnya pelukan itu.
Beberapa menit setelah itu kalian sama-sama terdiam. Tidak ada yang berani membuka obrolan. Suasananya terlihat sangat canggung. Apalagi bagi Yoongi yang sebelumnya terus membentakmu.
"ahh.. baiklah sepertinya aku sudah tenang, aku akan kembali..." Ucapanmu terhenti setelah Yoongi menatapmu sinis.
"Silahkan kembali kekamarmu jika ingin Jungkook menerkammu kembali" Dia menakut-nakutimu dengan fakta yang ada. Kau tidak dapat menyangkal jika itu juga membuatmu takut.
Yoongi terdiam hanya menatapmu dengan tatapan yang sulit di artikan. Sementara kau hanya menatap langit-langit kamar Yoongi.
"Hara-yah apa kau berniat menggodaku huum?" Smirk Yoongi kembali terlihat setelah sekian lama kau tidak melihatnya.
Kau menggeleng dengan bingung ke arahnya.Apa maksudnya sebenarnya?
"Kancing bajumu.." Yoongi menunjuk kancing atas bajumu dengan dagunya. Kau menatapnya sejenak, lalu baru menyadari jika kancing bajumu terlepas. Tiga kancing atas bajumu terlepas, dan itu membuat bagian atas mu terlihat.
Dengan malu juga rasa sebalmu pada mantan kekasihmu, akhirnya kau mengancingkan kembali. Sialan, dia malah terkekeh melihatmu yang sedang menahan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...