"Saat kau kehilangan sesuatu yang berharga dan tidak ada yang dapat menggantikannya, kau harus pergi dari semua hal palsu dan berhenti berpura-pura"
Kau akhirnya berani menatap wajah para member, dengan perasaan ragu kau mendongakkan kepalamu hingga setara dengan wajah mereka. Jungkook yang posisi duduknya paling dekat denganmu hanya bisa menunduk, padahal kau ingin sekali melihat respon ekspresinya. Namjoon yang terlihat sangat kuat pun memalingkan tatapannya dari wajahmu. Kau tahu ini akan jadi akhir yang menyedihkan untukmu juga ketujuh bayimu yang sangat tergantung padamu, namun harus bagaimana lagi lukamu terlalu parah untuk bertahan.
Seokjin, member yang paling dewasa di antara yang lain menatapmu dengan berkaca-kaca, senyum rapuhnya tersungging memilukan hatimu. Dia menghampirimu dan segera mendekapmu erat, tidak memperdulikan jika atasannya masih berada di hadapannya.
"Baiklah aku pergi dulu" Bang PD-nim juga bodyguardnya melangkah menjauh dari kamarmu, mungkin dia tahu jika kehadirannya membuat canggung keadaan. Kau tersenyum dan mengucapkan terimaksih padanya sebelum dia beranjak pergi.
Semua member menatapmu kosong, dan perlahan menghampirimu yang sedang didekap oleh Seokjin erat. Hanya dengan hitungan detik mereka ikut mendekapmu dengan cepat. Kau dapat merasakan jika mereka menangis saat mendekapmu, dan ini membuatmu semakin ragu untuk pergi meninggalkan mereka.
"Kau tidak boleh pergi Hara-yah" Taehyung mengeratkan pelukannya dan semakin membuatmu sesak di dalam sana. Bukan karena dia terlalu erat memelukmu tapi ucapannya yang gemetar juga air matanya yang membuatmu semakin sesak.
"Kalau kau pergi yang menemaniku beres-beres rumah siapa Hara-yah" Kau tersenyum saat Hoseok berbicara, mereka sangat konyol dan ini yang membuatmu sulit untuk pergi.
"Aku pergi dulu. Jangan cari aku." Sedari tadi Jungkook hanya menatapmu dalam diam dia bahkan tidak memelukmu saat para hyung-nya erat mendekapmu. Ucapannya membuat semua mata memandang Jungkook yang segera berlari meninggalkan semua.
Kalian hanya diam mematung,menatap punggung kekar Jungkook yang perlahan menghilang dari pandangan. Jungkook benar-benar pergi dari sana dan membuat kalian khawatir apalagi para staf juga manager yang tidak sempat menghentikan langkah Jungkook.
Semua member perlahan pergi ikut meninggalkanmu dengan alasan mencari Jungkook, asalnya kau akan ikut mencari namun mereka melarangmu. Di dalam kamar inap VIP mu ini hanya ada kau dan Park Jimin,dia bersikeras untuk menjagamu.
"Aku sangat kecewa dengan keputusanmu Hara-yah, kau meninggalkan kami hanya karena kesalahan satu orang. Kau seharusnya lebih dewasa untuk menyelesaikan masalahmu bukan pergi dan meninggalkannya begitu saja" Kau tidak menyangka jika ucapan Jimin bisa sedewasa itu, padahal dia adalah member yang paling jarang berbicara dewasa.
Kau menatapnya lekat, air mata yang susah payah kau bendung sedari tadi akhirnya turun juga. Perkataan Jimin tadi seolah menamparmu dan menyadarkanmu. Jimin benar, pergi dan menghilang bukan penyelesaian yang tepat.
"Yang membuatmu terluka hanya Yoongi-hyung, kau hanya harus pergi dari dia bukan kita semua. Saranku, putuskan hubungan kalian, dan kau harus mencari pengganti" Jimin menyeka air matamu dengan jemarinya, sementara kau hanya menatapnya kosong.
"Bagaimana mungkin aku menemukan pasangan baru jika hatiku saja masih ia genggam dengan kuat Jimin-ah, aku setengah mati menahan untuk tidak berteriak di hadapannya padahal hatiku sangat ingin meledak. Kau tahu aku telah meredam semua egoku demi kebahagiannya, aku telah berjuang dengan sekuat tenagaku untuk bersikap biasa saja tapi sekarang aku sudah muak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...