"Jangan memintaku pergi saat kau sudah menemukan yang lebih, cukup tinggalkan aku dan berbahagialah, aku akan baik-baik saja tanpamu"
Pagi ini benar-benar sejuk, kamu dan Nalla bangun dengan semangat karena tidak mau menyia-nyiakan pagi terakhir di hotel mewah ini. Membersihkan diri dan mengemas semua barang, karena pukul 10 pagi nanti kalian harus segera check out dari sini.
"Hara, kapan kau akan kembali ke Indonesia?" Nalla dengan tangannya yang sibuk memberesi pakaiannya, membuyarkan lamunan mu.
"Hmm kukira besok lusa, kau masih mau menampungku kan?" Kamu tersenyum menggoda Nalla. Dari raut wajahnya dia terlihat sangat tidak keberatan kau hidup bersamanya lebih lama.
"Tentu saja, lebih lama lagi saja" Nalla menghampirimu yang sedang memakan ramen instan di dekat jendela.
Sekarang pukul 9 pagi, kalian sudah bersiap-siap untuk segera meninggalkan hotel, dengan koper yang masing-masing kalian geret, kalian sudah berada di lobby hotel. Nalla yang lebih paham tentang urusan ini, dia yang akan check out.
"Hara-ssi bisakah kau kemari sebentar?" Nalla melambaikan tangan ke arahmu yang sedang duduk melamun di sebuah sofa tunggu.
Kamu berlari kecil untuk menghampirinya, namun karena kau tak berkonsentrasi juga seorang pria yang sedang memainkan ponsel sambil berjalan berlawanan arah dengan mu, kamu menabraknya, kamu menabrak tubuh pria itu sampai ponsel di genggaman tangannya terjatuh ke lantai.
"Ahhh mianhae" Kamu membungkuk-an badan mu dan berusaha mengambil ponsel tersebut.
"YAAA KAU INI, TIDAK BISAKAH KAU LIHAT ADA ORANG DI DEPANMU? LIHAT, KACA HANDPHONE KU JADI RETAK, KAU HARUS MENGGANTINYA" Pria tadi dengan emosi memaki mu sembari menunjukkan kaca ponsel nya yang retak, sementara kamu hanya bisa menggigit bibir bawahmu, takut.
"Maaf, tapi aku tidak punya uang sebanyak itu untuk mengganti ponselmu" Kamu memohon pada pria menyebalkan tersebut. Kamu benar-benar ketakutan sekarang.
"Biar aku yang ganti" Nalla tiba-tiba berada di sisi mu dan mulai menengahi kalian.
"AKU TIDAK MAU, JELAS ORANG INI YANG MERUSAKKAN PONSELKU, AKU INGIN DIA YANG MENGGANTINYA" Kamu sekarang mendongakkan kepala mu menatap kesal ke arah pria itu.
"Yaak apa-apaan ini, mengapa kau tidak mau? Yang jelas kan ponsel mu di gantikan, tidak usah banyak syarat segala" Kamu sudah kehilangan rasa takutmu, karena pria aneh ini terus memaksamu yang harus menggantikannya.
Sudah beberapa waktu terlewati dan kalian masih saja berdebat, pria tadi masih memaksamu untuk mengganti dan kamu juga masih bersikeras tidak mau mengganti karena tidak punya uang. Keadaan semakin memanas saat pria tadi dengan paksa mengambil passport yang sedari tadi kau genggam.
"HEI APA-APAAN INI?" Kamu berusaha mengambilnya kembali namun bagaimanapun juga dia adalah pria, tenaganya lebih besar darimu. Sementara itu Nalla sekarang sedang menelpon saudaranya untuk meminta bantuan.
Kalian terdiam sejenak saat segerombolan orang asing menghampiri kalian yang masih saja bertengkar di samping lobby hotel.
"Hyung ada apa?" Namjoon datang menghampiri pria tersebut dan tunggu, TUNGGU SEBENTAR, APAKAH SEGEROMBOLAN ORANG ITU ADALAH BANGTAN DAN PARA STAFFNYA? DAN APA TADI DIA MEMANGGILNYA HYUNG? Kamu benar-benar hilang kewarasannya, drama macam apa ini ya Tuhan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...