"Cinta yang tulus itu memang banyak menuntut, ia menuntutmu untuk tetap tinggal dalam keadaan apapun, ia menuntutmu untuk menerimanya apa adanya, dan satu lagi, ia akan menuntutmu untuk setia."
Ini hari terakhirmu juga member Bangtan libur, mulai besok pasti jadwal semakin padat.
Kamu membuka mata sebentar, sinar matahari itu terlalu kuat hingga matamu terasa sangat silau. Hari ini kamu hanya berniat bermalas-malasan jadi kau putuskan untuk tidur kembali.
Tok...tok...tok...
Suara ketukan pintu itu membuat tubuhmu harus bangkit dari tempat ternyamanmu, kasur.Terlihat Yoongi dari belakang pintu yang tersenyum manis ke arahmu, dia hanya masuk lalu membaringkan tubuhnya di sebelahmu.
"Aku mimpi buruk, aku tidur disini ya?" Dia meminta izin padamu, namun baru saja kau menghela nafas dia sudah memejamkan matanya, dia sudah tertidur.
Kamu memperhatikan wajahnya, entah mengapa dia imut sekali seperti ini, kamu jadi harus menahan hasratmu untuk mengunyel-ngunyel pipinya yang semakin berisi itu.
"Hara-yah jangan lupa berkedip" Ucapnya, kelopak matanya masih tertutup, namun darimana ia tahu jika saat ini kau memperhatikannya? Tunggu, kau lupa menyadari jika dia adalah cenayang.
"Apa kerjaan tambahan mu sudah beres?" Dia bertanya dengan mata yang masih tertutup, suaranya juga terdengar seperti gumaman.
"Hmm sudah kok, lalu bagaimana lagumu dengan Namjoon?" Kamu kembali bertanya padanya, matamu kau arahkan pada wajahnya.
"Bagian ku sudah beres, tinggal bagian Namjoon" Yoongi akhirnya membuka kedua matanya dan menatap mu yang sekarang tepat di hadapannya.
"Hmm ya sudahlah, aku akan mandi dulu" Kamu bangkit dari tidurmu dan meninggalkan Yoongi yang ternyata kembali tertidur.
Kamu masih mengantuk namun tidak bisa tertidur, bagaimana tidak? Jika di sampingmu ada seorang pria tertidur juga.
Hari ini mood mu sedang baik, kamu sedang ingin beres-beres juga membersihkan dorm, padahal kau baru saja beres memasak.
Suara bel di depan, akhirnya membuatmu menunda aktivitasmu, dan memilih untuk membukakan pintu.
"Mencari siapa ya?" Ucapmu saat membukakan pintu, dan terlihat ada seorang namja dengan mantel hitam juga masker, berdiri di hadapanmu.
"Annyeong" Sapa pria tersebut, dari matanya dia terlihat tersenyum padamu.
Tunggu, kau mengenalnya, matanya, juga suaranya tak asing bagimu. Kamu terus mengingat siapa orang ini sebenarnya, hingga kamu lupa menyuruhnya masuk.
"Apa ada Jimin?" Dia mendudukan tubuhnya di sofa yang baru saja kau vacum tadi pagi.
"Ada, tunggu sebentar ya" Kamu berlari menaiki setiap anak tangga menuju kamar Jimin.
"Chimm" Teriakmu saat di depan kamarnya.
"Ne?" Dia menyahut dari dalam tanpa membukakan pintunya untukmu.
"Ada yang mencarimu di bawah" Kamu kembali berteriak dari luar, tak memperdulikan jika member lain ada yang sedang tertidur.
"Suruh dia tunggu saja ya, aku sedang pakai celana" Dia lagi-lagi hanya berteriak dari dalam.
Kamu mengerutkan keningmu, sembari berjalan kembali ke ruang tamu.
"Tunggu dulu ya, hmm... kau ingin minum apa?" Tanyamu pada pria yang menurutmu misterius ini.
"Apa saja, asal kau buat tanpa kesedihan" Ucapnya di akhiri dengan tawa, sementara kamu hanya mengernyitkan sebelah alismu, aneh sekali orang itu.
"Maaf ya menunggu lama" Ucap Jimin setelah turun dari kamarnya, dia berpakaian casual namun terlihat rapi.
"Ahh, tidak juga kok" Pria itu tersenyum pada Jimin dan kembali menyuri pandang padamu yang sedang menonton TV.
"Hara-yah kita pamit dulu" Kamu hanya menatap pada mereka, yang aneh adalah, itu tadi bukan suara Jimin, itu suara pria tadi, teman Jimin.
Jimin yang ada di hadapannya ikut menatap temannya dengan bingung. Kamu akhirnya bangkit dari duduk dan menghampiri orang itu.
"Aku mengenal mu sepertinya" Ucapmu dengan tatapan selidik, kamu memperhatikan matanya yang hanya terlihat.
"Omooo, kau Ha kan?" Ucapmu setengah berteriak dan mereka yang mendengar teriakan refleks mu ikut terkejut.
Dia tersenyum dan mengangguk, tangannya perlahan membuka masker di wajahnya, dan...
"Ha Sung Woon?" Kau mendesah panjang, bagaimana mungkin teman baru mu itu adalah seorang artis seperti Ha Sung Woon.
Dia tersenyum ramah padamu, dan kau hanya merutuki dirimu sendiri, bagaimana mungkin kau tidak menyadarinya.
"Sini sini peluk aku dulu" Katanya terbata bata lalu mendekap tubuhmu yang kaku seperti patung.
"Bagaimana? Apakah aku tampan huum?" Dia menggoda mu dengan tatapan matanya.
"Yaakk, harusnya ku sadari ya mana mungkin ada crew tv setampan mu" Ucapmu dan langsung mencubit gemas lengannya.
"Kalian, saling mengenal?" Jimin hanya melongo menatap kalian yang sedang bercanda layaknya teman lama.
"Annii, aku tidak mengenalnya hihi" Ucap Ha sembari mendorong tubuhmu yang terus saja mencubit lengannya.
"Sekarang kau tidak mau jadi temanku huum? Mentang-mentang artis huu" Kamu menyoraki Ha yang sedari tadi hanya terkekeh pada mu.
"Sudah pergi sana, huuss huuuss" Kamu mendorong tubuh Ha juga Jimin keluar dorm.
Hari beranjak petang, keadaanmu di dorm begitu saja, tidak berubah. Membosankan.
Taehyung, Jungkook, Yoongi dan kamu hanya bermalas-malasan di ruang tengah, dengan tv yang menyala daritadi mempertunjukan sebuah film drama, makanan ringan yang sengaja kau beli tadi di supermarket hanya bersisa bungkusnya saja.
Kamu terperanjak kaget karena dengan tiba-tiba Jungkook menempelkan kepalanya di paha mu, dia berbaring di pangkuanmu, namun wajahnya tampak biasa saja, seperti tidak ada yang terjadi.
"Berikan tanganmu" Jungkook meraih tanganmu dan menempelkennya di kepalanya, dia menyuruhmu untuk mengusap-usap kepalanya.
Taehyung juga Yoongi yang baru menyadari apa yang Jungkook lakukan, tidak bisa berhenti menatapnya.
"Kau menang banyak Jungkook-ssi" Ledek Taehyung di sela-sela tawanya. Jungkook hanya menatap hyung-hyung nya itu lalu kembali mengacuhkannya.
"Kenapa memangnya? Toh, Hara kan milik kita bertujuh" Jungkook dengan bibirnya yang sedikit terpout itu tanpa pikir panjang berbicara seperti itu.
"YAAKK" Yoongi mendorong kepalanya hingga membuatnya hampir terjatuh dari sofa.
"WAEE?" Jungkook tak kalah terkejutnya merespon ucapannya.
"Seenaknya saja kau bicara huum" Seru Yoongi yang hanya di respon seringai dari Jungkook.
"Kenapa memangnya?" Jungkook bangkit dari duduknya, dengan nada ucapannya yang ia buat sedikit meninggi.
"Dia milikku"
Selamatkan jantungmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...