"Semakin besar kau berharap, akan semakin dalam juga luka yang kau rasa, berpikir dengan logis sebelum kau berharap"
Kamu duduk kesal di sebuah kursi di dorm, semua member mengelilingimu, dan kamu hanya bisa diam. Semua member seolah menghakimi mu, karena mereka mengkhawatirkan keberadaanmu di gedung SBS tadi.
"Aku minta maaf, aku kira kalian akan lama disana" Kamu berusaha memberikan argumen walau kamu tahu dengan mudah mereka akan mematahkannya.
"Bukan masalah itu, ini masalah kau pergi dan tidak mengabari, kau kan baru datang kesana, kami khawatir kau tersesat" Namjoon menyimpan tangannya di bahumu.
"Iya, lagipula kau darimana saja sih?" Seokjin kini menghampirimu dan segera duduk di sebelahmu.
"Tadi setelah menemani Jimin aku berniat kembali ke ruangan kalian, namun aku lupa ada dimana, jadi aku hanya berdiam diri duduk di sebuah kursi di balkon. Lalu ada seorang namja mengajak ku berkenalan dan akhirnya kita mengobrol" Jelasmu panjang lebar, sementara yang lain hanya menatapmu tidak percaya.
"Siapa memang dia?" Taehyung kembali menghampirimu setelah membawa sebuah apel dari pendingin.
"Namanya Ha, dia cameraman disana" ucapmu dengan ketus, mereka yang mendengar jawabanmu hanya dapat memutarkan bola matanya.
"Yaak Jimin-ie lain kali jika meminjam Hara, harusnya kau kembalikan lagi, jangan disuruh sendirian, kau kan tahu dia baru disini" Yoongi yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara, dia mendengus kesal karena sifat Jimin yang seperti tidak bertanggung jawab.
"Aishh sudahlah, yang penting kan aku sudah bersama kalian sekarang" Kamu bangkit dari duduk mu dan meninggalkan mereka begitu saja.
Kamu masuk ke dalam kamarmu, ini hari pertama kamu bekerja diluar bersama mereka dan ini sangat melelahkan, padahal kamu kira ini akan mudah dan menyenangkan tapi ternyata kamu salah besar.
Beberapa menit setelah kamu masuk kamar, kamu sudah mulai tertidur, lelah sekali sepertinya. Entahlah kamu tidak bermimpi apa-apa saat itu. Kamu mendecak sebal karena saat baru saja kamu tertidur, ada panggilan masuk ke ponselmu. Kamu mengangkatnya dengan kesal.
"Hallo, ada apa sih ah" kamu benar-benar tidak sadar saat itu membentak orang tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia, bodoh sekali memang.
"Hmm yeoboseyo"
"Hara-ssi jangan lupa sore ini BTS ada wawancara, persiapkan yaa"
"Ahhh iya iya baik"
Untuk kesekian kalinya kamu mengumpat dalam hati, baru saja kamu beristirahat sekarang kamu harus beraktivitas lagi.
"Namjoon-ie, sore ini kalian ada wawancara, siap-siap yaa" Kamu baru membuka pintu kamarmu, dan Namjoon sudah di hadapanmu.
"Oke baiklah" Dia berlalu begitu saja, berbalik arah menuju kamarnya.
Kamu menuruni anak tangga, menghampiri beberapa namja tampan yang saat ini sedang berleha-leha di depan televisi. Disana hanya ada Jungkook, Taehyung, Hoseok, juga Seokjin. Kamu memberi tahu mereka dan mereka hanya mengikuti suruhan mu dengan segera.
Ini yang berat, Park Jimin, kamu sekarang ada di depan pintu Jimin, kata Taehyung tadi dia sedang tidur di kamarnya.
"Jimin-ahh" kamu mengetuk pintu dari luar dan terus menerus memanggil namanya.
Kamu menelan saliva mu saat harus memutuskan untuk masuk ke dalam. Dari awal tadi dia tidak menyahut juga pintu kamarnya yang tidak tertutup rapat.
Kamu terdiam sejenak saat melihat Jimin di depanmu, dia sedang tertidur pulas dan tidak memakai baju. Selimutnya sudah di bawah kasur hingga kamu dapat melihat dengan jelas bagian atas tubuhnya.
Kamu kembali menelan saliva mu saat kau sadari jika abs-nya terlihat. Tuhan, kamu bisa mati mendadak jika terus seperti ini.
"Jimin-ahh" Kamu memberanikan diri mendekat ke arahnya, menggoyangkan bahu mungilnya.
"Hmmm" Dia hanya bergumam dengan mata tertutupnya.
"Bangun, sore ini kalian akan ada wawancara" Kamu masih saja menggoyangkan bahunya.
"Hmm begitu ya?" Dia membukakan matanya, senyumnya tersungging saat dia melihatmu.
"Iya, siap-siap segera ya" Ucapmu acuh, kamu segera berlalu meninggalkan dia. Terlalu lama disini kamu bisa sesak nafas.
"Haraa-yah" Dia membuatmu menghentikan langkah, kamu dengan cepat menghampirinya.
"Aku sakit sepertinya" Dia mendadak terlihat lemas di hadapanmu, kamu yang menyadarinya, jadi terkejut.
"Dimana? Apa yang sakit? Apa kau demam?" Kamu terlihat sedikit panik, dengan segera kamu menempelkan punggung tanganmu di keningnya.
"Ini, disini" Dia menunjuk bibirnya dan menatapmu manja, pipimu memerah saat ini.
"Yaak!" Kamu dengan sedikit kasar memukul lengannya, dan dia hanya terkekeh tanpa menghindari pukulanmu.
"Poppo" Dia memajukan bibir sexy miliknya di hadapan wajahmu dengan jarak yang cukup dekat.
"Apa-apaan kau ini, minta sana pada Jungkook" Kamu mendengus sebal dan mempoutkan bibirmu.
Dia tertawa dengan keras setelah mendengar perkataanmu
"Untuk apa? Untuk apa aku minta pada namja jika saat ini ada yeoja manis dihadapanku?" Dia memandangmu dengan tatapan genitnya. Kamu membulatkan matamu dan segera berlalu tanpa sepatah katapun.
Jantungmu masih berdegup dengan kencang, padahal saat ini kau sudah berjauhan dengannya. Wajahmu memanas saat ini, kamu benar-benar tersipu malu dibuatnya.
"Haraa, Yoongi-hyung sudah bangun?" Taehyung berjalan menghampiri mu yang sedang bergumam sendiri di depan pintu kamar Park Jimin.
"Ommooo" Kamu benar-benar lupa jika Yoongi, si tukang tidur itu belum kau bangunkan, kamu berlari menuju kamarnya.
Kamu masuk ke dalam kamarnya dengan tergesa, tanpa ketukan, kau seenaknya saja masuk.
"Yoongi-ahh bangun"
Tidak ada jawaban.
"Min Yoongi"
Masih tidak ada jawaban.
"Yoongi-ahh jika tidak bangun sekarang, aku akan berbisik lagi di kuping mu" ancam mu pada si ice bear ini, dia masih saja tidak ada jawaban, mau tidak mau kamu harus mendekatkan wajahmu ke kupingnya untuk berbisik.
"Jangan mendekat, atau aku akan menciummu seperti Jimin tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...