Layaknya sebuah cerita roman klasik yang mengharuskan pengorbanan untuk mempertahankan hubungan. Kau dan aku terbebas untuk saling melepas, namun sang pemilik hati menginginkan kita kembali bersama. Lantas bagaimana jalan cerita yang akan kau ambil?
"Kau menangis?" Sang manager rumah sakit datang menghampirimu yang menangis di ambang pintu. Kau segera menatapnya lekat dan menghapus bulir air mata terakhirmu.
"Apakah pasien VIP itu melukaimu?" tanyanya kembali dengan telapak tangannya yang ia simpan di bahumu.
Kau menggeleng pelan, tidak harus diceritakan bukan tentang masalah pribadimu ini? Tapi nyatanya benar, Min Yoongi, pasien VIP pertamamu itu berhasil melukaimu.
"Aniyaa tidak menangis kok. Aku habis menguap" Kau tersenyum lebar pada ahjussi tampanmu itu. Dia segera menggangguk dan meninggalkanmu.
Rasanya kau ingin sekali memberikan dekapan yang hangat pada Min Yoongi. Kau dapat melihat dari tatapan matanya yang kosong, jika ia sangat merasa depresi. Tapi kakimu seakan lemas untuk mengejar langkahnya.
Bukankah berat sekali masalah Yoongi kali ini? Sudah tertipu oleh istrinya, kehilangan pekerjaan, bahkan dia kehilangan respek dari orang-orang. Jika mengingat ini semua kau ingin sekali mengutuk Hyerin.
Ah biarkan saja lah, toh dia juga hampir sama dengan Hyerin yang membuat luka. Sepertinya kau harus mengontrol ego-mu saat bekerja. Kau harus profesional.
Kau segera membaringkan tubuhmu ke atas kasur. Tidak lama dari kepergian Min Yoongi kau memutuskan untuk segera pulang.
"Kau habis bekerja eoh? Katanya tidak akan kemana-mana" Seorang gadis melemparkan tas jinjingnya ke arahmu dan membuatmu bangun karena terkejut. Sialan, Nala.
"Tadi ada pasien VIP jadi aku lembur" jawabmu singkat dan kembali melemparkan tas milik Nala ke lantai.
Untuk sesaat hening. Nala hanya duduk di sofa dan menyalakan televisi. Kau menarik nafas panjang untuk membicarakan yang terjadi hari ini.
"Nala, kau tahu siapa pasien VIP ku itu?"
Nala hanya bergidik dan menggelengkan kepalanya. Dia nampak tidak peduli dan menganggap ucapanmu adalah lelucon.
"Min Yoongi"
uhuukk..uhuukk..
Nala segera menyimpan gelas minumnya di atas meja dan menatapmu. Matamu menatapnya yang tidak yakin hingga kau kembali mengangguk untuk meyakinkannya.
"Jinjja? Yaakk kau ini jangan membuatku terkejut" Dia menghampirimu dan duduk tepat di sebelahmu.
"Untuk apa aku berbohong? Dia tadi datang dengan keadaan depresi parah. Saat menyadari jika ini adalah aku, dia langsung pergi begitu saja" Kau mengerucutkan bibirmu. Jika mengingatnya rasanya sedikit kesal.
Mengapa tadi tidak dikejar?
Mengapa tadi tidak dikejar?
Pertanyaan itu terus berputar di kepalamu. Menyesal sekali kau tidak mengejarnya dan menenangkannya.
"Sepertinya kau dan Yoongi memang saling terikat. Pergi sejauh apapun dan selama apapun nyatanya takdir kembali mempertemukan kalian" Nala kembali berjalan gontay ke depan televisi. Menyisakan kau yang sedang hanyut dengan lamunanmu sendiri.
kriingg...kriing...
Anggap saja itu dering ponselmu. Sebuah panggilan masuk itu mengejutkanmu dengan lamunanmu yang sudah setinggi awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]
FanfictionBagaimana jadinya jika idol seperti Min Yoongi kecanduan berada di dekat seorang fansnya? Hara, gadis cantik dari Indonesia yang punya kesempatan untuk menjadi asisten BTS itu dijebak untuk selalu berada di dekat Min Yoongi yang sedang depresi. Akan...