4.0

3.2K 205 12
                                    

"Dipisahkan sejauh apapun jika tekad kalian sama sama kuat, kalian akan bersatu kembali"

"Akhirnya kau bangun juga tuan kukang"

Seorang gadis dengan stelan kantor itu membukakan pintu dengan tergesa, raut wajahnya terlihat lega setelah melihatku sudah siuman.

Hara, gadis manis yang selalu ku harapkan kedatangannya, kini ada di hadapanku dan entah mengapa aku jadi terharu sekali.

"Yaakk, eommonim sepertinya kita harus menunggu dulu di luar" Jungkook memang sangat pintar membaca keadaan, dia mengajak eomma ku untuk meninggalkan aku dan Hara berdua.

"Kau ini mengapa sih? Jaga kesehatanmu sendiri saja tidak bisa, jangan terlalu memaksakan Yoongi-ahh, jika kau sudah lelah beristirahatlah, jangan terlalu banyak yang kau pikirkan" cerocos Hara sedari tadi, ini yang aku rindukan, bawelannya saat dia marah sangat menggemaskan.

"Bogoshipoyo Hara-ssi" Ucapku tak henti saat dia hanya menatapku.

"Nadoo, bogoshipoyo Yoongi-ssi" Dia tersenyum simpul ke arahku, dan di sudut matanya ku bisa melihat air matanya yang akan jatuh.

"Ku kira kau tak merindukanku Hara-yah" Aku tersenyum ke arahnya mengajaknya untuk mendekat.

"YAAKK, AKU SANGAT MERINDUKANMU YOONGI-AHH, AKU SAMPAI TIDAK BISA MAKAN DAN TIDUR KEMARIN" Hara memutarkan bola mata nya, seperti biasa dia sangat menggemaskan.

"Hara-yah, maafkan aku jika aku terlalu keras padamu, maaf sudah membuatmu sedih tapi..."

"...tapi maaf aku harus egois kembali saat ini, aku Min Yoongi sangat membutuhkanmu, aku ingin menjalin lagi hubungan kita"

"...apa kau bersedia?"

-Author POV

"Hara-yah, maafkan aku jika aku terlalu keras padamu, maaf sudah membuatmu sedih tapi..."

"...tapi maaf aku harus egois kembali saat ini, aku Min Yoongi sangat membutuhkanmu, aku ingin menjalin lagi hubungan kita"

"...apa kau bersedia?"

Kau hanya menatap lekat manik dari mata Min Yoongi, ingin sekali rasanya kau meng-iya kan dengan cepat, tapi semua perlakuan kasarnya terhadapmu, itu membuatmu harus berpikir dua kali.

"Aku tidak tahu, rasanya aku ragu dengan semua ini, perlakuanmu, ucapanmu itu membuatku bingung" Kamu mendesah panjang dengan tatapan mata yang kau alihkan.

Yoongi hanya tersenyum kecut, dia sedih sekali sebenarnya, tapi dia tidak bisa memaksakan kehendak. Karena sejujurnya kamu begitu gara-gara dia juga.

"Aku tahu ini sulit untukmu, aku tidak akan memaksa" Yoongi mendelik ke sembarang arah rasanya tidak kuat terus menerus menatapmu.

"Aku akan menerimamu kembali, ini mungkin akan jadi kesempatan terakhirmu Min Yoongi" Kamu tersenyum dan mengusap rambutnya perlahan.

Mungkin memang benar kamu terlalu tidak tega membiarkan seorang Min Yoongi berjuang sendirian, lagipula hatimu tidak bisa dipaksa untuk meninggalkannya.

Kamu mendekap tubuhnya erat, terlalu munafik jika kamu tidak merindukannya, tangannya yang penuh dengan urat itu hanya membelai indah puncak kepalamu.

"Kalau begitu, berarti kau akan kembali ke dorm?" Yoongi menatapmu lekat, raut wajahnya terlihat khawatir dengan jawabanmu.

"Entahlah, kau saja sana yang minta pada Hit-man" Kamu hanya terkekeh di ujung perkataanmu, berusaha mencairkan suasana agar Min Yoongi, kekasih mu itu tidak begitu khawatir.

Distracted●Min Yoongi [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang