Saya heran di Microsoft word seribu kata lalu tiba di sini tidak mencukupi. Makanya saya menulis ini biar bisa mencapai batas minimal seribu kata. Ini mungkin tidak penting untukmu, tapi sangat penting untukku yang telah berkomitmen 1.000 Words selama 180 Days.
*****
Seorang gadis berkata,
"Sungguh, akan meriahnya jika kita mempunyai sepuluh orang bersaudara. Kau bebas dengan siapa bermain" ucapnya pada teman ngobrolnya.
"Penilaianmu keliru. Karena kau tak pernah merasakan bagaimana jika kamu sendiri dan yang lainnya bekelompok," bantahnya sambil meminum seteguk kopi asli tanpa gula.
Jika gula itu manis dan semut itu suka yang manis-manis. Maka semut seharusnya makhluk yang paling manis. Semut itu selalu lihai menemukan makanan manis dan bukannya memakan sampai habis, semut justru akan kembali ke sarannya lalu memberitahu kepada semut-semut lain.
Mereka akan saling bekerja sama untuk memindahkan makanan itu lalu menyimpannya di tempat yang aman.
Aman?
Apakah tempat aman itu sudah berarti nyaman? Apakah nyaman itu akan membuat hati ikut nyaman?
Tempat aman belum tentu membuat nyaman, tapi tempat nyaman belum tentu juga seseorang akan merasa puas. Buktinya banyak orang yang bela-belain keluar dari zona amannya bahkan zona ternyamannya.
Lalu, ada pula yang tetap memilih tinggal di zona ternyamannya. Entahlah, terserah si pemilik hidup. Jangan menjadi orang dengan seribu bibir.
Saat kau melihat orang lain menetapkan jalannya sesuai dengan pilihannya. Jangan pernah mencibirnya. Biarkan saja, jangan diurusi selama jalannya adalah jalan yang terbaik untuknya dan tidak merugikan orang lain.
Naamun, kadang datang individu yang bertemu dengan individu lain menjadikannya topic pembicaraan ditemani teh hangat dan onde-onde hangat, maka terciptalah cerita-cerita hangat.
Saat mereka mulai bercerita, si malaikat Atid siap mencatat memberikan poin setiap perkataan bahkan walaupun itu hanya sekedar kode-kode mata.
Seorang gadis berkepala dua, bukan karena kepalanya dua tapi begitulah penyebutan untuk menyamarkan usia. Gadis itu sangat tidak menyukai kode-kode mata, apalagi jika mata kaum Adam.
Jika sepasang mata Adam melihatnya, betapa kesalnya hati si gadis itu. Ia seperti ingin melemparkan sebuah topeng tanpa cela untuk wajah si penatap.
Mungkin efek pengaruh dari doa yang konon pernah dipanjatkan, bahwa gadis ini memohon agar selalu ilfil melihat Adam-adam yang bukan pasangan namanya di Lauh mahfuz.
Lalu ada pula gadis yang rela bersolek berjam-jam, menempelkan berbagai macam zat di wajah naturalnya untuk mendapatkan kecantikan lebih.
Ada berteriak, "Kecantikan itu dari dalam hati".
Lalu, wanita bersolek itu membalas, "nyatanya tidak semua kaum Adam akan melihat dengan hati".
Si peneriak pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan memutuskan untuk tidak lagi berteriak dengan gadis pesolek itu.
Setiap orang unik karena penampilannya, sikapnya ataupun karena pikirannya. Tapi yang terunik adalah orang-orang yang tidak merasa dirinya unik tapi orang lain justru menganggapnya unik.
unik dan aneh itu beda-beda tipis, setipis tisu yang katanya terbuat dari pohon.Jika tisu terbuat dari pohon, lalu si pecandu tissue berarti adalah salah satu pelaku pembuat global warming.
Orang-orang berlomba-loma membuat rumah kaca dan membuat dalam rumahnya senyaman mungkin. AC dipasang di sudut rumah, suhu dingin dapat dirasakan bak di tengah hutang yang rindang.
YOU ARE READING
180* Days
RandomSeribu Kata selama Seratus delapan puluh hari. Jika ada satu hari terlewatkan tidak menulis, maka ulangi lagi meskipun sudah di hari seribu tujuh puluh sembilan. Saya mencoba mengikuti saran Tere Liye, saya harap suatu hari ia akan membaca tulisan i...