Mataku mulai mengeluarkan air mata bukan karena sedih, bukan pula karena bahagia. Tapi karena Aku mengantuk.
Tiap kali telah melakukan perjalanan 2 jam, tubuh ini seakan terasa lelah sekali. Padahal di sepenjang jalan Aku sama sekali tidak melaksanakan tugas yang berat. Hanya duduk tenang, sambil mata ini menyusuri view dari balik jendela.
Kubaringkan tubuh lelah ini di atas karpet merah bertekstur lembut. Angin bertiup dari kipas listrik. Suara tv memenuhi ruangan hampa dan mataku hanya terpaku pada ponsel di tangan.
Setan mulai menggodaku, menyuruhku untuk tertidur sejenak.
"Mendingan kamu tidur saja dulu. Kamu kan entar bisa bangun pada jam 22:00 wita.
***
Benar saja saya tertidur pas mengetik kalimat di atas dan baru terbangun di jam 03:05 dini hari.
Nah, bagaimana kalau batas upload cerita sampai pukul 06:00 pagi. Yah, lebih baik aturan waktunya begitu, mengingat saya yang suka terbangun di jam tigaan.
Pas bangun saya baru nyadar, kalau ternyata saya di rumah. Leherku terasa sakit mungkin karen posisi tidur yang tidak baik bahkan tadi saya lupa baca doa, maklum ketiduran.
Lalu, apa yang harus saya ceritakan?
Oiya, saya teringat tentang masing-masing sifat seseorang yang berbeda. Terkadang sifat seseorang itu kadang mengecewakan buat kita. Seiring berjalannya waktu, terkadang kita baru nyadar, ohhh ternyata begitu sifatnya yahh. Maka, memang penting untuk selalu membaca doa bercermin. Kenapa? Karena terkadang kita bisa saja lalai, dan bisa membuat orang kecewa terhadap sikap kita hingga akhirnya ia mengira kita memiliki sifat buruk. Lalu, apa sih arti dari doa bercermin?
Ust. Basalamah dalam sebuah videonya pernah mengatakan bajwa ketika kamu ingin cantik atau cakep baca saja doa bercermin. "Segala puji bagi Allah. Ya Allah sempurnakanlah akhlakku sebagaimana engkau menyempurnakan rupaku", (cek google bahasa Arabnya).
Dalam doa tersebut, malah diminta agar menyempurnakan akhlak bukan meminta lansung membuat wajah cakep atau cantik. Mengapa begitu? Karena memang akhlak yang baik bisa membuay seseorang itu kelihatan cantik/cakep meskipun rupanya buruk.
Saya sering melihat bagaimana seseorang yang sudah tua tetapi masij terlihat cantik karena aura akhlaknya yang memesona. Wanita yang memiliki akhlak yang baik, bisa dibilang itulah pancaran inner beautynya.
Pernaj gak sih, kamu punya teman yang cantik atau cakep tapi lama kelamaan kenalan kamu jadi merasa dia bukan orang cantik/cakep dikarenakan sikap buruknya.
***
The Power of Istighfar.
Benar saja Allah akan mengabulkan dan memudahkan urusan kita, saat kita merasa bahwa kita ini bukanlah orang hebat (tidak ada apa-apanya).
Hari ini, saya kuliah jam 9 pagi. Seharusnya sih bukan saya yang presentasi. Tapi teman saya yang dari Polman. Namun, ia malah telat datang di kampus. Dosen sudah menunggu dan akhirnya saya memutuskan untuk mengambil alih presenter. Padahal, power presentasinya belum selesai. Tapi, saya juga tidak enak kalau dosennya menunggu lama. Bisa-bisa ia akan kecewa dengan kelas kami. Maka tampillah saya denganbpower point yang tidak lengkap.
Mencoba untuk berbicara santai, saya memulai kalimat pembukaku dengan kejujuran bahwa sebenarnya power pointku ini belum lengkap karena seharusnya pekan depan baru giliran saya presentasi. Kalimat tersebut, membuat saya lebih rileks (santai) karena lebih jujur dengan kondisi yang sebenarnya. Berarti kalau bohong itu akan jadi beban yahh.
Beberapa topik saya bahas, mulai tentang akulturasi dan asimilasi, teori spiral of silence (masyarakat minoritas yang cenderung diam karena takut diisolasi dengan masyarakat mayoritas), teori pelanggaran harapan, dan teori interaksi simbolik.
Di antara topik tersebut, yang menarik adalah teori Pelanggaran harapan. Dosenku yang menambahkan penjelasan mengatakan bahwa teori pelanggaran harapan baru berlalu ketika kita merasa itu melanggar. Misalnya: seorang laki-laki dan perempuan baru aaja berkenalan, laki-laki itu langsung memegan tangan si perempuan. Ketika perempuan merasa itu hal yang biasa maka teori itu tidak berlaku.
Setelah kelas usai, saya berdiri mencabut colokan cas laptop. Kemudian temanku yang terlambat (yang dari Polman itu) berdiri dan menyalami teman-temanku lainnya. Yah, ia masih menganggap bahwa suasana lebaran masih berlaku (saling maaf memaafkan). Ia kemudian menyodorkan tangannya ke arahku mengajak salaman, saya hanya mengangguk sambil tetap memegang kabel cas laptop. Kemudian ketua rombel (rombongan kelas) ku menyela. "Hayana itu tidak salaman dengan laki-laki," ucapnya dengan nada tertawa. Maka temanku pun mengulurkan tangannya. "Kalau kamu memaksa Hayana salaman, berarti kamu sudah melanggar harapan," tambah rombel mengaitkan dengan topik pembahasan tadi.
Yah, memang benar. Sebenarnya sih bukan saya tidak salaman dengan laki-laki, tapi saya hanya salaman jika laki-laki itu sudah berumur (saya menganggapnya sebagai panutan seperti dosen atau guru), kedua kalau laki-laki itu junior (atau lebih muda daru saya). Selain daripada itu, saya tidak akan salaman. Selama 4 tahun kuliah S1, rasanya saya belum pernah salaman dengan teman kelas saya. Mereka seakan sudah mengerti tentang prinsip saya itu. Sebisa mungkin saya menjaga jarak dengan mereka bahkan selama hidup di Parepare sepertinya saya baru dibonceng mahasiswa laki-laki 3 kali itupun karena kondisi darurat, selebihnya saya lebih banyak dibonceng bapak-bapak tukang ojek.
***
Oiya, saya malah keluar dari topik The power of Instighfar.
Sungguh, rajin-rajinlah beristighfar kepada Allah subehana wata'ala. Hari ini kenapa presentasiku lancar karena istighfar. Selain itu, setiap kali saya rajin istighfar, pada hari itu Allah akan memberi rezeki lebih bahkan mengabulkan keinginanmu meskipun keinginan itu tidak pernah kamu doakan. Keinginan itu bisa hal-hal kecil.
Sebelum pulang tadi, saya sibuk memasukkan beberapa pakaian yang akan saya pakai di rumah. Lalu, tiba-tiba temanku masuk ke dalam kamar san bertanya, "Kak, qta suka makan begini?". Sambil mengamati yang dipegangnya, saya langsung mengangguk dan berkata, "Fifi, kusuka sekali". Sayapun langsung memasukkan dalam tas ransel, lalu pamit pulang. Tentunya, saya tidak lupa untuk berterima kasih karena sudah diberi Alfukat (avocado). Ya, beberapa hari yang lalu sempat terbersit, kalau saya ingin sekali makan alfukat dan Allah menggerakkan hati temanku si pemilik buah alfukat itu untuk memberikan alfukatnya padaku. Padahal kan, di kos bukan hanya ada saya seorang diri tapi ada penghuni lain juga. Namun, Allah telah menggerakkan hatinya. Alhamdulillah saya menganggap semua ini, The power of istighfar dan masih banyak keinginan hal-hal kecil yang telah diwujudkan Allah swt.
***
Masih sembilan ratus tujuh puluan, apa yang harus saya ceritakan lagi untum memenuhi target 1
Seribu kata???
Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah. :-) ok, 1004.
YOU ARE READING
180* Days
RandomSeribu Kata selama Seratus delapan puluh hari. Jika ada satu hari terlewatkan tidak menulis, maka ulangi lagi meskipun sudah di hari seribu tujuh puluh sembilan. Saya mencoba mengikuti saran Tere Liye, saya harap suatu hari ia akan membaca tulisan i...