Sadar [28]

3 0 0
                                    

Bismillah.
Sebenarnya saya sudah siap sleep.
Tapi saya ingat tentang seribu kata ini.
Sudah episode ke 28.
Inilah yang terjauh dari yang lalu-lalu.

Kubulatkan tekad untuk tidak bermain yutub usai sholat subuh. Hal itu berhasil kulakukan hari ini. Semoga saja istiqomah.

Matahari belum bersinar terang. Kutengok dari jendela tanpa gorden. Benar saja sepertinya sudah bisa menyentuhkan puluhan lidi ke atas tanah. Dedaunan yang menguning berserakan telah menungguku untuk dirapikan.

Sebelum keluar melewati pintu, seperti biasa kain akan membalut kepala ini. Kali ini aku tak memilih sarung Bali tapi khimar andalanku.
Sepertinya yang melihatku mulai bosan karena khimar itu selalu melekat.
"Biarkan saja" pikirku.
Toh, aku yang pakai dan tak merugikan orang lain.
Mataku mulai sayu dan melopak mata terasa berat saat mengetik ini.

Seekor bangkai tikus terkapar di atas tanah yang lembat.
Kutatap skop biruku, terlintas ingin membuang bangkai itu ke tempat sampah.
Namun, kupikir baunya akan mengganggu jadi kuputuskan menutupi bangkai itu dengan setumpuk tanah lembab.

Usai meengumpulkan dedaunan lalu kutumpuk bak bukit sampah kecil, Aku kembali masuk ke dalam rumah.

Seperti biasa ust. Danu menjadi tayangan yang selali kutunggu. Namun, pagi ini aku tak terlalu konsentrasi menonton. Hanya karena pikirku Aku bisa menontonnya melalui yutub.

Aku benar-benar ngantuk padahal siangnya aku lumayan lama tidurnya.
Suara hujan membangungkanku seolah menjadi pertanda bahwa saya harus segera bangkit memungut pakaian.

***
Ketikan ini berlanjut di waktu subuh setelah saya tak bisa menahan kantukku.
Barusan saya menonton video Adhiguna dan Sabrina. Gak sengaja ketemu sih, tapi pasti ini rencana-Nya untuk menunjukkan pembelajaran untukku melalui video itu.

Kesimpulan yang kudapatkan,
"Rancana mu memang baik tapi rencana-Nya jauh lebih Terbaik.

Jika kamu merasa semuanya gagal, sungguh Sang Maha Kuasa telah menyiapkan sesuatu yang akan membawamu kemenangan.

Kegagalan adalah awal kemenanganmu asalkan tetap ikhtiar dan Yakin Pada-Nya.

Kau mungkin menganggapnya kebetulan, tapi tidak dengan--Nya.

Segala sesuatu akan disepadankan. Percaya deh.

Menjalani semua prosesnya jauh lebih baik daripada terus menghindari prosesnya.

Musibah kadang kala membuatmu berubah jadi ulat menuju kupu-kupu.
Tapi kau harus jadi kepompong dulu dan kepompong itu harus sabar dengan kediamannya".

Pada akhirnya, saya kembali berkesimpulan.
"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

"Lakukan yang Terbaik Untuk-Nya, dan Sang Maha Kuasa akan melakukan  yang Terbaik untukmu".

180* DaysWhere stories live. Discover now