Merdeka
Merdeka!!!
Merdeka???
Haaa... bagaimana intonasimu terhadap kata merdeka?
Apakah flat tanpa rasa? Ataukah semangat membara bak api tak terlihat? Atau merdeka dengan nada tanda tanya?
Hari ini 17 Agustus 2019. Tujuh puluh empat tahun yang lalu para penjajah dikalahkan oleh Rakyat Indonesia. Saya tidak ingin menjelaskan sejarahnya. Readers, bisa cari sendiri atau bisa juga bertanya sama om saya... eits... om kita sihh... yaaa siapa lagi, kalau bukan... om google. Hehe. Atau itu bukan om mu? Tampi mbah mu??? Terserah.
Next, saya mau menulis apa di sini yaa?
Oiya... saya baru ingat bilang...
Bismillah.
Ucapkan Bismillah setiap kamu memulai aktivitasmu.
Ok, lanjut.
Merdeka!?
Mungkin itu versi saya, diakhiri tanda seru dan tanda tanya. Coba praktekkan bagaimana intonasinya ketika suatu kata diakhiri tanda seru dan tanda tanya. Hehe.
Saat menyebutkan merdeka kita harus semangat, harus optimis, harus bahagia, harus bersyukur pokoknya harus yang baik-baik.
Lalu kenapa diakhiri tanda tanya juga?
Ya,,, karena kamu harus mengecek mulai sekitarmu hingga di dalam dirimu atau biasa diistilahkan eksternal (luar) dan internal (dalam) diri.
Hal yang penting sebenarnya mengecek apakah di dalam dirimu sudah merdeka?
Jika seseorang pikirannya tentang materi maka ia akan langsung berfikiran apakah saya sudah merdeka beli ini, beli itu?
Tapi bukan itu yang seharusnya menjadi pertanyaan dalam diri.
Lalu apa????
Nah, apakah kita sudah merdeka dari bisikan setan?
Bisikan sungguh berbahaya, seperti kemasan rokok.
Bisikan setan atau iblis dapat menyebabkan diri melakukan hal-hal yang tidak penting sampai melakukan hal yang merugikan seperti malas, suka menunda, menghujat, punya penyakit hati.
Nah... saya sering terdeteksi memiliki gejala malas dan suka menunda.
Itu artinya saya belum merdeka sepenuhnya.
Mari kita afirmasi diri:
Saya memulai akan memerdekakan diri karena saya bukan budak setan atau iblis.
Saya hamba Allah subehana wata'ala.
Sebelum sholat isya, saya berselancar di dunia maya. Seorang teman membagikan postingan gambar yang menarik. Dalam postingan gambar bertipe JPEG itu didominasi warna merah putih. Nah, pikiran kita akan mengarah pada ucapan HUT seperti orang lainnya. Tapi yang menarik ada seorang tokoh yang popular bagi yang mengenalnya dan tidak popular bagi yang tidak mengenalnya. Namanya Anis Matta. Dalam postingan tersebut, ia berkata:
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA
17 AGUSTUS 1945 – 17 AGUSTUS 2019
"Kemerdekaan Raga Berasal dari Kemerdekaan Jiwa"
Nah... menarik?
Raga kan fisik dan jiwa itu lebih ke roh atau hati.
Orang yang sakit jiwa atau stress berat sebenarnya mereka tidak berhasil melawan penjajah yang berwujud masalah yang bersarang pikirannya.
YOU ARE READING
180* Days
RandomSeribu Kata selama Seratus delapan puluh hari. Jika ada satu hari terlewatkan tidak menulis, maka ulangi lagi meskipun sudah di hari seribu tujuh puluh sembilan. Saya mencoba mengikuti saran Tere Liye, saya harap suatu hari ia akan membaca tulisan i...