Bismillah.
Alhamdulillah robbil'alamin.
Ternyata untuk mendapatkan mood yang baik kamu harus melakukan sesuatu yang bermanfaat. Lakukan setulus hati, InsyaaAllah akan membahagiakan. Menariknya, bukan hanya kamu saja yang merasa bahagia tetapi juga orang lain.
Kok bisa?
Jadi begini ceritanya...
Hari ini sebenarnya saya malas sekali ke kampus dikarenakan hari ini seharusnya saya wawancara dengan para informanku.
Namun, sang kepala redaktur web memintaku agar ke kampus untuk meliput kegiatan asesmen lapangan oleh tim asesor dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi Negeri (BAN PT).
Awalnya saya merasa nda ikhlas meninggalkan kamar, namun saat keluar melewati jalanan lorong yang rusak lagi menanjak.... Saya mencoba mengikhlaskan hati ini.
Dalam hati saya berdoa, "jika memang saya tak memiliki peran penting di kampus, ya Allah hamba mohon pertemukan hamba kesempatan yang lebih baik di luar sana".
***
Yakin.
Kau harus yakin pada Tuhanmu dan dirimu. Kenapa? Karena saat kamu yakin maka kamu akan bertindak dan saat kamu bertindak maka kamu akan mendapatkan hasil dan saat kamu mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan maka kamu harus kembali yakin pada Tuhanmu, ya pada Allah subehana wata'ala.
Tadinya saya bersemangat, namun hati gak sedih. Benar saja Allah bisa membolak-balikkan suasana. Tadi, saya senang karena informanku bersedia diwawancarai mala mini namun hasil wawancara tidak sesuai dengan ekspektasi dan dosen pembimbingku lagi berduka. Tentu, saya tidak bisa konsul sesegera mungkin.
Lalu, saya teringat dengan postinganku tentang Kecoa vs Kecoa. Dalam postingan gambar yang kubagikan bertuliskan "Tanamkan dala benak mu bahwa sandaran utama dala hidup ini adalah Allah, bukan manusia. Jika ada yang mengecewakanmu, kau tidak begitu sedih atas hal tersebut. Karena kamu sudah menempatkan segala harapmu dan bersandar kepada yang tepat: Sang Pecipta alam ini".
Jadi, jangan pernah terlalu berharap pada manusia Hayana. Berharaplah hanya kepada Allah swt.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.
Ada satu keyakinan yang setiap kali saya mengingatnya maka saya akan menangis. Apa itu?
Bahwa kematian bisa saja datang pada siapa saja. Seperti orang-orang tersayang bahkan diri kita sendiri. Yang membuatku menangis ketika kedua orang yang diamanahkan merawat kita melalui fase itu, tentu saya akan merasa sedih. Naun, kurasa merekapun juga akan sedih jika anaknya yang berpulang duluan. Jika, saya duluan... saya mohon bagi yang mengenal kedua orangtuaku sampaikan padanya bahwa saya sangat menyayangi mereka dan selalu mendoakan mereka.
Sungguh, salah satu amal jariyah (pahala yang terus mengalir) bagi orangtua adalah anak yang senantiasa mendoakan mereka.
Tentu, ketika kita berdoa.. kita harus menjadi orang yang sholeh atau sholehah agar doa kita dikabulkan.
Jika kamu bertanya-tanya mengapa belum dikabulkan doamu maka periksalah dirimu sedari awal. Apa yang salah? Dan apa yang harus diperbaiki?
Kita sering bernafas namun lupa intropeksi diri.
Kita suka intropeksi diri namun lupa memperbaiki diri berdasarkan hasil intropeksi diri.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.
Seringkali kita lalai dalam menggunakan waktu hidup kita. Sayapun suka merasakan hal itu. Seperti saat ini seharusnya saya sudah tidur, namun karena terus saja menunda menyelesaikan seribu kata ini. Akhirnya tidur pun terlambat. Astagfirullah...
YOU ARE READING
180* Days
RandomSeribu Kata selama Seratus delapan puluh hari. Jika ada satu hari terlewatkan tidak menulis, maka ulangi lagi meskipun sudah di hari seribu tujuh puluh sembilan. Saya mencoba mengikuti saran Tere Liye, saya harap suatu hari ia akan membaca tulisan i...