Bismillah.
Hai, apa kabar?
ya apa kabar dengan jiwa dan ragamu? apa semuanya baik-baik saja?
meskipun kenyataannya tak ada yang baik-baik secara sempurna.
stay di rumah. apa membuatmu jadi pelupa?
masih ingat hari apa ini?
...
Satu hal manfaat dari menulis dari seribu kata ini, saya jadi tak lupa hari. Karena hari, tanggal, dan waktu menjadi sangat penting terhadap setiap episode tulisan ini.
***
Pemilihan diksi (kata) menjadi daya tariknya. Tak hanya itu, caranya melafalkan disertai body language (bahasa tubuh) dan tatapan yang tajam menambah pesonanya dalam menyampaikan setiap isu public.
Data-data yang diungkapkan dengan memperhatikan kualitas sumber menjadi daya tarik dari sisi kredibilitas. Setiap penontonnya berhasil digiring mengikuti isi pikirannya. Sesekali tersenyum manis dan sesekali menghentakkan suaranya untuk memberi penekanan.
Hal-hal yang terpenting dari setiap topic pembahasannya adalah kepentingan rakyat. Ya, kuharap begitu.
Karena manusia memang tak terlepas dari sebuah kepentingan. Setiap orang memang punya kepentingan, namun yang membedakan adalah kepentingan menuju kemana.
Jika hanya di dunia, maka itu sangatlah pendek. Namun, jika sampai ke hari perhitungan kelak maka itulah baru dinamakan manusia cerdas yang berpikiran panjang.
Ok, kita kembali ke topic awal. Dari caranya menyampaikan dengan memadukan berbagai daya tarik. Ia mampu membuka jalur pemikiran baru bagi setiap penonton yang penyimak. Ya, memperhatikan dengan saksama.
Meski pro kontra terhadap pakaiannya yang tidak sama dengan muslimah lainnya, kerap kali menjadi boomerang untuknya.
Sayapun sendiri merasa suka ilfil jika melihat dari caranya berpakaian. Namun, karena saya melihat ia bergerak untuk kepentingan orang banyak maka rasa ilfil itu sedikit berkurang.
Ya, apakah kau udah tau siapa orangnya? Maksud sayasiapa yang aku ceritakan.
Saya menyandarkan kepalaku di tembok. Benar-benar saya merasa ngantuk.
Kata-kata yangtersusun dalam aplikasi ini mammpu membuat kelopak mataku menjadi lebih berat dan apakah aku bisa segera tidur?
Saya benar-benar ngantuk.
Namun tulisan ini masih diangka dua ratusan.
Apa yang harus saya ceritakan lagi?
Berdiam diri di rumah menjadikan saya merasa kurang topic. Apalagi tak bertemu dengan banyak manusia. Tahu kan bahwa setiap manusia membawa pelajarannya masing-masing.
Semakin banyak kamu kenal semakin besar potensi yang kamu pelajari.
Lalu, ada yang bertanya "Apakah termasuk dengan orang yang jahat?"
Ya, itu termasuk. Bukannya contoh todak baik mengajarkan kita bahwa sisi buruk tak boleh diikuti. Karena ada hitam, kita jadi mengerti ada putih dank arena ada putih kita jadi bisa mengenali warna hitam.
Aku menguap kembali...
Ngantuk banget.
Apa yang harus saya tulis lagi?
Sebuah sinetron di Indosiar terdengar jelas di telinga. Aku tidak menonton, namun audio dari sinetron itu mampu tervisualisasikan di otak kecil ini.
YOU ARE READING
180* Days
РазноеSeribu Kata selama Seratus delapan puluh hari. Jika ada satu hari terlewatkan tidak menulis, maka ulangi lagi meskipun sudah di hari seribu tujuh puluh sembilan. Saya mencoba mengikuti saran Tere Liye, saya harap suatu hari ia akan membaca tulisan i...