Bismillah.
Saat saya tulis ini, saya habis menantang diriku sendiri.
Maksudnya?
Ya, sebuah perjanalan sekitar 5km ke arah kota. Semenjak bulan Ramadan, saya sangat merindukan aura masjid. Ya, ada suasana, perasaan tersendiri saat berada di dalam masjid. Mata luas memandang, suara lantunan ayat suci masuk ke dalam pendengaran menyentuh kalbu dalam jiwa. Tenang sekali.
Sebenarnya, hari ini sama sekali saya tidak punya rencana kesana. Meskipun keinginan untuk ke masjid selalu ada di dalam hati. Kelak, saya ingin sekali memiliki parner hidup yang suka ke masjid. Tentu, saya akan bisa ikut dengannya. Ya, walaupun saya tau sebenarnya seorang wanita lebih baik shalat di rumah saja.
Sore menjelang magrib kuputuskan berangkat. Meskipun, sempat ragu dikarenakan bahaya bisa saja mengintai. Lalu, terbersit dalam hati. Mengapa kau harus takut? Bukannya kau memiliki tempat berlindung. Dia sangat Maha Kuasa, jangan pernah ragu pada perlindunganNya. Maka sayapun memutuskan berangkat.
Sekitar 1 km perjalanan saya baru ingat, ternyata smartphoneku ketinggalan di kamar. "kalau ada apa-apa bagaimana?" pikirku khawatir. Lalu, kukembalikan niatku... bahwa perjalananku ini bukan untuk kejahatan namun sebuah perjalanan spiritual untuk mengingat PadaNya, maka Insyaa Allah diri ini akan dilindungi. Dan benar saja, Alhamdulillah saya sangat bersyukur PadaNya, saat saya ketik ini saya sudah sampai di kamar dengan selamat.
Ditemani cemilan chocochips, yang kubeli di rumah Yuni saya mencoba menyelesaikan ketikan seribu kata ini. Namun, saya mulai bingung apa yang harus saya ceritakan.
Lalu, saya teringat dengan bunga Edelweiss. Sebuah kata yang mulai dari kemarin menarik perhatianku. Kalau bukan karena tetanggaku, mana mungkin saya tau.
Viewers, apakah kamu tau bunga Edelweiss? Saya akan ceritakan sedikit pengetahuanku, tentang bunga yang mulai hampir punah itu.
Edelweiss adalah bunga yang tumbuh di pegunungan daerah dingin dengan ketinggian di atas 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bunga ini disebut bunga abadi. Kenapa? Karena bunga ini dapat mekar hingga sepuluh tahun lamanya. Masya Allah.
Namun, ada fakta menarik lainnya. Dikarenakan bunga ini mulai hampir punah, maka pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan tentang larangan memetik bunga ini. Sepertinya bunga ini dilarang dipetik khususnya di wilayah pegunungan yang masuk dalam taman nasional (konservasi). Sepertinyaaa yahhh....
Jika suatu hari nanti, saya punya rumah di atas gunung. Kelak, semoga saja Allah menganugrahkan taman bunga Edelweiss di sekitaran pekarangan rumahku. Aamin.
Selain itu, saya sebenarnya ingin sekali punya taman baca. Anak-anak dapat berkumpul di sana. Kami bisa belajar bersama. Aamiin.
viewers, apa keinginannmu?
Hari ini saya juga membaca postingan fb pak Hariyanto. Salah satu penyalur British Propolis. Intisari statusnya, katanya mengapa kita tidak minta kepada Allah agar dikayakan?
Tentu, dalam hal ini kekayaan kita akan digunakan untuk membangun masjid, pesantren dan sebagainya.
Jika kaya bisa membuat kita bebas bersedekah, lalu kenapa tidak meminta akan hal itu?
Mengapa takut meminta pada Dia yang Maha Kuasa?
Ya, ia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Lalu, saya terpikirkan akan pentingnya mendapatkan Cinta-Nya. Tentu tidak mudah mendapatkan CintaNya. Karena kita harus melakukan hal-hal yang disukaiNya. Tentu, untuk melakukan hal-hal yang disukaiNya, terlebih dahulu kau yang harus mencintaiNya dulu. Dan jika Cintamu terbalas, maka itu Masya Allah sekali. Tapi, jika Cintamu belum terbalas, maka jangan pernah berhenti MencintaiNya karena itulah ketulusan cinta yang sebenarnya. Jika cinta pada makhluknya tak terbalas itu lain lagi ceritanya. Jika cintamu tak terbalas pada ciptaanNya, maka relakanlah cintamu itu tak terbalaskan dengan setulus hati. Maksudku, biarkan ia pergi menemui cinta yang lain.
Karena memaksakan perasaan hanya akan menyakiti satu sama lain.
Kok, saya bahas cinta sih?
Hmm... tapi memang... cinta itu penting. Karena cinta sepertinya kita akan berusaha melakukan yang terbaik. Orang yang bertindak karena cinta takkan lelah berusaha. Hmmm... kayaknya saya lagi sok tau ini.
Udah, saya tidak mau bahas itu.
Yang jelas cinta kita Pada Sang Pencipta harus jauh lebih besar dibandingkan cinta kita pada MakhlukNya. Tentu, ini bukan hal yang mudah karena setan dan sejenisnya akan terus menggelincirkan cinta murni kita.
Lalu, tentang cinta pada orangtua... membuat saya tetap bertahan di zona tak nyamanku.
Karena Cinta PadaNya, maka sayapun mencintai orangtuaku.
Ya, ridho orangtua, ridho Allah. Jangan pernah menyakiti hatinya.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.
Karuniakanlah cinta yang penuh berkah untuk hati kami. Kuatkan rasa Cinta kami PadaMu, pada RasulMu, para keluarga dan para ciptaanMu yang Engkau cintai.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.
Sejujurnya, saya ingin sekali pulang ke Padanglampe village. Saya ingin menikmati suasana rumah itu.
Sebenarnya ada 2 tempat yang saya rindukan. Tempat yang satu belum pernah kukunjungi lalu tempat kedua sudah pernah saya kunjungi. Keduanya bikin rindu di hati.
Ya ALlah Ya Rahman Ya Rahim.
Hamba mohon kepadaMu, engkau melapangkan hati para viewersku. Jernihkanlah pikirannya, rajinkanlah tindakannya dan buatlah mereka selalu tersenyum penuh rasa syukur.
Jangan Engkau sesatkan hati mereka, penglihatan mereka dan pendengaran mereka. Berikanlah panca indera mereka kemampuan untuk mengenali mana yang baik dan buruk.
Dan mantapkan hati mereka agar selalu berada pada poros kebaikan.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.
Siapapun yang baca ini, buatlah mereka bisa menemukan hal-hal yang bisa dipelajari dalam tulisan receh ini. Buatlah mereka merasa tenang karena selalu mengingatMu.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, jika selama ini viewersku sering merasa tidak puas saat membaca tulisan recehku ini maka luaskan hatinya agar memaafkanku, luaskan hatinya pula untuk memaafkan orang-orang yang telah menyakitinya baik secara ucapan maupun tindakan.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim,
Kami (Penulis dan viewers) memang terlalu banyak meminta kepada mu lalu sedikit bersujud PadaMu. Sungguh kami minta maaf.
Kami sangat sadar, dunia ini hanya sementara dan kelak segala perbuatan baik benar maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di hadapanMu.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.
Ampunilah segala dosa-dosa kami dan terimalah segala amal perbuatan baik kami. Sempurnahkanlah pahala kami. Jadikan nama kami harum semerbak baik di dunia maupun di akhirat.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim. Hanya kepadaMu lah kami meminta pertolongan dan meminta perlindungan.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, tunjukilah kami jalan yang lurus.
Mampukan kami senantiasa selalu bersujud kepadaMu.
Terangi hati dan otak kami dengan kebaikan-kebaikan yang berberkah.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim.
Engkau Maha Esa, Engkau Maha Kaya, dan Engkau Maha Mendengar. Maka perkenankanlah doa kami Ya Allah.
Hamba tau, bahwa berdoa itu bukan di social media, tapi semoga saja saat viewers berdoa setelah sholat, setidaknya viewers dapat mengingat doa-doa yang pernah dibacanya.
Parepare, 08 Desember 2020|21.00 wita
YOU ARE READING
180* Days
AcakSeribu Kata selama Seratus delapan puluh hari. Jika ada satu hari terlewatkan tidak menulis, maka ulangi lagi meskipun sudah di hari seribu tujuh puluh sembilan. Saya mencoba mengikuti saran Tere Liye, saya harap suatu hari ia akan membaca tulisan i...