13

607 7 2
                                    

Hari ini sudah pukul lima, Melisa terbangun dari tidurnya. Lalu, ia segera bergegas menuju ke kamar mandi, karena ini hari senin dan biasanya ada upacara bendera. Setelah mandi, ia segera ke meja makan untuk sarapan.

“Pagii semua” ucap Melisa kepada keluarganya.

“Itu sarapannya dimakan, agar nnti ga pingsan waktu upacara benderanya” ucap Ibu

“Iya iya” sahut Melisa sambil memakan nasi goreng yang ada di piring.

Melihat ibunya memasak nasi goreng, Melisa ingat akan sesuatu. Ia segera membawa kotak bekal lalu ia isi dengan nasi goreng masakan ibunya. Lalu memasukkannya ke dalam tas.

“Aku pamit nggih bu, pak” ucap Melisa sambil mencium telapak tangan kedua orang tua nya.

“Lo gamau bareng gue?” tanya Eka kakaknya kepada Melisa.

“Gue udah dijemput sama kak Nabil, Assalamualaikum ” ucap Melisa sambil berlari kecil menuju pintu.

Setelah keluar dari rumah. Nabil pun datang dengan motor maticnya. Dan Melisa menghampiri Nabil.

“Lama ya, maafin gue. Tadi gue bangun kesiangan” ucap Nabil sambil menyodorkan helm kepada Melisa.

“Engga kok kak, baru aja aku keluar dari rumah” jawab Melisa sambil menerima helm dari Nabil.

“Yaudah ayo naik, ntar telat” ucap Nabil dan Melisa mengikuti perintahnya.

Diperjalanan sedikit macet karena banyak anak sekolah juga yang berangkat ke sekolahnya. Tak lama mereka memasuki gerbang sekolah. Nabil segera memarkirkan sepeda maticnya ke parkiran.

“Udah sampe nih, turun gih” ucap Nabil.

“Oh iya kak” jawab Melisa sambil melepas helm yang ia kenakan dan menyodorkan nya ke Nabil.

“Nnti kalo pulang, lo tunggu di pos satpam aja. Jangan tunggu disini” sahut Nabil sambil menerima helm dari Melisa.

“Siyap boss, hehe” sahut Melisa. Melihat Melisa melontarkan kalimat itu Nabil sedikit terkekeh dengan sikap Melisa tadi.

Di lorong kelas, banyak murid-murid yang sedang berbisik
‘itu siapa nya kak Nabil ya’
‘masa kak Nabil mau dengan cewe seperti itu’
‘sok cantik banget sih cewek itu’
Nabil tidak perduli dengan perkataan mereka, Ia segera menggenggam tangan Melisa yang sedang berjalan di sampingnya.

“Perkataan mereka tadi gausa di masukin ke hati” ucap Nabil saat akan memasuki kelas nya.

“Ga akan lah kak, ngapain ngurusin orang yang ga penting” jawab Melisa dengan santai.

“Good” sahut Nabil sambil mengacungkan kedua jempol nya.

“Oh iya kak, ini aku ada sesuatu buat kakak. Sebagai ucapan terimakasih, hehe” ucap Melisa sambil mengambil kotak makan yang ada di tas nya lalu memberikannya ke Nabil.

“Apa an nih, gausa pakek gini lah. Gue kan iklas buat antar-jemput lo. Kan rumah kita lumayan deket juga” sahut Nabil sambil menerima kotak makan dari Melisa.

“Itu tadi, ibu bikin sarapan nasi goreng, aku jadi keinget sama kakak, kalo kakak juga suka nasi goreng. Jadi aku bungkusin deh, buat kakak” jawab Melisa.

“Makasi yaa” ucap Nabil sambil mencubit pipi Melisa

BLUSHH...
Seketika pipi Melisa memerah, karena cubitan dari Nabil.

“Masama kak” jawab Melisa.

“Ehh liat deh, pipi lo kok merah. Perasaan tadi engga deh” ledek Nabil kepada Melisa.

“Kak aku naik dulu ya. Bye” ucap Melisa yang langsung naik untuk masuk ke kelasnya, ia malu karena kejadian yang barusan terjadi. Ia pun tak sadar kalo pipinya memerah.

Melihat tingah Melisa yang sedikit aneh Nabil hanya berkata “Lo lucu juga kalo lagi malu” sambil melihat Melisa menaiki tangga yang sedikit tergesa-gesa.

Di dalam kelas, Melisa langsung duduk di tempat duduknya.

“Eh Mel, lo kesambet apa dateng jam segini. Biasanya lo gak pernah sampe jam segini” tanya Rahma yang duduknya di belakang Melisa dan Putri.

“Emang aku biasanya dateng jam berapa? Menurutku juga jam segini an, aku baru masuk kelas” jawab Melisa dengan santai.

“Engga biasanya kamu dateng jam segini Mel, biasanya kamu dateng jam setengah tujuh kurang. Ehh sekarang datengnya jam setengah tujuh lebih lima belas menit” sahut Putri sambil melihat jam tangannya.

“Oh tadi kena macet, untung aja kak Nabil bawa motornya jago” ucap Melisa dengan santai.

“Apa kak Nabil? Lo bareng sama kak Nabil? Lo pacaran sama kapten futsal itu?” tanya Rahma yang mengejutkan Melisa.

“Ceritain dong Mel. bagaimana kejadian awalnya sampe lo bareng sama Kak Nabil” ucap Putri yang berada di sebelah Melisa.

Melisa pun menceritakan semua tentang pertemanan nya dengan Nabil kepada Putri dan Rahma.

#Nabil prov
Nabil memasuki kelasnya, dan langsung duduk dengan Adam teman sebangkunya.

“Bil, gue tadi liat lo goncengan sama cewe. Siapa nih?” tanya Adam yang berada di sebelah Nabil.

“Owh tadi itu Melisa” jawab Nabil dengan santai.

“Melisa? Yang pernah nabrak lo di lorong itu kan?” tanya Adam.

“Iya” jawab Nabil.

“Lo suka sama dia?” tanya Adam.

“Entah, perasaan apa yang ini gue rasain” jawab Nabil.

“Emng perasaan yang gimana?” tanya Adam.

“Gue kalo di deket dia rasanya nyaman. Dan di pikiran gue sering terlintas wajah manis nya itu” jawab Nabil.

“Owh, itu mah namanya lo jatuh cinta sama dia bro. Lo nyaman bila deket sama dia, Lo sering mikirin dia, dan wajah nya sering terlintas di pikiran lo. Kalo lo suka, tembak aja dia” sahut Adam.

“Ga segampang itu Dam” jawab Nabil.

“Lagi ngomongin apa nih, gue kok ga dikasih tau” ucap Rio yang duduk dibelakang Nabil dan Adam. Rio menjabat sebagai ketua kelas di kelas nya, yaps kelas XI TKJ3. Entah alasan apa Pak Reno memilihnya sebagai ketua kelas dikelasnya. 

“Ngomongi pelajarannya Pak Reno, lo mau gabung” jawab Adam

“Engga ah, mending gue dengerin lagu lewat heandseat dari pada ngedengerin kalian” ucap Rio yang duduk di tempatnya lalu mengotak ngatik handphonenya. Meski ia menjabat sebagai ketua kelas, ia juga butuh refreshing kali, hehe.

Melihat Rio yang seperti itu, Nabil dan Adam sedikit terkekeh karena tingkah Rio masih kek anak kan akan padahal ia sudah kelas XI SMK.

KRINGG.. KRINGG.. KRINGG..
Bel tanda masuk telah berbunyi, Diharapkan untuk semua siswa segera menuju ke lapangan, karena upacara bendera akan segera dimulai.

#SKIP

Lebih Dari Seorang TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang