57

304 3 0
                                    

Kringg.

Bel pulang berbunyi. Para murid berhamburan keluar kelasnya masing-masing.

Saat akan menuruni anak tangga, Melisa tak sengaja bertemu dengan Vito yang ternyata kelasnya juga di lantai atas.

"Hai kak" ucapnya

"Hmm" jawab Melisa

"Pulang bareng siapa kak?" tanyanya

"Gausa kepo" jawabku sambil berusaha menjauh dari nya.

"Kalau ga ada, nebeng juga boleh kak" sahutnya sambil menyamakan langkah kakinya agar sejajar dengan Melisa.

"Engga, terimakasih" jawab Melisa.

"Hai" ucap Nabil saat ia melihat Melisa berjalan tergesa gesa.

"Puu.." ucap Vito namun tersendat karena melihat lelaki di hadapan Melisa.

"Ada apa?" bisik Nabil.

"Diikutin sama fans" jawab Melisa sambil senyum miring.

"Anak tadi?" tanya Nabil.

"Hmm" jawab Melisa.

"Yaudah yuk pulang" sahut Nabil sambil menggandeng tangan Melisa.

Diperjalanan.

Melisa sempat menempulkan dagunya ke pundak Nabil.

"Apa?" tanya Nabil sambil membenarkan spion agar dapat melihat wajah Melisa.

"Muter muter dulu yuk, pulangnya nanti aja" ajak Melisa.

"Iya, tapi ini mau kemana?" tanya Nabil.

"Aku ngikut aja" jawab Melisa.

"Kita ke mall mau?" tanya Nabil.

Tak ada jawaban dari Melisa.

"Sekalian mau beliin adek saudara mau ultah" sahut Nabil.

"Oke" jawab Melisa antusias.

Setibanya di mall.

Nabil memakirkan motornya di parkiran. Dan mereka segera memasuki mall karena cuaca sedang panas.

"Btw, mau beli apa?" tanya Melisa.

"Beli apa enaknya?" tanya balik Nabil.

"Cowo/cewe?" tanya Melisa.

"2 Cewe" jawab Nabil.

"Lah kok beli 2, yang ultah 2?" tanya Melisa.

"Engga" jawab Nabil santai.

"Beliin boneka aja gimana?" saran Melisa.

"Oke, ayo kita ke lantai atas" sahut Nabil.

Setibanya di toko boneka, Melisa kini sibuk memilihkan boneka yang cocok dan Nabil hanya mengikutinya dari belakang.

"Ini gimana?" tanya Melisa.

"Panda? Dia ga terlalu suka panda. Coba yang beruang tuh bagus" sahut Nabil.

"Beruang? oh yang ini gimana?" ucap Melisa sambil mengambil boneka beruang dan menunjukkannya kepada Nabil.

"Yang coklat bagus" sahut Nabil.

"Oke, udah dapet satu. Yang satunya suka yang apa?" tanya Melisa.

"Suka orang yang berada dihadapannya" sahut Nabil sambil sedikit terkekeh.

"gajelas" jawab Melisa yang lalu sibuk memilih boneka.

"Ini bagus ga?" tanya Melisa sambil menunjukkan boneka Winnie and the pooh pada Nabil.

"Bagus, kamu suka?" tanya Nabil.

"Suka banget nih, keren ukurannya juga pas" jawab Melisa.

"Yaudah angkut" sahut Nabil.

"Udah beli ini aja?" tanya Melisa.

"Kamu mau?" tanya Nabil.

"Engga deh, kapan-kapan aja" jawab Melisa.

"Oke kita ke kasir yuk" ajak Nabil.

Setelah membayar boneka yang ia beli, mereka kini keluar dari toko tersebut. Kini Nabil membawa 2 kantong yang berisi boneka di dalamnya. Ia sengaja menyuruh Melisa membawa kantong boneka yang ia sukai tadi.

"Minta tolong bawain satu dong" ucap Nabil.

"Sini ta bawain semua aja" jawab Melisa.

"Nnti berat, satu aja ya" sahut Nabil.

"Oke" jawab Melisa.

"Makan?" tanya Nabil.

"Engga deh" jawab Melisa.

"Kenapa?" tanya Nabil.

"Jangan boros" jawab Melisa.

"Kamu ga laper?" tanya Nabil.

"Engga seberapa, kamu laper?" tanya Melisa.

"Heem" jawab Nabil.

"Yaudah ayo buruan pulang, ntar mampir dulu ke rumah. Soalnya ibu sama ayah masih keluar" sahut Melisa.

"Yeay, Nasi Goreng" jawab Nabil antusias.

"Engga, kan ibu udah masak" goda Melisa.

"Yahh" kesal Nabil.

"Engga engga, yaudah ayo segera pulang. Ntar aku buatin nasi goreng" jawab Melisa.

"Yeay ayoo" jawab Nabil.

Setelah dari parkiran, mereka segera keluar dari mall. Dan menuju ke rumah Melisa.

Lamanya perjalanan. Akhirnya mereka sampai di depan rumah Melisa.

"Assalamualaikum" ucap Melisa dan Nabil saat memasuki rumah yang telah dibuka olehnya.

"Hmm, capek batt yak" rengek Nabil.

"Lemah, gitu aja udah ngeluh. Haha" sahut Melisa.

"Biarin, eh gue pikir-pikir kenapa cewek suka nongkrongnya di mall?" tanya Nabil.

"Itu mah tergantung orangnya" jawab Melisa.

"Tapi kan.." ucap Nabil.

"Aku mau ganti dulu, kamu kalo mau nonton TV nyalain aja" potong Melisa sambil memasuki kamarnya.

Beberapa menit kemudian, Melisa pun keluar dari kamarnya. Dan kini ia melihat Nabil rebahan di sofa sambil menonton televisi.

Lebih Dari Seorang TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang