50

325 7 0
                                    

Sesampainya disekolah. Dan menuruni bis yang telah ia tumpangi, Nabil mengajak Melisa untuk segera memasuki mobilnya dan segera pulang karena badannya sangat capek sekarang. 

"Pulang yuk" ucap Nabil. Dan lalu dianggukin kepala oleh Melisa

"Bil" teriak Adam dan Rio yang hampir bersamaan.

"YA?" tanya Nabil.

"Nebeng ya" sahut Rio.

"Lo bawa ya?" sahut Nabil.

"oke" jawab Rio.

"Kak kita juga nebeng ya" ucap Putri.

"YUk masuk" ajak Nabil.

Kini Nabil dan Melisa duduk di paling belakang. Karena mereka ingin mengistirahatkan diri (katanya). Sedangkan Rio dan Adam duduk di bangku depan, serta Putri dan Rahma duduk di bangku tengah sambil memainkan handponenya. 

Didalam perjalanan, terjadi keheningan sejenak saat mereka akan merebahkan dirinya.

"Langsung pulang nih?" tanya Rio sambil fokus menyetir.

"Serah" jawab Nabil dari kursi paling belakang.

"Ngopi dulu yuk kak, mumpung lagi ngumpul" bisik Melisa ditelinga Nabil.

"Ngopi aja dulu" sahut Nabil lagi.

"Owh oke" jawab Rio.

Kini mereka sedang asyik dengan dunianya sendiri. Sedangkan Melisa dan Nabil.

"Pooh" ucap Melisa pelan.Dan kini Nabil pun menoleh ke arah Melisa.

"Iya?" tanya Nabil.

"Kalau suatu saat, kita udah ga bersama lagi. Apa yang akan kamu lakuin?" tanya Melisa.

"Ngomong apa si kamu ini?" tanya Nabil sebal karena pertanyaan yang tak pantas untuk didengar.

"Jawab aja" ucap Melisa.

"Gue gaakan mau lepas dari lo. Gue mau lo yang terakhir di hidup gue. Mungkin gue akan gila karena kehilangan lo" jawab Nabil.

"Lalu?" tanya Melisa.

"Dan kalau hal itu terjadi gue bakal masuk rumah sakit jiwa" ucap Nabil.

"Kok bisa?" tanya Melisa lagi.

"Karena jiwa gue udah penuh dengan nama lo" jawab Nabil yang membuat kekehan kecil dari Melisa.

"Udah?" tanya Nabil.

"Hehe maaf" jawab Melisa.

"Kalo lo?" tanya Nabil balik.

"Apanya?" tanya Melisa.

"Kalau lo gimana? Kalau suatu saat nanti kita ga bersama lagi" perjelas Nabil.

"kalau aku ya, bakal cari cowok lagi" jawab Melisa santai sambil sedikit terkekeh.

"Ish" spontan Nabil.

"Engga engga canda" ucap Melisa.

"Terus?" tanya Nabil.

"Kalo terus ya nabrak atuh" jawab Melisa. Yang diikuti kekehan dari Nabil.

"Kalau aku uda capek ngertiin kakak. Aku bakal mundur demi kebahagian kakak" sahut Melisa diantara kekehan Nabil.

"Kok mundur?" tanya Nabil.

"Karena.." ucap Melisa.

"Uda nyampe nih" ucap Rio sambil memakirkan mobil.

"Karena apa?" tanya Nabil.

"Turun" sahut Melisa yang lalu diikuti oleh Nabil.

Kini mereka berenam pun masuk ke dalam caffe tersebut. Setelah itu, mereka duduk di tempat yang masih kosong. Dan sambil memesan pesanan mereka.

Tak lama, pesanan mereka pun datang lalu mereka pun menikmatinya sambil ngobrol.

"Nabil" ucap sosok perempuan yang berada didekat meja mereka dan lalu perempuan tersebut langsung memeluk Nabil.

Deg.

"Gue rindu sama lo" ucap wanita tersebut pada Nabil yang masih dalam pelukannya.

Nabil pun tersadar, ketika ia melihat Melisa meninggalkan meja dan bangkit dari kursinya.

Betapa rasa sakitnya, Melisa saat melihat kejadian tersebut. Dan sekarang ia merasa hatinya terkoyak saat mendengar perkataan dari wanita itu.

"Mel, mau kemana?" tanya Putri yang lalu menyusul Melisa pergi dan diikuti oleh Rahma.

"Lepasin" berontak Nabil pada wanita yang masih memeluknya.

"Nabil gue sayang sama lo" ucap wanita tersebut yang lalu duduk disebelah Nabil.

"Lo keterlaluan bil" ucap Adam yang lalu bangkit dan pergi dari caffe tersebut.

"Ga nyangka gue bil" sahut Rio setelah kepergian Adam dan lalu bangkit memberikan kunci mobil pada pemiliknya sambil pergi meninggalkan Nabil.

"Gue mau pergi" ucap Nabil yang lalu bangkit namun dicegah oleh wanita disebelahnya.

Lebih Dari Seorang TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang