"Bee" ucap Nabil saat berada di depan Melisa. Mendengar suara tersebut, Melisa kini mendongakkan sejenak kepalanya menuju sumber suara tersebut.
"Boleh duduk?" tanya Nabil, tak mendengar jawaban dari Melisa kini Nabil pun duduk disampingnya.
"Marah ya?" tanya Nabil.
Melisa menahan nafasnya sejenak. Gadis tersebut merasa matanya memanas. Penglihatannya sedikit buram karena air mata yang mulai mengumpul di pelupuk mata Melisa.
Hingga detik selanjutnya, tanpa seijin Melisa air mata itu turun membentuk aliran kecil di pipinya.
"Jangan nangis" ucap Nabil lirih sambil menghapus air mata di pipi Melisa.
"Apakah mengetik sepatah kata susah untuk hanya sekedar memberi kabar" jawab Melisa lirih.
"Maaf ya" ucap Nabil.
"Maaf, lo udah bikin khawatir + kejadian yang tadi" batin Melisa.
"Cewek tadi" peka Nabil sambil menghela nafasnya.
"Itu adik gue, maaf kalo gue ga pernah cerita ini sama lo" sahutnya.
"Namanya Nabila" sahutnya lagi.
"What? Jadi Nabila itu adiknya" batin Melisa.
"Trus?" tanya Melisa.
"Gue minta maaf karena udah bikin lo khawatir sama.." ucap Nabil sambil menundukkan kepalanya.
"Stt" jawab Melisa sambil jadi telunjuknya membungkam mulut Nabil.
Mendengar perkataan Melisa, Nabil langsung mendongakkan kepalanya, dan langsung memeluk Melisa.
"Lepasin" ucap Melisa sambil berusaha melepas pelukan Nabil.
"Gamau" ucap Nabil sambil terkekeh.
"Kak" ucap seseorang yang berada di belakang mereka. Sontak mereka pun,melepas pelukannya dan langsung melihat dan mencari sumber suara tersebut.
"Nabila" sahut Nabil.
"Ngapain kesini?"
"Bosen dikelas terus, gaada temannya" ucap Nabila sambil duduk diantara Nabil dan Melisa.
Sontak Melisa langsung berdiri, berniat tak ingin menggangu mereka berdua. Namun, dapat dicegah oleh tangan Nabil.
"Mau kemana?" tanya Nabil.
"Ke kelas" jawab Melisa.
"Kakak kak Melisa ya" tanya Nabila.
"Pacarnya kak Nabil yang sering diceritain kak Nabil kemarin" sahutnya lagi.
Mendengar Nabila berucap seperti itu, Melisa langsung memalingkan wajahnya ke Nabil. Dan Nabil hanya bisa cengar-cengir.
"Emang kakak kamu cerita apa aja tentang kakak?" ucap Melisa yang tiba-tiba mengejutkan keduanya sambil duduk kembali ke tempat asalnya dan Nabil pun melepaskan genggamannya.
"Banyak kak, pokonya Kak Nabil banyak cerita ke aku tentang kakak. Ternyata di cerita kak Nabil benar kalau kak Melisa itu gini" jawab Nabila.
"Ya gini gimana" kepo Melisa.
"Pokoknya ya gini hehe" ucapnya.
"Adek sama kakak sama sama ngeselin nya ya ternyata" ucap Melisa yang diikuti keduanya.
Nabil pun tersenyum, melihat Melisa dan Nabila sedang berbincang asyik, dan kini ia hanya bisa mendengarkan apa yang diceritakan oleh kedua cewek disampingnya.
"Nabila" ucap seseorang yang berdiri di depan mereka.
"Aldo!" pekik Melisa sambil berdiri dan diikuti oleh Nabil dan Nabila.
"Eh lo" sahut Aldo kikuk.
"Ngapain kak Aldo kesini lagi. Pergi!" seru Nabila sambil mengumpat dibelakang tubuh Nabil.
"Lo masih berani dateng kesini. HA!" pekik Nabil.
"Gue mau jelasin semuanya Bila" sahut Aldo.
Melisa hanya terdiam bingung karena tak paham apa yang dikatakan oleh mereka bertiga.
"Pergi, aku ga mau lagi dengerin kakak" ucap Nabila yang masih terdiam di belakang Nabil.
"Lo denger kan? Sekarang Pergi!!" ucap Nabil meninggi.
"Oke gue pergi" jawabnya.
"Ayo ikut gue" ucap Aldo sambil menarik tangan Melisa yang berada disamping Nabil.
"Lepasin! Gue ga mau ikut sama lo" ucap Melisa sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Aldo.
"Lo masih mau deket sama dia, Dia sudah punya cewek di belakangnya" sahut Aldo.
"Dia lebih baik daripada lo!" ucap Melisa sambil tersenyum miring. Dan ucapan Melisa membuat Aldo mengeratkan genggamannya.
"Lepasin Dia!" teriak Nabil.
"Lo harus milih bro. Dia atau cewek ini" ucap Aldo sambil menunjuk Nabila dan Melisa.
"Gue pilih dua duanya, lebih baik lo pergi sekarang" ucap Nabil tangannya terkepal menahan emosinya.
Kringg..
"Gue pergi sekarang, tapi inget gue bakal balik lagi" ucap Aldo yang kini pergi meninggalkan mereka.
"Mana yang sakit" ucap Nabil saat menamati Melisa sedang memegang tangannya yang telah digenggam erat oleh Aldo tadi.
"Ngga ada" jawab Melisa.
"Kak balik ke kelas yuk, anterin" ucap Nabila.
Nabil yang hendak berpamitan ke Melisa pun sebelum ia berbicara Melisa telah menganggukkan kepalanya bahwa ia setuju.
"Lo hatihati, gue nganter Nabila dulu" ucap Nabil sambil mengatakan ngacak rambut Melisa pelan.
"Kak Mel duluan ya" ucap Nabila.
"Ngapain dia manggil aku kak, kan kita sepantaran" batin Melisa.
Lalu mereka kembali ke kelas masing-masing.
#SKIP
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Teen Fiction"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.