“Gue terima semua keputusan lo” sahut Nabil sambil menundukkan kepalanya.
“Maaf kak, aku gabisa membohongi perasaan ini” jawab Melisa yang berusaha mendongakkan kepala Nabil.
“Saya mau jadi pacar kakak” ucap Melisa sambil berusaha membisikkan kalimat tersebut di telinga Nabil. Dan alhasil ia berhasil.
“lo serius?” tanya Nabil sambil melihat Melisa.
“Iya Pooh” jawab Melisa yang lalu dipeluknya Nabil yang berada di hadapannya.
“Makasi ya Mel” ucap Nabil sambil mengusap pelan kepala Melisa.
“Mending kita balik aja kak, ke temen temen” sahut Melisa yang di iya kan oleh Nabil.
“Balik yok” ucap Nabil saat mereka berada di belakang teman temannya.
“Baru jam 8 udh balik aja” sahut Rio.
“Iya nih, belom aja kangen kangenan” ucap Adam sambil melihat Putri.
“Ishh kak, geli tau” jawab Putri pelan yang mendengarnya hanya Adam disampingnya.
“Dari pada nganggur disini, kita ngapain?” tanya Melisa.
“Gimana kalo kita, ada in TOD” jawab Rahma.
“Setuju” jawab mereka bersamaan.
“Tapi bentar aja ya” perintah Nabil.
“Janji,cmn 4 putaran aja. Gimana?” tanya Rahma.
“Oke” jawab mereka setuju.
Mereka segera mencari botol plastik untuk area putarnya. Dan Adam menemukannya. Siap ya, Rio yang memutar botol nya dan alhasil botol berhenti ke arah Rahma.
“Truth of Dear?” tanya Rio.
“Truth deh” jawab Rahma.
“Sebutin berapa banyak mantan lo?” tanya Rio.
“What?” jawab Rahma
“Jawab aja lah” goda Putri.
“3” jawaban Rahma yang membikin mereka semua mengiyakan yang lalu melanjutkan memutar botol nya. Dan alhasil botol nya berhenti di Nabil.
“Truth of Dear” tanya Melisa.
“Truth” jawab Nabil santai.
“Kapan mau nembak Melisa?” tanya Adam dan Rio yang hampir bersamaan.
Melihat pertanyaan Rio dan Adam, Melisa sedikit merasa malu.
“Kapan ya” goda Nabil pada Melisa.
“kan harus jujur, dan ga bole ada yang disembunyiin” sahut Rahma.
“udah tadi” jawab Nabil santai. Lalu melihat teman temannya terkejut akan jawabannya tadi.
“Jadi kalian?” tanya Rio.
“Udah ayo dilanjut lagi masih ada 2 putaran lagi. Kan janjinya cmn 4 putaran” jawab Nabil yang lalu memutar botol plastik tersebut. Dan alhasil botol berhenti di Adam.
“Truth of Dear” tanya Putri.
“Dear” jawab Adam.
“Ish kok Dear, seharusnya Truth dong ” tanya Putri.
“Serah gue dong” jawab Adam sambil sedikit terkekeh.
“Oke, kamu harus neraktir kita besok di kantin sekolah. Setuju?” sahut Rio.
“Oke oke” jawab Adam santai.
“Semoga botol nya berhenti di arah Melisa” ucap Putri.
“Loh kok jadi gue” sahut Melisa tidak terima.
“Kami ingin tau jawaban dari kejujuran Nabil tadi” sahut Rahma.
“Semoga aja tidak” jawab Melisa yang mulai cemas. Dan putri pun memutar botol plastik dan alhasil botolnya berhenti di arah Dia sendiri.
“Lah kok kegue” ucap Putri sebal.
“Untung aja, bukan ke gue” ucap Melisa bahagia.
“Truth of Dear” tanya Adam.
“Dear” jawab Putri.
“Lo harus mau berangkat dan pulang sekolah sama gue” sahut Adam.
“Loh ya ga bisa gitu dong” sahut Putri.
“Kan lo yang milih Dear” tanya Adam.
“Gue gamau ngerepotin” jawab Putri.
“Sama tuh kyk jawaban lo” bisik Nabil pada Melisa.
“Kan cewe emng seperti itu, selagi dia bisa kenapa tidak. Tapi kalo ada yang maksa seperti kamu nih, mau ngomong apa lagi” bisik Melisa oada Nabil.
“Bisik bisik apa si, kok ga diajak” ucap Rahma saat memperhatikan Melisa dan Nabil sedari tadi bisik bisik mulu.
“Kepo” ledek Melisa yang diikuti tertawa kecil oleh Nabil.
“Gimana nih, tantangannya” tanya Adam.
“Iya deh, gue mau” jawab Putri.
“Oke kalo begitu mari kita pulang ke rumah masing-masing” ucap Nabil.
Mereka pun berjalan bersama ke parkiran dan setelah keluar dari parkiran mereka menuju ke rumah masing masing.
“Makasi ya untuk hari ini” ucap Nabil sambil memegang tangan Melisa.
“Masama” jawab Melisa.
Tak lama Nabil dan Melisa sampai di depan rumah Melisa.
“Makasi kak” sahut Melisa sambil menuruni motor Nabil.
“Masama bee” jawab Nabil sambil mengelus pipi Melisa.
“Hati hati ya kak” ucap Melisa.
“Iya, gue pulang dulu ya” pamit Nabil.
“Kalo udah nyampe rumah, kabarin ” teriak Melisa.
Nabil pun mengangkat jempol nya.
Dan #SKIP😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Fiksi Remaja"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.