“Assalamualaikum” ucapku saat memasuki rumah.
“Waalaikumsalam, dianter siapa kamu tadi. Kayaknya cowok??” tanya kakak Melisa
“Owh, tadi itu kakak kelas aku” jawab Melisa dengan santai sambil melepas sepatunya.
“Baru masuk sekolah, udah gebet kakak kelas aja nih bocah” goda kakak Melisa
“Issh apa an sih” jawab Melisa sambil memasuki kamarnya.
*Nabil Prov
Setelah memakirkan sepeda motor nya. Ia langsung masuk ke rumahnya.“Assalamualaikum” salamnya.
“Waalaikumsalam, kok pulangnya sorean. Kemana aja tadi?” tanya pria yang lebih tua dari Kak Nabil. Namanya Aldi
“Owh, tadi mampir ke rumah temen dulu” bohong Kak Nabil karena ia tak mau kakaknya nanya lebih detail. Sambil memasuki kamarnya.
Di dalam kamar, Nabil sedang mengotak ngatik handphone yang ada di genggamannya. Ia membuka galery tempat ia berfoto box sama Melisa tadi. Ia menggeser geser foto tersebut “lucu juga nih bocah” senyum Nabil sambil memandangi foto Melisa yang sedang berpose manyun.
Tak lama ia pun membuka aplikasi Whatsapp nya dan mencari nama Melisa. Dan tak lama ketemu namanya, ia langsung mengetik pesan nya.+628**
PMe
Maaf nih siapa ya?
+628**
Nih gue, Nabil dari XI TKJ 3
Oh iya add back ya☺.Me
Owh iya kak. Ada apa ya kak?+628**
Nih gue mau ngirim fotonya.
16 foto terkirimMe
Ohh, iya kak makasiKak Nabil
Sama-sama.
*SKIPMatahari perlahan muncul di ufuk timur, menggantikan rembulan yang bersinar tadi malam. Penduduk kota Surabaya masih banyak yang terbuai dengan nikmatnya malam, hingga lupa mentari telah menampakkan sinarnya.
Melisa bangun uring-uringan ketika merasa percikan air mengenai wajahnya yang membuat dia harus menetralkan penglihatannya.
“Apaan sih bu!” dengus kesal Melisa
“Apaan, apaan. Udah jam enam lebih lima belas nih”
“Haa? apa?!”
Tanpa aba-aba Melisa langsung bangun menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi, Ibunya yang keluar dari kamarnya itu dengan se-gayung air di tangannya hanya bisa menggeleng
“Timba air nya kemana bu?!” teriak Melisa dari dalam kamar mandi
“Oh iya ini ini, aduh maaf ya ibu lupa” Melisa membuka pintu kamar mandi dan hanya memperlihatkan kepalanya dengan badan yang bersembunyi di balik pintu.
“Emang anak ibu sering telat kayak gitu toh buu?” tanya bapak dengan logat Jawanya yang ada di meja makan hanya bisa menonton istri dan anaknya itu.
“Engga kok pak, anakmu jarang telat kok, gatau tuh dia semalam habis ngapain” jelas Ibu sambil menaruh cangkir kopi untuk suaminya.
“Oh iya terus Eka gimana? Engga sekolah?” tanya Bapak
“Dia masih ngurusin MPLS siswa baru, jadi ia sudah berangkat tadi naik ojek online” jawab Ibu.
Melisa membanting pintu kamar mandi dan setengah berlari masuk ke kamarnya untuk berganti pakaikan. Beberapa menit kemudian Melisa siap meskipun dandanannya tak Serapi ketika ia tidak terlambat.
“Bu, Pak Melisa pamit. Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam” jawab ibu dan ayahnya bersamaan.
Melisa pergi ke sekolah naik motor matic kakaknya karena kakaknya harus datang lebih pagi untuk mengurus kegiatan MPLS disekolahnya.
#SKIP
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Roman pour Adolescents"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.