Melisa memasuki kelas nya dengan sedikit menahan perih di sikunya. Lalu ia duduk ditempat duduknya, ia tak mempedulikan Putri dan Rahma yang sedang asyik mengobrol.
“Lo kenapa?” tanya Putri saat melihat Melisa yang memegangi bajunya yg sedikit berdarah karena siku nya terluka.
“Gapapa” jawab Melisa sambil membersihkan noda darah yang berada di lengan bajunya.
“Gamungkin, pasti lo ada apa apa” sahut Rahma.
“Jujur aja, barang kali kita bisa bantu” ucap Putri sambil ikut membersihkan luka di siku Melisa.
“Tadi ada kakak kakak senior yang tiba tiba ngedorong aku sampe terjatuh kyk gini” ucap Melisa.
"Siapa?” tanya Putri.
“Gatau, kayaknya orangnya ga asing” perjelas Melisa.
“Trus kenapa kakak itu kok tiba tiba ngedorong kamu?” tanya Rahma.
“Dia tadi bilang, gue disuruh jauhin kak Nabil. Karena kak Nabil itu milik dia. Tapi gue harap kalian jangan bilang masalah ini ke kak Nabil” sahut Melisa.
“Ya ampun, tega banget tuh anak. Liat aja kalo ketemu sama gue, bakal gue jambak tuh rambutnya” ucap Rahma dengan nada kesal.
“Hust udah kamu kembali duduk aja” sahut Putri yang diikuti oleh Rahma.
Taklama bel istirahat telah usai berbunyi.
#SKIP pelajaran
Bel tanda Pulang berbunyi.
“Lo yakin, ga cerita in ini semua ke kak Nabil?” tanya Putri sambil melihat Melisa yang membereskan buku bukunya di meja.
“Iya, please jangan bilang ke dia” jawab Melisa sambil memohon ke Putri.
“Iya gue gabakalan bilang. Saran gue, lebih baik lo jauhin aja deh kak Nabil demi keselamatan lo Mel” ucap Putri.
Deg
“Gue harus jauhin kak Nabil, mana gue bisa jauhin orang yang selama ini peduli ke gue“ jawab Melisa dalam batin.
“Mel” ucap Putri yang sedikit mengagetkan Melisa.
“Eh iya, ntar gue coba” jawab Melisa spontan.
“Yaudah yuk turun” sahut Rahma lalu kami pun keluar kelas dan menuruni anak tangga.
“Mel” teriak seseorang yang berada di depan kelasnya sambil melihat kami menuruni tangga.
“Lo harus bisa jauhin dia Mel, demi keselamatan lo” bisik Putri.
“Udah, ayo aku anterin pulang ” sahut Kak Nabil yang berada di depan Melisa.
“Em, hari ini Melisa pulang bareng gue kak. Soalnya kita mau ngerjain tugas kelompok” sahut Putri sambil meyakinkan Nabil.
“Emang iya?” tanya Nabil sambil melihat ke Melisa dengan wajah kecewa.
“Iiyaa kak” jawab Melisa terbata bata.
“Eh baju lo kenapa?” tanya Nabil sambil melihat baju Melisa terdapat noda darah.
“Gapapa ini kak, tadi Melisa cuman jatuh aja saat kami bermain kejar-kejar an” ucap Rahma meyakinkan Nabil. Nabil curiga ada yang disembunyikan dari mereka.
“Lo ambil speda lo aja dulu, gue mau ngobrol sebentar sama Melisa” jawab Nabil kepada Putri dan Putri mengikuti perintah Nabil.
“Bener tadi lo jatuh garagara main kejar kejaran?“ tanya Nabil pada Melisa sambil menariknya untuk duduk di kursi depan kelasnya.
“Iiyyaa kak. Saya mau permisi dulu” jawab Melisa sambil berdiri akan meninggalkan Nabil.
“Lo kenapa si, sikap lo berubah Mel. Ada apa? Cerita sama gue” ucap Nabil sambil memegangi tangan Melisa.
“Gapapa kak” jawab Melisa sambil mengambil handphone yang berada di saku nya bergetar dari tadi. Lalu ia membukanya
+628618xxx
Lo masih berani deket sama Nabil. Bakal gue lakuin lebih keras lagi dari kejadian tadi.Melisa membaca pesan yang membuatnya merasa was was, ia menoleh ke kanan dan ke kiri melihat barangkali ada yang mengawasinya daritadi.
“Lo kenapa si?” ucap Nabil.
“Gpapa kak, saya pamit dulu. Gaenak ditunggu Putri diluar” jawab Melisa sambil mematikan handpone nya.
“Lo baca sms dari siapa si, sini gue mau liat” sahut Nabil lalu tiba tiba ia mengambil handphone yang berada ditangan Melisa, lalu ia mengotak ngatik handphone Melisa.
“Jangan kak” ucap Melisa sambil berusaha merebut kembali handphone nya yang berada ditangan Nabil.
“Ini dari siapa? Kok ada nama gue. Isinya juga ngancem lo. Ooh jadi ini yang buat lo berubah ke gue” ucap Nabil pada Melisa saat setelah membaca sms dari nomor tidak dikenal itu.
“Bukan siapa siapa kok kak” jawab Melisa.
“Jadi orang ini yg bikin lo terluka seperti ini, gue tau kalo lo nyembunyiin sesuatu dari gue. Bahkan dari nada bicara Putri saat lo akan kerja kelompok bersamanya itu terlihat mencurigakan” perjelas Nabil.
“Saya permisi dulu kak” jawab Melisa sambil menjauh dari Nabil.
“Lo ga bole jauh jauh dari gue, gue bakal cari tau siapa sebenernya orang yang meneror lo” teriak Nabil sambil berlari kecil mendekati Melisa.
“Lebih baik kakak jauh jauh aja dari saya, anggap aja kalo kita gapernah kenal sebelumnya. Saya gamau kalo kakak terluka gara gara saya” ucap Melisa.
“Mana bisa gue ngelakuin semua itu, gue terlanjur nyaman sama lo, cuma lo yang udah bisa ngerubah gue jadi seperti ini” sahut Nabil sambil memeluk Melisa.
“Lo bakal aman bee” lirih Nabil.
“Gue takut Pooh, gue takut lo kenapa napa” jawab Melisa.
“Yang seharusnya yang takut itu gue, lo yang diteror orang ini. Gue bakal lindungin lo” sahut Nabil sambil mengelus punggung Melisa.
Melisa berusaha melepaskan pelukan dari Nabil. Lalu tak lama Putri datang dengan motor nya.
“Ayo mel” ajak Putri.
“Melisa bareng gue aja, gue takut dia kenapa napa. Dan gue udah tau semuanya kok” ucap Nabil.
“Owh yaudah kalo begitu, gue rasa Melisa lebih aman sama lo kak” jawab Putri.
“Yaudah kamu pulang dulu aja” sahut Nabil.
“Iya kak, Eh mel gue pulang dulu ya” pamit Putri yang lalu meninggalkan Melisa dan Nabil.
“Yaudah ayo pulang ” ucap Nabil yang lalu diikuti oleh Melisa.
#SKIP
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Teen Fiction"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.