Hari ini pukul 05:25, Melisa sudah bersiap sedari tadi dan kini ia tinggal menunggu Nabil menjemputnya saja.
Tak lama setelah ia memindahkan tas nya dari kamar menuju ke ruang tamu. Terdengar ketika pintu dari luar. Dan Melisa pun membukanya dengan penuh semangat.
"Hai" sapa Melisa pada seorang tersebut.
"Sudah siap?" tanya Nabil.
"Udah kak. Ayo" sahut Melisa yang kini sudah siap untuk berkemah.
"Mana ayah sama ibu?" tanya Nabil.
"Udah balik ke kamar" jawab Melisa.
"Owh oke" jawab Nabil yang lalu masuk ke mobilnya untuk pergi ke sekolah.
"Pakek mobil?" tanya Melisa pada Nabil yang baru sadar.
"Iya, ini masih pagi. Jadi masih dingin udaranya. Gue gamau pacar gue nih kedinginan" ucap Nabil sambil mengelus rambut Melisa pelan.
"Lebay" ledek Melisa yang kini telah masuk di mobil Nabil.
"Hehe" sahut Nabil.
Dan kini mereka berdua, sedang perjalanan menuju ke sekolah. Sebelum menuju ke sekolah, mereka mampir dulu ke mini market untuk sarapan dan membeli camilan buat nanti.
"Mampir dulu ya" ucap Nabil yang kini telah memarkirkan mobilnya pada mini market.
"Oke" jawab Melisa yang lalu mengikuti langkah Nabil.
Setelah selesai membeli camilan dan mereka kini pun kembali masuk ke dalam mobilnya dan berangkat ke sekolah.
Setelah sampai di sekolah, Nabil memarkirkan mobilnya di parkiran.
"Mau kemana?" tanya Nabil yang melihat Melisa pergi meninggalkan nya.
"Mau ke temen-temen" jawab Melisa.
"Pacarnya ditinggal nih? Jadi lebih mentingin temen daripada pacar?" tanya Nabil.
"Dua duanya penting kok. Yaudah kakak mau ikut ke temen-temen aku?" sahut Melisa.
"Engga deh, nnti gue dirumpiin lagi" ledek Nabil.
"Ish temen ku engga rumpi ya" ucap Melisa sambil sedikit terkekeh.
"Masa?" jawab Nabil.
"Yaudah kak saya pergi dulu. Sampai bertemu di bis" ucap Melisa.
"Sini gue bawain aja cemilannya. Kasian kamu ntar berat" sahut Nabil yang lalu merampas kantong dari tangan Melisa.
"Makasi" jawab Melisa yang lalu pergi ke teman-temannya.
Setelah tak lama, para siswa berkumpul untuk menunggu masuk ke dalam bis. Mereka kini sedang di absen oleh wali kelas mereka masing-masing.
Sebelum masuk ke bis, banyak pembicaraan yang dibicarakan oleh kepala sekolah hingga membuat muridnya sangat kelelahan karena terus berdiri.
Tak lama setelah pidato dari kepala sekolah selesai. Semua murid masuk ke bisnya masing-masing.
"Tuh bis 4 ada disana" ucap Rahma saat melihat tulisan angka di depan bis itu.
"Iya iya" jawab Putri yang lalu berjalan ke arah bis itu.
Setelah menemukan bis, mereka segera mencari tempat duduk yang nyaman. Mereka bertiga clingak-clinguk mencari orang yang duduk dengannya.
"Belum sampai mungkin" batin Melisa yang lalu berjalan menuju ke belakang bis.
Dan tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang dan Melisa terkejut dibuat nya.
"Duduk sini" ucapnya saat Melisa melihat seorang tersebut.
"Kakak, ngagetin aja" sahut Melisa sambil duduk di sebelah Nabil.
"Lama banget" sahut Nabil.
"Kirain kakak belom dateng" ucap Melisa.
"Gue udah disini semenjak pak kepsek pidato. Males gue dengerin pidatonya" jawab Nabil.
"Sendiri?" tanya Melisa.
"Engga tuh, liat kursi didepan dan di belakang" perintah Nabil yang lalu diikuti Melisa.
"Kak Adam dan Kak Rio?" tanya Melisa.
"Iya" jawab Nabil santai.
Melisa kini pun menaruh tasnya dan sedikit kesusahan karena tempat duduk yang agak sempit.
"Sini, taruh sini" ucap Nabil yang lalu merampas tas Melisa dan meletakkannya.
"Kak, bole engga. Aku duduknya di deket jendela" sahut Melisa yang lalu di iya kan oleh Nabil.
Tak lama, bisnya pun jalan menuju ke arah tempat tujuan mereka. Kini, Melisa sedang memandangi pemandangan di luar jendela. Setelah lama memandanginya, Melisa pun merasakan kantuk nya datang secara tiba-tiba dan ia pun menguap sekarang.
Ia kini pun tertidur di jendela bis dan meletakkan kepalanya disana. Ia sangat merasa tidak nyaman, karena kepalanya kini terbentur terus saat bis berjalan. Melihat insiden itu, Nabil sedikit terkekeh.
Nabil melihat lihat disekitarnya. Dan ia menemukan kursi 3 yang diisi 2 orang saja disampingnya. Ia segera memberitahu kepada orang tersebut dan akhirnya orang itu mau pindah tempat duduknya.
"Ayo pindah" ucap Nabil.
"Kenapa kak?" tanya Melisa polos yang sedang menahan kantuknya.
"Udah ikut aja" jawab Nabil.
Yang lalu mereka pindah tempat duduk, sebenarnya pindah nya tak jauh. Hanya disebelah mereka saja, namun ada guru yang melihat mereka pindah.
"Nabil mau kemana?" tanya guru tersebut yang duduk di deretan depan.
"Hanya pindah tempat duduk aja kok bu" jawab Nabil yang lalu di O kan pada guru tersebut.
Kini Melisa pun memilih tempat duduk yang sama, dekat jendela. Ia merasa kantuknya semakin berat.
"Tidur sini" ucap Nabil sambil menepuk pahanya pelan.
Melisa hanya bisa menurutinya, dan ia mencari posisi nyaman disana. Karena ia sudah tak kuat lagi menahan kantuknya.
Tak lama, Melisa pun tertidur lelap. Nabil pun memandangi wajah Melisa yang kini rambutnya menutupi sebagian wajah manisnya.
Dan tangan Nabil pun tergerak untuk memindahkan rambut yang menghalangi pandangannya, namun ia tak mau Melisa merasa terganggu. Dan memutuskan untuk mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Novela Juvenil"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.