Saat lagu yang dinyanyikan akan habis. Mereka bertiga mendengar lantunan suara gitar terdengar tepat di belakang mereka.
Kini Putri, Melisa dan Rahma yang awal posisi nya menghadapi api unggun yang masih menyala. Mereka pun berbalik badan untuk melihat siapa yang melantunkan musik tersebut.
Sampaikan Sayangku untuk DIA 🎶
Ternyata cinta begitu hebatnya
bisa merubah benci menjadi cinta
ternyata cintamu luar biasa
kau merubah benci menjadi cinta.
Nabil membuka suaranya sambil mendekati Melisa dan kini ia sedang duduk disebelah Melisa yang kebetulan kosong.
"Pooh?" tanya Melisa sambil melihat Nabil. Dan Nabil pun kini mengangguk pelan sambil melanjutkan lirik lagunya.
Mungkinkah kau juga sama rasa
rasakan yang ku rasa
haruskah ku ungkap yang ku rasa
bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang
oh malam sampaikan sayangku untuk dia.
Pada lirik tersebut. Kini Nabil sedang memandangi wajah Melisa yang kini mulai kedinginan akibat angin malam ini.
Ternyata cinta begitu hebatnya
bisa merubah benci menjadi cinta
ternyata cintamu luar biasa
kau membuat benciku menjadi cinta.
Lirik tersebut dinyanyikan oleh Rio dan diikuti petikan gitar oleh Adam dan yang kini duduk disamping Putri.
mungkinkah kau juga sama rasa,
rasakan yang ku rasa
haruskah ku ungkap yang ku rasa
bahwa sesungguhnya ku cinta (cinta)
dan ku sayang (sayang)oh malam (oh malam) sampaikan sayangku untuk dia
hanya dia, untuk dia.
Dan mereka kini menyanyikan lagu tersebut bersamaan di hadapan api unggun yang akan mati.
mungkinkah kau juga sama rasa,
rasakan yang ku rasa
haruskah ku ungkap yang ku rasa
bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang
oh malam (oh malam)
sampaikan sayangku untuk dia (untuk dia)sampaikan sayangku untuk dia.
Lagu pun selesai dinyanyikan kini mereka pun menikmati kehangatan api unggun yang kini mulai redup.
"Ikut gue bentar" ucap Nabil sambil bangkit dan menggandeng tangan Melisa.
"Kemana?" tanya Melisa.
"Kesana" tunjukan Nabil.
"Gamau gelap" tolak Melisa.
"Engga kok" jawab Nabil yang lalu melangkahkan kakinya ke tempat yang ia tunjukan tadi.
Setelah sampai ditempat tersebut. Nabil menyuruh Melisa untuk duduk disana. Sedangkan ia kini berusaha menyalakan sesuatu.
"Ngapain?" tanya Melisa.
"Mau nyalain ini, sengaja gue siapin tadi" jawab Nabil yang kini telah berhasil menyalakan api kecil untuk menghangatkan tubuh mereka berdua.
"Tadi kemana?" tanya Melisa yang kini sedang menatap Nabil.
"Nyiapin ini" jawab Nabil santai.
"Buat?" tanya Melisa lagi.
"Buat kita, gue mau ngelanjutin perkataan gue tadi" jawab Nabil.
"Dapet kayu dari mana? Kok banyak?" tanya Melisa.
"Tadi cari disekitar sana" sahut Nabil sambil menunjuk suatu tempat.
"Owh" ucap Melisa yang kini sedang mengarahkan tangannya ke api kecil tersebut.
"Nih pakek" ucap Nabil sambil melepas jaketnya dan kini sedang memakaikannya ke pundak Melisa.
"Gausa, buat kamu aja" sahut Melisa sambil mengembalikan jaket Nabil.
"Gue gapapa ko, selagi ada lo disisi gue" jawab Nabil sambil sedikit terkekeh.
"Hmm" hempusan nafas Melisa kini pun terdengar oleh Nabil.
"Bee" panggil Nabil saat memanggil wanita disebelahnya. Dan Melisa kini pun menoleh ke arah Nabil.
"Gue.." ucap Nabil sambil memegang kedua tangan Melisa yang kini terasa dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Teen Fiction"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.