55

261 4 0
                                        

Saat sedang menamati Vito. Melisa dikejutkan oleh seseorang yang berada di belakangnya.

"Door" ucap seseorang yang mengejutkan Melisa.

"Eh" kaget Melisa.

"Ngeliatin siapa si neng?" tanya seseorang tersebut sambil berusaha membalikkan badan Melisa.

"anu" jawab Melisa.

"Anu sapa?" tanya Nabil.

"Lupain lah" sahut Melisa.

"Tumben kamu yang turun?" tanya Nabil.

"Lagi bosen aja dikelas" jawab Melisa sambil berjalan.

"Owh" jawab Nabil santai sambil menarik tangan Melisa agar menyatu dengan tangannya.

"Lagi di sekolah kak, Anggota OSIS harus mencontohkan yang baik kepada siswa-siswi biasa" goda Melisa.

"Ya masa anggota OSIS juga gaboleh berpegangan tangan dengan pacarnya" ucap Nabil.

"Gabole, tuh ada senior nya kakak" bisik Melisa.

"Sans, dia juga pernah pacaran kali" sahut Nabil.

"Udah sono balik noh ke kelas" usir Melisa.

"Tumben kamu berubah" tanya Nabil.

"Berubah apanya si Pooh, gue tetep. Gue cuma gamau lo dihukum sama senior lo" jawab Melisa.

"Iya iya gue masuk ke kelas" jawab Nabil.

"Lo hati-hati" sahutnya lagi.

"Iyaaa" jawab Melisa.

Saat tiba dikelas. Melisa duduk di bangku nya sambil bermain handphone di tangannya. Dan tak lama, Guru mapel pun datang untuk memulai pelajarannya.

*Nabil prov.

Nabil kini memasuki ruang kelasnya, dan kini Nabil di tepuk pundaknya oleh teman sekelasnya.

"Ada apa?" tanya Nabil setelah berbalik badan untuk melihat pemilik tangan tersebut.

"Melisa pacar lo?" tanya teman sekelas Nabil yang tak lain adalah Rakan, Si wakil ketua kelas.

"Baru tau?" tanya Nabil malas dan sambil melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya.

"Gue tadi ga sengaja liat, dia mesra banget sama cowo" sahut Rakan.

Dan mendengar ucapan Rakan tersebut, Nabil lalu segera membalikkan badannya dan meminta penjelasan.

"Lo jangan mengada- ngada" ucap Nabil sedikit emosi.

"Gue beneran" sahut Rakan santai.

"Kalo lo ga percaya, liat aja di cctv deket ruang guru. Kan di ruangan osis ada komputer yang terhubung dengan cctv" ucapnya lagi.

Nabil pun segera meninggalkan kelas dan ia segera menuju ruang Osis nya.

"Gue harap, yang diomongin Rakan ga benar" batin Nabil.

Setelah tiba di ruang osis nya, Nabil segera mengotak-ngatik komputer yang sedang menyala itu. Dan ternyata benar apa yang dikatakan Rakan tadi.

Melisa hampir terjatuh karena lantai yang basah dan ada seorang cowo yang berusaha menolongnya. Melihat itu, Nabil panas dan segera menyejukkan pikirannya sambil berfikir positif thinking.

Setelah itu, Nabil segera kembali ke kelasnya untuk mengikuti mapel.

#Melisa

Hari ini waktunya mapel Olahraga. Melisa, Putri, dan Rahma segera berganti pakaian untuk mengikuti mapel nya.

Kini mereka bertiga tiba di lapangan, untuk mengikuti mapel. Guru Olahraga nya pun juga sudah siap untuk mengajar murid didiknya.

"Ayo pemanasan dulu anak-anak, baris ya rapi" perintah Pak Dio guru Olahraga mereka.

"Satu, Dua, Tiga, Empat..." teman sekelas Melisa pun menghitung pemanasan dengan stabil.

"Selesai, mari kita masuk ke materi kita. Yaitu bola besar" ucap Pak Dio.

"Disini pak Dio tak sendirian untuk mengajar kalian, Pak Dio sengaja mengajak perwakilan ekskul basket untuk mengajari kalian teknik yang bagus itu bagaimana" sahutnya lagi.

"Siapa ya?" tanya Rahma pelan pada Melisa dan Putri.

"Entah" jawab Melisa dan Putri bersamaan.

"Vito! Sini" teriak Pak Dio saat melihat Vito sudah mengenakan kaos basketnya yang menambah ketampanannya.

Setelah mendengar nama dari Pak Dio, Melisa sontak menoleh untuk melihat si Pemilik nama. Dan setelah si pemilik nama mendekat ke arah Pak Dio ia sempat tersenyum tipis pada Melisa.

"Nah anak-anak ini yang bakal ngajarin kalian hari ini, setelah kalian di beri teknik oleh Vito. Kalian akan penilaian sama bapak" ucap Pak Dio.

Lebih Dari Seorang TemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang