Setelah lama perjalanan ditempuh, akhirnya tiba di tempat tujuan. Dan mereka pun disambut dengan tulisan 'Wellcome to Bumper Kakek Bodo'. Tulisan tersebut sangat besar hingga semua murid dapat melihat dan membacanya.
Mereka pun segera mendirikan tenda disana. Karena hari sudah mulai siang, mereka mendirikan tenda sambil berbagi kelompok untuk mencari penerangan/kehangatan buat malam nanti.
Akhirnya tim guru memutuskan, kalau siswa cowok mencari kayu bakar dan siswa perempuan mendirikan tenda.
Pukul 14:30, semua selesai. Sekarang tinggal menunggu untuk azan sholat asar. Semua siswa dibiarkan bebas tapi tidak keluar dari zona yang dibatasi oleh sekolah.
"Huftt" ucap Rahma sambil duduk karena sudah membantu mendirikan 3 tenda.
"Ternyata cape juga" sahut Putri.
"Inilah serunya berkemah" ucap Melisa.
Mereka kini sedang duduk di dekat tenda mereka. Dan sedang berbincang asyik, entah apa topiknya. Melisa pun menyisiri pemandangan di sekelilingnya. Terdapat banyak pohon pinus dan udara yang segar kini telah ia hirup. Pandangan Melisa teralih pada Nabil yang sedang mengemasi kayu bakar yang telah dikumpulkan oleh semua siswa tadi bersama teman OSISnya.
"Nih, pasti capek" ucap Melisa pada Nabil sambil menyodorkan botol minumnya.
Nabil pun mendongak dan sambil tersenyum,kini ia pun meraih botol tersebut dan meminumnya hingga ½ botol.
"Makasih" sahut Nabil sambil sedikit mengacak-ngacak rambut Melisa.
"Kalau cape berhenti aja dulu. Sampe keringetan gini" ucap Melisa sambil mengelap keringat yang berada di kening Nabil dengan baju yang ia kenakan.
"Jdi iri nih gue Bil" ucap teman OSIS nya yang berada posisinya tak jauh dari Nabil.
"Mangkannya cari" ledek Nabil pada temannya tersebut.
"Makasih" sahutnya yang lalu menoleh ke arah Melisa.
"Iya" jawab Melisa sambil duduk di samping Nabil.
"Jangan duduk disini, badan gue bau. Ntar aja kalau gue udah mandi, baru sesuka lo" usir Nabil halus.
"Ngomong apaan si" ucap Melisa.
"Lebih baik kamu balik sama Putri dan Rahma. Gue mau mandi bentar" sahut Nabil.
"Gue ma..." ucap Melisa.
"Balik ya, gue mau mandi bentar kok" potong Nabil yang lalu diikuti oleh Melisa.
Setelah mengantar Melisa balik ke tenda, Nabil memutuskan untuk mandi di kamar mandi yang disediakan disana. Setelah mandi, Nabil bergegas untuk berganti pakaian dan mengikuti sholat berjamaah di musholla terdekat.
Setelahnya sholat. Ada pengumuman dari Pak Kepsek sehingga semua siswa disuruh berkumpul.
"Selamat sore anak-anak. Disini bapak cuman mau ngasih pengumuman sedikit buat agenda besok. Bapak hanya ingin membacakan roundown acara disini. Pertama, nanti malam kita akan adakan acara pentas seni dan per kelas wajib menampilkan satu kesenian. Yang kedua, nanti pentas seni akan diiringi oleh api unggun dan semua siswa wajib untuk mengikutinya. Ketiga, setelah api unggun kita akan istirahat sejenak dan besoknya kita senam pagi dan setelah senam kami sarapan dan bersiap-siap untuk pulang" ucap pak kepsek.
"Apa ada pertanyaan?" sahutnya lagi.
"Habis ini kita ngapain pak?" tanya seorang kelas 10.
"Habis ini kalian diberi waktu untuk merundingkan pentas seni apa yang bakal kalian tampilin nanti" ucap pak Kepsek.
"Apa ada lagi?" tanya Pak kepsek.
"Siap tidak pak" jawab murid serentak.
Dan pak kepsek berpamitan, dan kini semua murid sedang berdiskusi untuk penampilan nanti.
"Kelas kita nampilin apa?" tanya Rahma.
"Gatau" jawab Putri.
"Eh Mel, lo nyanyi ya" ucap ketua kelas di kelasnya pada Melisa.
"Apa? Gue?? Gue gabisa" jawab Melisa.
"Ntar diiringin kok" sahut ketua kelas yang bernama Gita.
"Diiringin sama siapa?" tanya Melisa.
"Gue tadi udah ijin sama pak kepsek. Kalau kelas kita gabung sama kelas XI tkj3" ucap Gita.
"Apa? Gabung?" tanya Melisa.
"Iya, gue mohon lo mau ya" bujuk Gita.
"Gue usahain" jawab Melisa yang lalu bangkit dari tempat duduknya.
Dan Melisa kini pun mencari seseorang. Dan ia menemukannya, sosok tersebut bersama teman-temannya.
Melisa pun melambaikan tangannya pada orang yang sedari tadi ia cari.
"Iya?" tanya seseorang tersebut yang tak lain adalah Nabil.
"Kelas kakak, mau join sama kelas aku?" tanya Melisa yang tak ingin basa-basi.
"Kata siapa?" tanya Nabil.
"Kata ketua kelas aku" jawab Melisa.
"Owh Adam mungkin nyaranin. Dikelas aku yang nyanyi ntar si Bion" sahut Nabil.
"Yahh" jawab Melisa.
"Kenapa? Dikelas kamu yang nyanyi siapa?" tanya Nabil.
"Yang sekarang dihadapan kakak" jawab Melisa.
"Oh iya?" tanya Nabil.
"Iya. Sebenernya tadi udah nolak tapi gimana lagi, Gita memohon-mohon" jawab Melisa.
"Maaf gue gabisa nemenin, karena ntar gue.." ucap Nabil.
"Gapapa kan kakak OSIS kan? Emang OSIS lebih penting kok" jawab Melisa.
"Marah nih?" tanya Nabil.
"Engga" jawab Melisa.
"Kesana yuk" ajak Nabil sambil menunjuk.
"Gamau" jawab Melisa.
"Pasti ngga bakal nyesel deh" ucap Nabil sambil menarik tangan Melisa.
"Lepasin" teriak Melisa.
"Nabil mau kemana kamu?" tanya salah satu guru yang melihat Nabil dan Melisa.
"Ke sana bentar bu" jawab Nabil sambil berhenti dan tak lama pun melanjutkan langkahnya kembali.
"Coba liat deh" ucap Nabil sambil menghentikan langkahnya.
"Senja" sahut Melisa spontan.
"Iya Senja. Senja yang memberi keindahan pada seluruh alam tanpa mengkhianati orang yang melihatnya" ucap Nabil sambil duduk dan diikuti oleh Melisa.
"Copast" sahut Melisa.
"Engga, itu ngerangkai sendiri tau" ucap Nabil sebal.
"Canda kali" ucap Melisa sambil sedikit tertawa.
"Bee?" ucap Nabil.
"Iya??" tanya Melisa.
"Lo cantik sama seperti Senja" ucap Nabil sambil memperhatikan wajah Melisa. Dan kini wajah Melisa berubah menjadi kemerahan seperti kepiting rebus.
"Gombal" alih Melisa.
"Gue mau ngomong serius sama lo" ucap Nabil sambil memegang kedua tangan Melisa yang berada di sampingnya.
"Apa?" tanya Melisa.
***
Hayoo mau ngomong apa yakk? Kepo engga?? Wait ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Novela Juvenil"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.