Hari ini, Melisa bangun dengan semangat 45. Karena hari ini adalah hari pertama ia resmi menjadi pacar seorang Nabil. Ia bergegas untuk sarapan dan menemui Nabil yang menjemputnya hari ini.
“Maaf kak, lama ya” ucap Melisa saat membuka pintu dan melihat Nabil yabg berada di atas motornya.
“Engga kok” jawab Nabil sambil mengusap pelan kepala Melisa.
“Hehe” sahut Melisa malu.
“Udah ayo, ntar kita telat” ucap Nabil sambil memberikan helm yang dibawanya.
Diperjalanan.
“Mampir dulu ya, tadi bibi bangunnya kesiangan jadi ga sempet sarapan” ucapan Nabil sambil mengarahkan motornya ke arah Alfamart.
“Oke” jawab Melisa antusias.
“Ayo masuk” sahut Nabil sambil memasuki pintu alfamart dan diikuti oleh Melisa.
Nabil memilih roti untuk sarapannya pagi ini. Sedangkan Melisa hanya mengikuti dibelakang Nabil.
“Kamu ga beli? Ambil aja ntar aku bayar” tanya Nabil.
“Engga kak, makasi” sahut Melisa sambil mengambil handphonenya yang bergetar dari tadi. Ternyata grub kelasnya ramai karena ada pengumuman mendadak kalau hari ini masuk nya jam 8 sedangkan ini sudah pukul 6 pagi.
“Kita nyantai di depan dulu aja kak, aku udh bawain makanan kesukaan kakak” ucap Melisa sambil melihat Nabil yang sibuk memilih cemilan.
“Kayak sama siapa aja, panggil nya kakak” sahut Nabil sambil berbalik badan dan mengusap pelan kepala Melisa.
“Ini soalnya ada info barusan kalo masuknya itu jam 8” jawab Melisa sambil memperhatikan Nabil melihat jam di tangannya.
“Owh oke. Kamu yakin engga beli?” tanya Nabil.
“Beli ini aja buat minumnya nanti” ucap Melisa sambil mengambil minuman.
“Cmn ini aja” sahut Nabil.
“Iya Pooh” jawab Melisa.
“Oke Bee, aku mau bayar ini dulu di kasir” sahut Nabil sambil berjalan menuju kasir.
“Sudah kak, ini aja” sapa seorang kasir Alfamart.
“Iya” jawab Nabil.
“Ga sekalian beli coklat, buat pacarnya” tanya seorang kasir Alfamart.
“Mau?” tanya Nabil pada Melisa. Dan dijawab gelengan oleh Melisa.
“Engga kak, makasi” jawab Nabil.
“Totalnya 23.000 kak” ucap seorang kasir Alfamart. Dan Nabil pun membayar semuanya, lalu segera keluar dari Alfamart tersebut.
“Kita duduk sini aja dulu kak, sarapan disini sekalian” ucap Melisa sambil mengeluarkan kotak makan yang berada di tasnya. Dan diikuti oleh Nabil.
“Aa” sahut Nabil sambil membuka mulutnya.
“Manja deh” goda Melisa.
“Biarin, masa gabole manja sama pacar sendiri” ucap Nabil. Dan Melisa hanya melihat Nabil sebentar lalu segera membuka kotak makannya.
“Nih Aa” sahut Melisa sambil menyuapi Nabil.
“Enak. Lagii” jawab Nabil setelah menelan nasi yang ada di mulutnya.
Setelah puas makan, mereka melanjutkan berangkat ke sekolahnya, karena sekarang sudah pukul 7 lebih. Sesampainya disekolah, Nabil langsung memarkirkan motornya di parkiran. Diparkiran mereka melihat Rio dan Rahma yang baru saja akan keluar dari parkiran.
“Woy” teriak Nabil pada Rio. Yang setelah memarkirkan motornya lalu Nabil dan Melisa segera mengejar Rio dan Rahma.
“Berangkat bareng, ciee” goda Melisa pada Rahma.
“Owh sekarang, berangkat bareng nihh. Pj nya dong” goda Nabil pada Rio yang dilihatin adik kelas di lorong.
“Apaan si lo” jawab Rio, yang berada di depan kelasnya.
“Rahma, gue masuk ke kelas dulu ya” ucap Rio pada Rahma yang tak menghiraukan Nabil yang berada di sebelahnya.
“Oke kak” jawab Rahma.
“Mel, gue duluan ya” pamit Rahma yang dibalas dengan acungan ibu jari Melisa.
“Tunggu disini bentar” ucap Nabil sambil berlari masuk ke kelasnya untuk menaruh tasnya.
“Maaf lama” sahut Nabil yang telah kembali keluar kelasnya.
“Ishh, sampe ngos ngosan gitu. Minum dulu Pooh” ucap Melisa sambil memberikan botol minum yang ia bawa.
“Makasi bee“ jawab Nabil setelah meminum minuman Melisa. Melisa lalu mengembalikan botol nya kedalam tasnya.
“Buru buru tadi emangnya mau kemana sii Pooh” tanya Melisa.
“Mau nganterin kamu, sampe ke kelas” jawab Nabil sambil mengusap pelan kepala Melisa.
“Kan akunya bisa jalan sendiri“ jawab Melisa sambil berjalan.
“Biarin, ayoo aku anter kamu sampe ke kelas” ucap Nabil sambil mengikuti langkah Melisa.
Setelah sampai di anak tangga terakhir. Tubuh Melisa didorong oleh seseorang dan orang itu mengatakan 'masih berani lo deketin Nabil' dan untungnya Nabil langsung singgap menangkap tubuh Melisa yang hampir jatuh di tangga. Dan Nabil membantu Melisa untuk bangun kembali.
“Kamu gapapa?” tanya Nabil.
“Ee eng engga papa kak” jawab Melisa terbata bata karena ketakutan.
Wanita itu tak menyadari bahwa yang menolong Melisa adalah mantan nya.
“Lo kenapa si Nad?” bentak Nabil pada Nadia.
“Em Bil, gue tadi ga sengaja” jawab Nadia mantan Nabil.
“Akan gue laporin lo ke BK. Inget ini ya lo hanya masa lalu buat gue, dan gue minta sama lo jangan ganggu masa depan gue!” bentak Nabil pada Nadia yang dilihatin siswa yang akan naik tangga.
“Ayo Mel, gue bantu” ucap Nabil sambil membawa Melisa masuk ke dalam kelasnya. Melisa hanya menuruti Nabil karena sekarang ia masih syhok akan kejadian tadi.
“Pooh, maa kaasi“ ucap Melisa sambil bibirnya bergetar tanda ia sangat ketakutan.
“Stts, sekarang lo aman. Jadi gausa takut lagi” jawab Nabil meyakinkan Melisa.
“Sekarang duduk sini dulu” sahut Nabil sambil duduk di kursi panjang di depan kelas Melisa sambil mengambil botol minum yang berada di tas Melisa.
“Minum dulu Bee” ucap Nabil sambil memberikan botol tersebut pada Melisa.
“Makasi” jawab Melisa sambil meminum minumannya.
“Udah gausa dipikir kejadian tadi” ucap Nabil sambil mengusap air mata yang menetes di pipi Melisa.
“Gue takut kak” jawab Melisa dengan mulutnya bergetar. Melihat itu, Nabil lalu memeluk Melisa dan membisikkan
“ada gue disini. Jadi jangan takut lagi. Gue minta maaf ya lo begini gara gara gue. Gue memang ga becus mel. Gue gabisa jagain lo, gue bodoh mel” ucap Nabil lirih.“Pooh jangan bilang begitu, kita harus hadapin masalah ini bersama sama, kamu ga salah kok” jawab Melisa yang lalu berusaha melepaskan pelukan Nabil.
“Gue bodoh mel. Gue gabisa jagain lo” ucap Nabil sambil menundukkan kepala.
“Pooh ga salah, Pooh bisa kok jagain Bee, buktinya Pooh tadi nangkap Bee waktu Bee didorong oleh Kak Nadia” sahut Melisa sambil berusaha mendongakkan kepala Nabil.
“Lo masih mau kan jadi pacar gue, setelah kejadian tadi?” tanya Nabil sambil memegang tangan Melisa.
“Apa pun yang terjadi, kita harus siap menghadapinya Pooh” jawab Melisa sambil meyakinkan Nabil.
“Yaudah sekarang balik gih ke kelas, bentar lagi masuk” ucap Melisa pada Nabil. Dan diiyakan oleh Nabil. Melisa melihat Nabil menuruni anak tangga dan ia segera masuk kedalam kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Teen Fiction"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.