Vito kini memulai memantul mantulkan bola basketnya. Setelah selesai pembicaraan Pak Dio terhadap murid - muridnya.
"Oke sekarang Vito, kamu arahin teknik pada kakak kakaknya ya" ucap Pak Dio.
"Iya pak" jawab Vito dengan sopan.
"Oke kakak kakak, sebelum kita memulai permainan basket. Kita harus bisa mendrible bola seperti ini" ucap Vito sambil mencontohkan teknik dribble.
"Oke kak, sekarang silahkan kakak coba" sahut Vito.
Melihat Melisa yang hanya terdiam. Vito kini mendekati Melisa saat teman-teman Melisa mencoba mendrible bola basket di sekitar lapangan ini.
"Diem aja kak" ucap Vito yang tiba tiba mengejutkan Melisa.
"Ehh" kaget Melisa.
"Santai santai" sahut Vito.
"Kamu abas (anak basket)?" tanya Melisa.
"Iya kak, ekskul" jawab Vito.
"Owh" ucap Melisa.
Merasa ga enak, karena Vito duduk di dekatnya. Melisa kini pun berdiri untuk segera gabung sama Putri dan Rahma.
"Mau kemana kak?" tanya Vito.
"Kesana, gue kesini Olahraga. Bukan hanya duduk duduk doang" jawab Melisa.
"Owh" jawab Vito setelah melihat Melisa pergi.
Beberapa menit kemudian, Bel berbunyi. Pertanda jam olahraga kini pun selesai.
"Ngantin yok" ajak Putri.
"Yuk" jawab Melisa.
Jarak kantin dan lapangan tidak lah jauh, bahkan dari kantin pun kita bisa melihat orang yang sedang olahraga di lapangan tadi.
Setibanya di kantin, tangan Melisa ditarik oleh seseorang.
"Eh" kaget Melisa."Capek ya?" tanya Nabil pada Melisa.
"Hm, aku mau beli minum dulu" jawab Melisa.
"Nih" ucap Nabil sambil menyerahkan botol minum yang dingin dan cocok buat siang ini.
"Makasi" jawab Melisa yang lalu meminumnya.
"Oh iya, kok bisa disini si? Kan masih pelajaran?" tanya Melisa yang baru nyadar.
"Lagi males pelajaran nya Pak Tejo" jawab Nabil sambil sedikit terkekeh.
"Anggota OSIS kok gini" sahut Melisa sambil terkekeh.
"Biarin, OSIS juga manusia keles" jawab Nabil.
"Udh makan?" sahut Nabil lagi.
"Belom" jawab Melisa.
"Makan ya, gue pesenin" ucap Nabil sambil berdiri dari duduknya.
"Engga usa" cegah Melisa pada Nabil.
"Kenapa?" tanya Nabil.
"Udah kenyang" jawab Melisa.
"Makan dikit ya, dikit aja" sahut Nabil.
"Tapi udah kenyang Bee" jawab Melisa.
"Dikit aja, ya?" ucap Nabil.
"Iya deh, tapi ntar bantuin" jawab Melisa.
Dan tanpa basa basi, Nabil segera memesan makan untuk mereka berdua.
"Eh Kak Melisa" ucap seseorang yang berada di belakang Melisa.
"Iya?" jawab Melisa.
"Sendirian aja kak" sahutnya sambil duduk di hadapan Melisa.
"Engga" jawab Melisa malas.
"Nih makanannya" sahut Nabil yang tiba-tiba datang dan sedikit terkejut saat melihat seseorang yang berada di hadapan Melisa.
"Kak Nabil" sapanya ramah.
"hm" jawab Nabil.
"Makan dulu neng, hpnya taruh dulu" ucap Nabil pada Melisa sambil menarik hp yang berada di genggaman Melisa.
"Suapin" jawab Melisa.
"Justru kebalik dong" ucap Nabil.
"Iya iya" sahut Melisa sambil memegang sendok yang berisi nasi dan ayam lalu menyuapkan nya ke mulut Nabil.
"Enak?" tanya Melisa.
"Enak dong" jawab Nabil.
Merasa ga enak, saat ia duduk di hadapan orang yang sedang berpacaran. Vito memutuskan untuk pergi dari Kantin.
Tak lama, setelah puas makan. Kini mereka kembali ke kelasnya masing-masing.
Diperjalanan, Nabil terus menanyakan siapa sebenarnya Vito.
"Bee?" ucap Nabil.
"Iya?" tanya Melisa.
"Tuh anak tadi siapa?" tanya Nabil.
"Siapa?" sahut Melisa.
"Yang tadi duduk dihadapan kita" jawab Nabil.
"Owh, Vito?" tanya Melisa.
"Vito? Siapa?" sahut Nabil.
"Anak basket kelas X" sahut Melisa.
"Deket?" tanya Nabil.
"Apanya?" sahut Melisa.
"Udah lama?" tanya Nabil lagi.
"Apanya si Pooh?" sahut Melisa sambil berdiri menghalangi jalan Nabil.
"gapapa" jawab Nabil memelas.
"Cemburu nih?" tanya Melisa mencairkan suasana.
"Sapa?" tanya Nabil ketus.
"Kamu" jawab Melisa sambil menolet hidung Nabil.
"Engga" jawab Nabil.
"Yakin?" tanya Melisa.
"Cemburu itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri" ucap Nabil.
"Contohnya aku skarang" sahutnya lagi.
"Ciee ngaku" jawab Melisa.
"Aku ga suka liat kamu deket deket sama dia lagi" jawab Nabil.
"iya iya, yang sedang tidak percaya diri" ledek Melisa.
"awas kamu ya" ucap Nabil sambil melihat Melisa.
Dan Melisa pun kabur untuk segera ke kelasnya sebelum Nabil mengejarnya.
"Kaburr" ucap Melisa.
"Ehh" sahut Nabil.
Dan Nabil pun kini melihat Melisa sudah menaiki anak tangga dan ia segera kembali ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Fiksi Remaja"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.