Setelah selesai makan, kini mereka asyik dengan dunianya sendiri.
“Emm, mungkin ada yang mau disampaikan ke aku ten..”ucap Melisa.
“Oh iya ada” potong Nabil.
Melisa tersenyum senang didalam hatinya. Semoga saja Nabil akan jujur.
“Apa?” tanya Melisa.
“Nnti gue gabisa nganterin kamu pulang, karena ada urusan” kata Nabil.
Melisa terdiam sejenak.
Tapi Melisa berfikir, apakah ini ada hubungannya dengan Nabil yang akan menemui Nabila?.
“urusan apa?” tanya Melisa. Ia hanya ingin penjelasan yang lebih.
“uru..” ucap Nabil.
“Woy, masuk kelas yuk. 3 menit lagi masuk nih” potong Adam yang tiba-tiba menepuk pundak Nabil.
Melisa kembali terdiam.
“Ga balik?” tanya Nabil yang membuat lamunan Melisa buyar.
“Ehh iya ini mau balik“ jawa Melisa spontan.
“Kamu kenapa hmm” tanya Nabil saat perjalanan menuju kelas Melisa.
“Nggak apa apa kok” balas Melisa.
“Serius?” tanya Nabil memastikan. Melisa langsung menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Nabil dan akhirnya mereka tiba didepan kelas Melisa.
“Aku masuk ya?” pamit Melisa saat telah tiba dikelasnya.
Nabil tidak menjawab pertanyaan Melisa. Melainkan cowok tersebut malah menarik lengan Melisa hingga membuat gadis tersebut terjatuh dalam dekapan Nabil.
Melisa mematung ditempat, menahan nafasnya. Ia sama sekali tak berani menoleh ke arah wajahnya yang sangat dekat dengan Nabil.
“Kak” gugup Melisa.
Ia meremas jemarinya sendiri yang mendadak dingin. Melisa merasakan seluruh wajahnya memanas, bahkan jantungnya pun berdetak tak berkaruan.
“Kenapa?” goda Nabil menahan tawanya.
“Entah saya gu-gugup” jujur Melisa.
“Kok gugup. Emang kenapa?” goda Nabil semakin menjadi.
“Gatau“ jawaban Melisa polos.
Nabil terkekeh pelan lalu ia melepaskan dekapannya. Sebelumnya, ia meninggalkan satu kecupan singkat di kening gadis itu.
“kak Nabil” pekik Melisa sambil menetralkan detak jantungnya.
“Ganteng” ucap Nabil.
“Manis, Imut” sahutnya.
“Diih” ucap Melisa sambil terkekeh pelan.
"Tapi bener kan?" goda Nabil.
"Dih, udah mulai kepedean deh" jawab Melisa santai.
"Kan emang gue ganteng, manis kayak permen, dan imut macam nak bayi" ucapnya sambil memperlihatkan gigi putihnya.
"Serah lu lah tong" jawab Melisa.
Nabil pun terkekeh pelan. Lalu ia mengusap rambut hitam milik Melisa secara perlahan “aku balik dulu ya, kamu jaga kesehatan" ucapnya yang lalu menuruni anak tangga.
Melihat Nabil sudah turun, Melisa pun memasuki kelasnya dan duduk di tempat duduknya.
#SKIP
Melisa kini duduk ditempat duduknya. Kini ia sedang mendengarkan pembicaraan dari Putri dan Rahma.
Stelah lama mendengarkan mereka, akhirnya Melisa memutuskan untuk tidak menggubrisnya. Dan kini ia malah memikirkan chat yang masuk ke handphone Nabil tadi pagi.
Ntahlah apa yang membuatnya kepikiran, gadis itu terlalu khawatir jika tiba-tiba Nabil meninggalkannya.
Rahma yang tanpa sengaja melihat Melisa sedang menghela nafasnya pun menyeritkan dagingnya. Sebagai sahabatnya, ia tahu pasti terjadi sesuatu pada Melisa.
Putri pun menoleh ke arah Rahma dan setelah mendapat kode dari Rahma. Ia memalingkan wajahnya ke arah Melisa.
"Kenapa?" tanya Putri.
Melisa dengan cepat menggelengkan kepalanya "Nggak apa apa".
"Yaelah, lo masih aja mau bohong" sahut Rahma.
Melisa ternyesum tipis "Nggak tahu kenapa, perasaan gue tiba-tiba engga enak aja"
"Kak Nabil?" tanya Rahma.
Melisa pun menceritakan kejadian tadi pagi kepada Putri dan Rahma. Dan para sahabatnya kini hanya melu ruskan jalan pikirnya Melisa.
#SKIP
Bel pulang berbunyi.
Sekarang hujan sedang turun, Melisa, Rahma, dan Putri kini sedang menunggu hujan reda.
"Ayo bareng gue" ucap Rio pada Rahma.
"Lo juga, harus bareng gue" sahut Adam pada Putri.
"Nggak" jawab Putri dan Rahma bersamaan.
"Kenapa?" tanya Adam.
Putri pun mengisyaratkan pada Adam ke Melisa.
"Nabil ada kok" jawab Adam.
"Emang Nabil ga barengin kamu pulang, Mel?" tanya Rio.
"Katanya si, Dia ada urusan kak" jawab Melisa.
"Kalian duluan aja, gapapa. Biar gue disini dulu. Nunggu jemputan" sahutnya lagi.
"Bener?" tanya Rahma.
"Iya" jawab Melisa.
"Yaudah kita duluan ya Mel, lo hati-hati pulangnya" sahut Putri.
"Siyap" jawab Melisa.
Setelah kepergian Putri, Rahma, kak Ada dan Kak Rio. Melisa kini duduk di samping lapangan yang tersedia kursi disana. Ia sedang mengamati air yang turun dari langit.
"Ayo pulang bareng gue" sahut seseorang yang tiba-tiba mengejutkan Melisa.
"Lo! Males gue pulang sama lo" jawab Melisa ketus.
"Ga bole nolak" jawab seorang tersebut yang lalu menarik lengan Melisa.
"Gue bilang gamau ya gamau, lo kasar banget si jadi cowok" sebal Melisa.
"Gue kan pacar lo, jadi lo harus mau gue antar pulang" jawabnya.
"Pacar?" tanya Melisa sambil tersenyum miring. "Dulu kali, sekarang sudah engga" jawab Melisa.
"Tpi gue masih anggep lo pacar gue kok" jawab seorang tersebut sambil mengusap pipi Melisa.
"Jangan kurang ajar!" jawab Melisa sambil menepis tangannya lalu berdiri untuk meninggalkan seorang tersebut.
"Lo gabakal bisa, keluar dari area ini" ucapnya sambil memegang tangan Melisa.
"Lepasin! Gue mau pulang" jawab Melisa ketus.
"Gue gabakal lepasin lo lagi" sahutnya.
"Lepasin pacar gue" ucap seseorang yabg berada di belakang Aldo.
Penasaran kan? Hehe😅
Jangan lupa vote & follow akun penulis, jika suka sama ceritanya.
Agar si penulis, semangat membuat setiap partnya😇.
Happy Reading🤗.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Teen Fiction"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.